18. 14 July?

1.8K 99 13
                                        


🌟💌

"assalamu'alaikum" Saat ini zahra baru saja pulang dari rumah bunda, karena dia bosan dirumah sendiri dengan zain yang seharian dikantor.

"Darimana saja kamu zahra?." Pertanyaan itu membuat zahra kaget, karena sebelum berangkat pun zahra sudah meminta izin kepada zain untuk kerumah bunda.

"Kenapa baru pulang?" -zain beranjak dari sofa ruang TV dan menghampiri zahra. - "lihat zah!" -ucapnya sambil menunjuk jam yang berada di dinding.- "Kamu sedang hamil!, pantas pulang jam segini?!. Kamu pergi tanpa izin, kamu sudah tidak menghargai saya?."ucapnya dengan sedikit meninggikan suara.

Zahra menunduk zain tidak pernah meninggikan suaranya ketika berbicara dengan Zahra. " Tapi aku sudah izin." Ucap Zahra membela diri karena memang dia tidak bersalah.

"Kamu tidak mengirim pesan apapun kepada saya." Zain membuka ponselnya dari memberikan memperlihatkan dari dia di kantor memang tidak mendapatkan pesan masuk dari Zahra.

"Ada kok, kamu juga bales pesan aku. " Zahra juga melakukan hal yang sama, ternyata memang benar zain membalas pesan itu. "Tapi kamu ga biasanya a', kamu hanya membalas iya saja. Biasanya ketika aku izin kamu selalu membalas pesan itu dengan panjang."

Zain masih bingung, karena diapun tidak merasa membalas pesan Zahra. Zain memijat kepalanya. "Maaf, sudah meninggikan suara. Mungkin aku lupa, karena banyak pekerjaan di kantor." Zain menarik tangan Zahra dan memeluknya.

.
.
.
.

Tok tok (ketukan pintu)

"Masuk"

"Maaf Pak zain, hari ini ada jadwal meeting dengan pak feri dari perusahaan CPB(Central Park Business)."

"Baiklah,silahkan pergi duluan, saya harus ke kamar kecil." Perempuan itu mengangguk.

Zain pergi ke toilet dan meninggalkan handphonenya.

Ting(notifikasi)

Ara🧚🏻‍♀️
Assalamu'alaikum a', aku izin pergi kerumah bunda, aku bosan dirumah sendiri. Tapi tenang aku dijemput ayah kok."

Me:
Iya

Michelle yang tak sengaja melihat notifikasi itupun berniat jahil untuk membalasnya. Karena dia sudah muak melihat hubungan keduanya bahkan sampai lock screen nya saja foto mereka berdua.

Zain berjalan dengan sangat berwibawa. Dulu perusahaan ini atas nama abi mansyur (ayah gus Zain), tetapi karena sekarang umur gus zain sudah bisa dibilang sangat mapan untuk mengelola perusahaan maka dari itulah perusahaan ini berganti nama menjadi milik zain.

"Baik semuanya, perkenalkan saya Alhanan Zain Malik Al-fahri. Kalian bisa memanggil saya dengan zain, untuk tema hari ini perusahaan ASB( Azma Sumitt business) Dan CPB(Central Park Business). Ingin membuka bisnis hotel di surabaya, yang akan diresmikan 14 July. Saya harap kalian bisa datang untuk acara peresmian, terimakasih."

"Michelle, bisakah berjalan berada jauh dari saya?" Tanya zain

"Kenapa pak, saya bau ya?." Ucap Michelle

"Saya sudah punya istri, dan tolong bilang kepada penjaga pentry saya ingin minum americano."setelah mengucapkan itu zain berjalan meninggalkan Michelle.

.
.
.
.

Tok tok (ketukan pintu)

"Masuk" Zain terkaget dengan Michelle yang mengantarkan minumannya.

"Penjaga pentry tidak bisa mengantarkan pak, jadi saya yang mengantarkan, dan bapak harus tanda tangani proposal untuk peresmian di surabaya pak."ucap Michelle menaruh kopi itu di atas meja zain dan memberikan proposal.

"Trimakasih, kamu bisa kembali keruangan mu." Zain memberikan proposal itu dan di ambil oleh Michelle, ketika Michelle ingin berbalik tapi terhenti.

"Michelle" Sang pemilik nama itupun berbalik badan.

"Ganti bajumu, kamu lupa dengan peraturan perusahaan ini, ganti dengan setelan normal saat meeting" Ucap zain lalu kembali menatap laptopnya.

"Baik Pak" Setelah berkata seperti itu Michelle keluar dari ruangan zain. Malu?, jelas sebelum Michelle keruangan zain dia sudah mengganti pakainya menjadi seatas lutut, peraturan si perusahaan zain harus memakai baju sebawah lutut. Dan penjaga pentry pun tadi bisa saja mengantarkan minuman milik zain tetapi karena Michelle memaksa dengan berasalan akan di pecat, mau tidak mau.

"Helo pribadehh" Suara cempreng itu kembali terdengar setelah sekian lama. Ya itu suara aldi

"Eh tadi siapa zain?." Tanya aji kepo

"Assalamu'alaikum dulu jamet, langsung nanya intinya aja." Ucap aldo menggeplak pelan kepala aldi.

"Sekertaris baru" Ucap zain

"Bukanya lo gamau punya sekertaris perempuan zain?." Tanya azmi

"Iya, belum dapat yang laki, susah carinya untuk sekertaris laki laki."ucap zain di angguki mereka.

" Login ga?." Tanya aji

"GAS!." Kompak, aldi, aldo, azmi, zain. Mereka suka sekali bermain game online tapi mereka tetap ingat waktu.





Konflik? Ringan atau berat? poligami?, atau bercerai?.
Sad ending?, atau happy ending?

Hi gais udah lumayan lama kayanya aku ga up ya, maaf, kabar kalian gmn nih?. Untuk gus ku suamiku kayanya aku open ending. Deh jadi kalian bisa komen atau bahkan dm ig aku untuk endingnya. Jangan lupa vote sama komen yaa..

Aku juga ada cerita baru judulnya
15.58 jangan lupa mampir okee

Jum'at. 10 februari. 2023
Tangerang

Instagram
@cberwitttt
@flower_sweetscandy





Gus Ku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang