dua puluh dua

17.5K 1.7K 118
                                    

Oliv dan Ayu mengucapkan terima kasih pada trainer kelas pilates privat mereka pagi itu, sebelum pelayan mengarahkan trainer itu keluar dari ruang latihan di rumah Oliv.

Ayu merebahkan tubuhnya di atas yoga matt, sementara Oliv duduk di sebelahnya sambil mengelap keringat dengan handuk.

"Asyik kan, olahraga pagi?"

"Capek banget. Tapi boleh lah, kapan-kapan gue ikut lo olahraga lagi," kata Ayu, dan Oliv nyengir lebar.

"Kalau bisa ikut, ikut aja. Gue harus rutin nih, mungkin tiap hari. Dua minggu lagi udah terbang. Eh, lo nggak bisa ikut, ya?"

Ayu merengut.

"Nggak bisa. Bayi besar ngomel. Lo mestinya dengar pas semalam gue kasih tahu dia gue mau ikut lo ke Amrik." Ayu meniru nada bicara Sigit saat dia melanjutkan keluhannya, "seminggu? Nggak, Yu. Sehari aja nggak boleh. Mau seminggu pula. Aku nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu. Padahal biasanya gue selesai mandi, dia udah ngorok. Halah."

Oliv tertawa ngakak.

"Bukannya lo yang nggak bisa tidur kalau nggak ada dia?"

Ayu mengibaskan tangannya.

"Bisa-bisain aja. Kalau capek gue pasti tidur juga kok. Mana kuat begadang seminggu. Palingan lo dengerin gue teleponan mesra aja sama Sigit."

Oliv tertawa makin keras.

"Najis, ogah gue dengerin lo mesra-mesraan di telepon. Untung aja lo nggak ikut kalau gitu."

Ayu ikut tertawa ngakak.

Setelah tawa keduanya reda, Ayu bertanya pada Oliv.

"Jadi lo pergi sama siapa? Lo jangan pergi sendiri lho. Mana cukup lama kan lo di sana?"

"Lumayan sih. Semingguan kalau nggak salah. Gue udah kasih tahu abang gue sih, jadinya gue berangkat berdua sama Bang Bagas."

"Oh. Aman deh kalau gitu. Ini lo nggak photoshoot sendiri kan?" tanya Ayu.

"Nggak. Rame-rame. Biasanya se-tim berlima-berenam gitu."

"Padahal gue pengen lihat," keluh Ayu lagi. "Si aktor Yamazaki Rei masih jadi brand ambassador?"

"Masih, tapi gue nggak kebagian sama dia. Lo ingat idol cewek Korea yang ngehits banget lima tahun terakhir ini kan? Nah, gue kebagiannya sama dia. Udah dua tahun gue bareng dia melulu."

"Oh, kayaknya gue tahu. Junee BirdPlane, ya?"

Oliv mengangguk.

"Ada siapa lagi? Yang gue tahu? Ehhhh....."

Ayu bangkit dan duduk bersila menghadap Oliv, wajahnya tampak serius, namun matanya berkilat iseng.

"Cowok itu ada?"

Oliv langsung menampakkan wajah malas.

"Ada."

Ayu langsung tertawa.

"Ah, lo bikin gue makin pengen ikut. Mau lihat lo sama dia awkward nggak."

Oliv ikut tertawa.

"Sialan. Biasa aja kali. Orang gue sama dia baik-baik aja. Media doang yang lebay."

Ponsel Oliv tiba-tiba berdering, dan Oliv mengernyit melihat nama yang berkedip di layar.

"Halo? Kenapa, Hans?"

"Lo hari ini sibuk nggak?"

"Nggak sih. Kenapa?"

At LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang