.
.
.
Zahra pun melaksanakan hukumannya,dari tadi Gus Zain memperhatikan zahra,
Sinar matahari yang panas, dan di tambah lagi dia belum makan sama sekali.Jam istirahat pun tiba, Zahra ingin pergi ke kantin, karena hukumannya sudah selesai, Gus Zain masih diam memperhatikan zahra, Zahra yang sudah tidak kuat lagi untuk berjalan, pandangan dia pun Mulai kabur dan mulai menggelap.
Bruk.
Zahra pingsan."ZAR"Teriak suci, Nayla, Putri, yang kaget dengan Zahra yang tiba-tiba pingsan, mereka langsung berlari kearah lapangan, begitupun Gus Zain.
"Ci Zahra kenapa"
"Gatau dia dari kemarin belum makan" Gus Zain pun mengangkat Zahra, dan membawa Zahra ke ndalem, banyak santri yang melihat adegan itu.
Ih ko Gus Zain angkat Zahra, emang mahram nya ya,
Si zahra kayanya cuma pura" deh biar bisa caper ke Gus Zain.
Tau dih sok Deket banget
Sesampainya di ndalem
"Assalamualaikum, umi tolong bukain pintu"
"Waallaikumsallam sebentar Gus, astagfirullah Gus, Zahra kenapa.?"
"Umi tanya nya nanti aja ya, Zain mau bawa Zahra ke kamar Zain dulu, umi tolong bukain pintu kamar Zain" pintu pun terbuka, Zan menurunkan Zahra di ranjang nya dan menutupi tubuh Zahra dengan selimut.
"Zan umi buatkan teh, hangat dulu untuk Zahra"
"Zain Uci perlu bicara"
"Ayok diluar biarkan Zahra istirahat"
"Cerita"
"Kemarin Zahra dibawa kegudang, sama Jayanti dan Dea, Zahra di tampar,Uci gatau kenapa masalah dia di tamparnya soalnya pas Zahra udah di kamar dia ngga cerita apa-apa, terus langsung tidur, tadi pas pelajaran ustadzah Syifa Zahra Nda fokus belajar nya, lalu dia di hukum ustadzah Syifa,"
"Astagfirullah haladzim,"kata umi yang tiba-tiba datang.
"Umi tenang ya biar Zain yang urus"
"Bagaimana umi bisa tenang sedangkan menantu umi "
"Iya umi sabar ya kita nunggu kondisi Zahra baik dulu"
sebenarnya suci sudah tau pernikahan Zain dengan Zahra, karena waktu itu dia sempat ikut ke acar akadnya.
"Yaudah makasih, kamu balik ke asrama ya, aku minta tolong bawain baju Zahra, dia akan tinggal disini"
"Jagain Zahra ya Zan"
"Iya Uci"
Zain langsung kembali kekamarnya, dan duduk di pinggiran ranjang nya, Zain mengusap kepala Zahra yang tertutup jilbab,
Zahra pun sudah sadar, dia melihat Gus Zain yang sedang melaksanakan sholat Zuhur, jadi Zahra tidak ingin mengganggu, sebenarnya Zahra agak takut jikalau berduaan di kamar, apalagi dengan yang bukan mahram.
"Zar kamu sudah sadar, ada yang sakit? Kamu mau apa.?"
"Air"Gus Zain pun memberikan Zahra minum dan membantunya untuk duduk, tapi Zahra menolaknya, "maaf Gus,kita bukan mahram" Gus Zain yang mengerti pun ia langsung mengambil handphone nya dan membuka suatu Vidio, dan memperlihatkan nya kepada Zahra.
.
."Ankahtuka wa zawwjatuka mahktubataka Binti Azkaliyya az-zahra alal mahril 700 Jiramil dhahab" ucap Ahmad rifa'i, ayah Zahra.
"Qobiltu Nikaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq "Ucap Gus Zain,dengan satu tarikan napas.
"Bagai mana para saksi ?"
"SAH!!"
"Allhamdulilah"ucap para hadirin.
.
.
.
Zahra sadari ia menangis, Gus Zain yang mengerti pun langsung menarik Zahra kedalam pelukannya, Gus Zain mengangkat tangan untuk mengusap punggung Zahra."Hei udah, jangan nangis"ucap Gus Zain dengan nada lembut.
"Hiks__hiks kenapa nda bilang"
"Aku nunggu waktu zar"
Cklek
"Zahra badan kamu sudah enakan?, Masih ada yang sakit?" Zahra pun kaget tiba tiba umi masuk, diapun langsung menghapus air mata nya.
"Nggapapa ko umi, Zahra sudah baikan" kata Zahra "Gus kamu sudah memberitahu Zahra?" Tanya umi kepada Gus Zain "sudah ko umi"jawab Gus Zain
"Yasudah kalau gitu, Zahra mulai sekarang kamu tinggal disini ya"kata umi dan di balas anggukan oleh Zahra.
"Yaudah sekarang kamu istirahat ya, Zan temani Zahra, umi mau kekamar, kalau Zahra lapar umi sudah buatkan bubur di dapur, kamu tinggal ambil saja"
"Na'am umi" umi pun keluar dari kamar Gus Zain.
"Kamu mau makan?"tanya Gus Zain, dan Zahra menggeleng kan kepalanya yang berarti sebagai jawaban tidak, "kamu dari kemarin belum makan loh"
"Tunggu disini ya, biar aku yang ambil"dan Zahra hanya mengangguk pasrah.
"Aaaa__ buka mulutnya,pinterr enak ngga.?"tanya Gus Zain "enak ko, Gus aku suka"
"Zar, mulai sekarang jangan memanggilku dengan sebutan Gus"
"Terus manggil apa.?"
"Aa,mas,Abi, terserah kamu saja, tapi jangan Memanggil saya dengan panggilan Gus, kamu istri saya"
"Aa boleh.?"tanya Zahra kepada Gus Zain, dan di balas anggukan oleh Gus Zain. "Tapi aa juga jangan pakai bahasa formal dong"
"Iya tidak zar, Sekarang kamu istirahat ya" kata Gus Zain dan di balas anggukan oleh zahra, dan Gus Zain pun ikut masuk ke dalam mimpi bersama Zahra,
.
.
.
.
.
.
.
.Tanggerang
29 Desember 2021.
Rabu
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ku Suamiku
Ficción General🚫"MAU JADI HEBAT" "JANGAN JADI PLAGIAT"🚫 Seorang Gus muda,Tampan,pintar agama, bijaksana dan berwibawa, akan menikah dengan salah satu Santri putri nya. Seorang murid baru Yang sangat Di kagumi oleh Teman-teman Di Pondok Pesantren barunya... Tanp...