Zain menghampiri kedua orang tuanya itu, dan menyalami punggung tangan abi dan umi.
"Umi, zahra kenapa?" Tanya nya sambil duduk di kursi yang terletak di samping brankar.
Umi menghampiri zain dan mengusap pundak zain, "sebentar lagi almi dan fathia punya adek" Zain mendongak menatap uminya.
"Umi serius?" Tanyanya memastikan, Umi pun mengangguk mantap.
Zain langsung mengusap kening zahra dan mengecupnya. "Terimakasih zar"Ucapnya lalu mengelus perut zahra.
"A-air" Ucap zahra yang sudah bangun, Zain pun mengambil kan air untuk istrinya itu.
"Aa' udah pulang?, bukannya besok?" Zain tak menjawab dia langsung memeluk zahra sayang.
Zahra merasakan bahunya basah, "Loh aa' kenapa nangis?" Zain melepas pelukan itu
"Almi dan fathia mempunyai adek baru zar"ucapnya.
Zahra senang?, jelas dia sangat suka dengan anak kecil, tanpa dia sadari ternyata zahra meneteskan air matanya.
Zain yang melihat nya langsung mengelap air mata yang membasahi pipi zahra.
" Assalamu'alaikum, bundaaaa"teriak almi dan fathia. Sebelum kerumah sakit bunda dan ayah mampir sebentar ke pesantren untuk menjemput mereka berdua.
"Waalaikumsalam, sini sayang" Ucapnya sambil merentangkan kedua tangan, almi dan fathia pun memeluk zahra sayang.
"Bunda gapapa, pasti bunda kecapekan ya?" Tanya fathia.
"Enggak, sayang bunda gapapa, kalian tau?,bunda mau kasih kalian sesuatu" Almi dan fathia pun penasaran.
"Kalian bakal punya adek" Ucap Zain, akmi dan fathia pun meloncat-loncat senang.
______
Zahra sudah di perbolehkan pulang, saat ini dirumah nya sangat ramai.
"Huahhhh Zahra, gue bakalan punya keponakan baru" Histeris Elisa.
"Hustt, kamu berisik banget lis nanti dede bayi yang di perutnya Zahra ke ganggu" Mereka terkekeh dengan ucapan okta.
"Kamu ada ada aja, dede nya kan masih di dalem perut" Ucap afifah.
"Y-ya kali aja gitu, hehehe" Balas okta dengan cengengesan.
"Kemarin aku ketemu Azhar" Ucap Zahra.
"APA!" Kaget mereka.
"Terus terus?," Tanya Elisa penasaran.
"Aku mau beli obat ke apotek, pas arah pulang dia megang bahu aku, dia marah karena tau aku sudah menikah"
"Udah ya zar, jangan di pikirin lagi, nanti kasian dede bayinya kalau kamu stress"kata afifah.
"Iya tuh bener!, sekarang kamu udah punya zain, almi, fathia dan calon dede bayi ini, jadi kamu gausah pikirin dia lagi oke!"merekapun memeluk Zahra sayang.
"Oiya zar, kita pamit pulang ya, karena udah lumayan malem"pamit okta.
"Mau aku anter kedepan nggak?" Tawarnya.
"Ngga usah zar, nanti kamu kecapekan" Titah afifah.
"Yaudah kalau gitu, kita pamit pulang dulu ya, bye Zahra assalamu'alaikum" Pamit mereka.
_________
"Zahra kamu mau apa, biar umi ambilkan?"
"Enggak usah umi, Zahra lagi gamau apa apa"
"Yaudah Zar, bunda sama umi kebawah ya, nanti kalau kamu mau apa-apa panggil aja oke" Zahra pun mengangguk.
Saat bunda dan umi sudah keluar gus zain tiba-tiba masuk kedalam kamar, dia langsung menghampiri istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ku Suamiku
Ficção Geral🚫"MAU JADI HEBAT" "JANGAN JADI PLAGIAT"🚫 Seorang Gus muda,Tampan,pintar agama, bijaksana dan berwibawa, akan menikah dengan salah satu Santri putri nya. Seorang murid baru Yang sangat Di kagumi oleh Teman-teman Di Pondok Pesantren barunya... Tanp...