tiga belas

28.6K 3.2K 164
                                    

Hola

Sebagai permintaan maaf, part ini lebih panjang dari biasanya.

Jangan lupa baca dulu, lalu silakan komen, dan vote setelah baca yaa..

Jangan suruh aku lanjut atau minta next pas aku baru selesai post ya. Tar aku kirim tabokan online 😈😈😈😈

Enjoy...

-------------------------------------------------

Ruang tunggu untuk semua dokter kandungan terletak di satu ruang besar, dengan beberapa deret bangku yang tersusun tepat di depan pintu ruang praktek dokter yang bersangkutan.

Oliv tahu dirinya mengundang gosip, saat dia duduk santai di ruang tunggu pasien tanpa mendaftar, dan malah asik bermain ponsel.

Para perawat dan petugas administrasi menatapnya diam-diam, bahkan beberapa pasien yaitu para calon ibu muda yang fashionable, juga meliriknya, jelas sekali mengenalinya.

Oliv tidak ambil pusing. Dari awal dia sudah tahu, ini akan jadi bahan perbincangan. Ronald pun tidak keberatan saat Oliv membahasnya. Risiko dekat dengan model, katanya sambil tertawa.

Tak lama, pasien terakhir Ronald keluar bersama asistennya, yang sempat terkejut saat mengenali wajah Oliv, namun tidak berkata apa-apa.

Lalu Ronald berjalan keluar dari ruangannya, masih dengan jas dokter, dan tersenyum pada Oliv.

"Lo udah sampai ternyata. Bentar, gue beres-beres dulu."

"Santai aja. Take your time."

Ronald kembali masuk ke ruangannya bersama sang asisten, sementara Oliv kembali fokus pada game masak-masakan di ponselnya.

Pertama kali melihat Maisie main game ini, Oliv sudah menyukainya, dan akhirnya ikut men-download game ini.

"Hmm, kayaknya seru."

Oliv terkekeh pelan tanpa mengangkat wajahnya dari ponsel.

"Hmm. Bentar ya. Tanggung, dikit lagi kelar."

"Oke."

Ronald duduk dengan santai di sebelahnya, dengan kepala dicondongkan ke arah Oliv. Matanya ikut memperhatikan gerakan tangan Oliv dan tampilan layar ponsel.

"Lo bisa masak?"

"Bisa, kalau gampang. Kalau yang susah harus ada catatan resep. Kalau lo?"

"Yang gampang bisa."

"Hooo.. Bisanya beneran bisa atau bisa gagal nih?"

"Bisa. Tapi yang gampang."

"Sorry, gue nggak percaya kalau nggak ada bukti. Soalnya gue punya pengalaman buruk sama yang bilangnya bisa masak tapi masak air aja gosong."

Ronald tertawa.

"Gue tahu banget lo ngomongin siapa."

"Lo pernah jadi korbannya juga?"

"Nggak cuma gue. Temen-temen gue yang lain juga. Sejak itu, kalau ngumpul, kita udah nggak pernah mau repot-repot lagi. Delivery aja udah. Atau kalau kayak sekarang, mengandalkan Flo atau Vero yang nyiapin makanan."

"Vero siapa?"

"Istrinya Liam."

"Oh iya. Liam anggota baru geng kalian ya."

"Yup."

Oliv menekan tombol finish, lalu menutup ponselnya.

"Selesai. Ayo, jalan, Pak Dokter."

At LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang