- Nightmare Part 1 -

973 102 15
                                    

Taman Istana Emerald kini sudah dipenuhi oleh anak-anak seumuran Athanasia yang datang atas undangan resmi Sang Putri. Oh.. Kecuali satu 'anak' yang duduk di depan Athanasia ini.

"Ini acara untuk anak-anak, apa kakak tidak malu?"

Sejak tadi Athy sudah kesal dengan keberadaan pria dewasa berbalut dengan tubuh anak kecil di pestanya. Apalagi melihat dia begitu tenang mengunyah kue coklat suci yang seharusnya hanya dimakan oleh pemilik acara.

"Kenapa aku harus malu? Hei.. Berhentilah menggeram. Jika kau tau aku siapa, anak kecil sepertimu tidak akan berani membuat ekspresi wajah seperti itu di hadapanku." Lucas menjawab sambil masih mengambil kue coklat dari piring Athanasia. "Ngomong-ngomong ini enak. Kalau pelayan datang mintalah lagi ini untukku." lanjutnya lagi. Tak pernah dia sangka bahwa di Obelia akan ada kue seenak itu.

Lucas terus mengunyah tiada henti. Pria itu sama sekali tidak menyadari kekesalan Athanasia.

"Berhenti mengambil coklatku!" teriak gadis kecil itu kesal, dengan gerak cepat dia memukul tangan Lucas.

"Ck! Selain pemarah, ternyata kau juga pelit. Seorang Putri sepertimu tidak akan kehabisan kue. Lihat Ayahmu yang sama-sama sedang menggeram itu. Dia pasti akan memberikan segalanya untukmu. Lagipula..." Lucas terkekeh pelan. "Aku bisa membuat kue coklat ini menjadi lebih besar berkali-kali lipat.. Yah itu pun jika kau berhenti mengomel dan mengggeram."

Athanasia masih merasa kesal, tapi mendengar kata-kata Lucas membuatnya sedikit bersemangat.

"Sungguh? Kau bisa membuat kue ini menjadi lebih besar?!"

"Tentu saja, apa Tuan Putri ingin melihatnya?"

Lucas tersenyum puas melihat ekspresi Athanasia yang berubah dalam sekejap. Ternyata tidak sulit membuat anak kecil merasa senang.

"Ya! Ya! Ayo cepat buat jadi lebih besar!" teriak Athanasia bersemangat sambil kedua tangannya menggebrak meja. Kue coklat raksasa? Tentu saja dia ingin melihatnya.

Suara keras Athanasia mengundang anak-anak untuk menoleh ke arah mereka.

"Tuan Putri, ada apa? Apa kakak cantik ini akan melakukan sesuatu yang menarik?" Tanya Helena yang sedari tadi memperhatikan Lucas dengan mata berbinar-binar. Dia sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya. Setelah sempat menulis nama-nama anak laki-laki yang baginya paling cantik di seluruh Obelia, baginya Lucas jauh melebihi mereka semua.

"Helena! Kakak ini akan membuat kue coklatmu jadi sangat besar!"

Dalam sekejap Athanasia dan Lucas dikerumuni oleh anak-anak yang ikut bersemangat ingin melihat kue coklat raksasa.

"Ezekiel." Jennette yang sedari tadi tidak banyak berbicara menarik ujung baju Ezekiel yang duduk di sebelahnya. "Tuan Putri.. Aku ingin pergi ke tempat Tuan Putri."

"Ah.. Iya, ayo kita kesana juga."

Sejak dimulainya pesta, pandangan anak laki-laki itu tidak bisa terlepas dari Sang Putri. Walaupun dia ikut ke Istana untuk menemani Jennette tapi entah mengapa dia tidak bisa fokus mengurus gadis itu saat ini.

'Ezekiel. Tolong jaga Jennette. Ibu percaya padamu.'

Ezekiel menghela nafas panjang sambil menggandeng Jennette. Perkataan Ibunya sebelum Ia pergi membuatnya sedikit tertekan. Dia disini hanya demi Jennette tapi dia malah memperhatikan Tuan Putri. Jika dia bisa bebas maka dia akan langsung memilih duduk di sebelah Tuan Putri. Dia bahkan sudah mempersiapkan buket bunga putih yang dia petik sendiri dari taman belakang kediamannya.

"Maaf.." Gumam Jennette pelan setelah mendengar desahan Ezekiel.

Ezekiel menoleh. Tersenyum kembali. Dan menggandeng tangan mungil gadis itu lebih erat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Two Fairies ( Who Made Me A Princess Fanfiction)Where stories live. Discover now