Zahra mengelus perutnya yang membuat besar itu, Sesekali dia mengelus sambil membacakan lantunan sholawat. Dia tidak pernah menyangka akan menikah dengan anak pemilik pesantren, semuanya datang secara tiba-tiba, bahkan dulu zahra beranggapan bundanya sudah tidak sayang kepada zahra, karena ingin memasukkannya ke pesantren. Tapi sekarang zahra faham, uminya memasukkan dia ke Pesantren karena memiliki tujuan tersendiri.
Zahra menatap jalanan rumahnya itu basah karena gerimis, dengan angin yang sejuk. Dulu zahra suka mandi hujan, tapi dia mengerti keadannya sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Zahra selalu berdoa kepada Allah agar dia diberi kelancaran saat lahiran nanti zahra takut salah satu dari mereka tidak ada yang selamat. Dan sebentar lagi pun zain akan pergi keluar kota karna urusan pekerjaan, mungkin zahra akan tinggal dirumah bunda agar dia tidak kesepian.
Saat zahra masih menatap jalanan sehabis hujan itu dari balkon kamarnya. Saat itu juga tangan kekar melingkar di perutnya.
"A zain, ngagetin aja." Kesal zahra, dia menyenderkan kepalanya ke dada zain.
"Maaf, habisnya kamu serius banget, aku panggilin daritadi ga jawab jawab." Ucap zain
"Masa?, tapi aku ga denger kamu manggil a," Balas zahra
"Zar, kamu ingat tidak?. Sebelum kamu memasuki pesantren kita sudah pernah bertemu sebelumnya, bahkan dengan status kita sudah menjadi sepasang suami-istri." Ucap zain
Zahra berbalik menghadap zain "Kapan?, aku ga inget loh a'?. Aa bohong yaa?." Ucap zahra mencubit pipi zain.
"Tidak, waktu itu aku sedang menghadiri acara pengajian, dan aku melihat kamu zar. Saat itu juga ustad itu sedeang membahas tentang poligami." Jelas zain zahra masih saja berusaha mengingat.
Flashback on
Ada satu orang jamaah laki laki berdiri dan berucap "Poligami itukan sunah nabi. Berarti kalau kita ga setuju, kita menentang nabi dong?."
Saat itu juga zahra yang sedang berada di jamaah perempuan langsung mengangkat tangannya dan berdiri. "Kenapa sih, laki laki suka banget berargumen bilang kalau menentang poligami itu menentang Rasulullah?. Padahal sunah nabi itu banyak banget loh pak. Ada puasa senin Kamis, bersedekah." Ucapan zahra terhenti kala di barisan jamaah laki laki mengangkat tangannya, dan suara itu mengalihkan pandangan zahra.
"Pak ustadz. poligami itu sunah, tapi menjaga kerukunan rumah tangga, menjaga keharmonisan rumah tangga, dan memuliakan seorang istri, itu hukumnya wajib."
Flashback of
"Ouh, jadi itu kamu a?." Tanya zahra setelah mendengar ucapan zain. Dan zain mengangguk
"Ih, aa' kamu main potong ucapan aku waktu itu, tapi ucapan kamu itu ada benernya juga sih."
"Aku gitu loh." Sombong zain
"Aa, gaboleh sombong." Ucap zahra
"Kamu tau imam Ibnu David, pernah bertengkar dengan imam syafi'i hanya karena poligami?."
Imαm Ѕyαfi'i berkαtα :
"αkυ lebih menyυkαi seorαng lαki-lαki menikαhi 1 wαnitα sαjα, meskipυn iα boleh menikαh lebih dαri 1."Ibnυ Dαυd membαntαh :
"bαgαimαnα bisα?!. bυkαnkαh Rαsυlυllαh menikαh dαri 1 ?"lαlυ Imαm Ѕyαfi'i menjαwαb :
"Rαsυlυllαh sosok yαng terjαmin keαsliαnnyα, sedαngkαn kitα tidαk.""Zar, saat aku pergi nanti jangan telat makan ya, ingat!. Sekarang udah ada zain junior disini, jangan bandel, kamu harus nurut apa kata bunda." Pintar zain sambil mengelus puncak kepala zahra.
"Iya a, aa juga disana jangan telat makan, jangan lupa sholat ya, dan harus ingat aku dirumah sama dede."
"Yasudah ayok rapih rapih, nanti aku antar kamu kerumah bunda." Zahra pun mengangguk.
"Kamu berapa hari disana a?," Tanya zahra.
"Belum tahu, aku kesana naik mobil kan."
"Semoga, sebelum dede lahir kamu sudah pulang ya a', aku mau saat dede ini lahir kamu yang adzanin, dan kamu juga yang memberi nama." Pintar zahra, dan zain mengangguk sambil mencium kening zahra.
Minggu, 19, feb 2023
TangerangIg.
@cberwitttt
@flower_sweetscandy
![](https://img.wattpad.com/cover/291014438-288-k451306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Ku Suamiku
Fiction générale🚫"MAU JADI HEBAT" "JANGAN JADI PLAGIAT"🚫 Seorang Gus muda,Tampan,pintar agama, bijaksana dan berwibawa, akan menikah dengan salah satu Santri putri nya. Seorang murid baru Yang sangat Di kagumi oleh Teman-teman Di Pondok Pesantren barunya... Tanp...