✿. 17 BERTEMU

3K 126 10
                                    

setinggi apapun ilmu yang kau miliki, bila sikapmu menyakiti orang lain tidak ada gunanya. karena mengukur hidup itu dengan perilaku(sikap/akhlak/adab) yang mulia. bukan dengan harta dan ilmu kesombongan.

- Al-Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf

"Zar kamu tahu tidak, bahwa ke muliaan seseorang pada tiga perkara" Zahra menggelengkan kepalanya

Al-Imam As-Syafi'i Pernah Berkata:

١).ﻛﺘﻤﺎن الفقـﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎس ﻣﻦ ﻋﻔﺘﻚ أﻧﻚ ﻏﻨﻲ

٢). وﻛﺘﻤﺎن الغضب ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎس أﻧﻚ راض

٣).وﻛﺘﻤﺎن الشدة ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎس أﻧﻚ ﻣﺘﻨﻌﻢ.

1). Menyembunyikan Kefakiran hingga Org Lain menyangka bahwa Kamu Berkecukupan.

2). Menyembunyikan Kemarahan hingga orang Lain menyangka Kamu Rido.

3). Menyembunyikan Penderitaan hingga Orng Lain menyangka bahwa Kamu hidup Penuh Knikmatan."(Kitab Lil Imam Bayhaqi fii Manaqib Syafi'iy, : Juz 2 Hall 188).

Berpura-pura Lah bahwa Kamu selalu Baik² saja, tak peduli bagaimana Kamu Jatuh Terpuruk dari Dalam, merahasiakan Nya jauh lebih Indah dari pada Kamu memohon Belas Kasih Orng Lain.

"Lantas bagaimana dengan orang yang suka memamerkan hartanya?"Tanya Zahra

" Berarti orang itu tidak bisa kita sebut mulia. Itu sama saja dengan pamrih," Zahra hanya mengangguk- angguk saja. Zahra berdiri lalu mengambil sebuah novel yang berada di kamarnya, dia kembali keatas kasur dan berbaring

"A'a" Panggil zahra

"Kenapa banyak lelaki yang lebih memilih untuk poligami?. Memangnya satu istri saja tidak cukup??"

"Begini zar, jika lelaki itu mampu menafkahi secara lahir maupun bantin, dan dia sudah bisa berlaku adil untuk istri- istrinya itu sah saja, tetapi jika istri pertama meridhoi nya, jikalau tidak itu sama saja tidak sah"

______

Skip 6 bulan

"Zar, waktunya untuk cek kandungan. Ayok siap siap"

"Sebentar a', zara cari kaos kaki dulu" Zain menunggu zahra di sofa depan TV, dia sedang memainkan handphone nya lalu ada ketukan pintu terdengar. Diapun membukakanya

"Permisi apakah ini rumah Azkaliyya Az-zahra?" Tanya pengirim itu.

"Iya benar itu istri saya, ada apa ya?"

"Saya hanya ingin mengirimkan bucket bunga ini. Tolong di tanda tangani ya pak" Zain pun menanda tangani kertas itu.

"Ini pak bucket nya, saya permisi" Zain pun tersenyum dan menutup pintu rumah, saat mengahadap belakang Zain di kejutan dengan zahra yang sudah ada di belakangnya.

"Astagfirullah haladzim!" Ucapnya sembari mengelus dada. Sedangkan yang mengagetkan nya hanya cengingisan saja.

"Kamu ini ya, kamu pesan bucket zar?"

Gus Ku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang