✿.05 Tanggal lahir

5.9K 209 5
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

(๑♡⌓♡๑)(๑♡⌓♡๑)(๑♡⌓♡๑)

Zahra terbangun dari tidurnya, yang ia lihat pertama kali adalah Gus Zain, Zahra Masih memandangi wajahnya Gus Zain, bahkan sampai sekarang, Zahra masih tidak menyangka sudah menjadi seorang istri.

Zahra memainkan hidung mancung nya Gus Zain ,tanpa ia sadari sebenarnya Gus Zain sudah bangun sebelum Zahra bangun, zahra masih saja memainkan hidung nya Gus zain, dan tiba-tiba tangan zahra di cekal oleh Gus zain.

"Kenapa senyum-senyum?"tanya zahra kepada Gus zain, pipi zahra sudah merah seperti udang rebus, dia fikir Gus zain Belum bangun makanya zahra memainkan hidung mancung nya Gus zain.

"Gapapa" jawab Gus zain , tangan Gus zain mencubit hidung zahra ,
"Awss sakit tau" kata zahra sambil memegangi hidungnya, Gus Zain terkekeh geli.

"Sudah mau ashar, kamu wudhu sana" kata gus zain dan di balas anggukan oleh zahra, setelah zahra sudah selesai wudhu barulah gus zain.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Setelah selesai melaksanakan sholat ashar,gus zain pun menghadap kebelakang dan menyodorkan tangannya, zahra yang mengerti pun mengambil tangan gus zain untuk ia salimi ,

Gus zain mengecup kening zahra lama, zahra yang mendapatkan kecupan itupun tersenyum hangat, Gus zain beralih memeluk zahra.

"Gus terimakasih telah Menikahi Zahra, ya walaupun rahasia tapi it's okey zahra tetap bahagia". Gus zain yang mendengar itupun tersenyum

"Terimakasih juga zar kamu bisa menerima pernikahan ini, tadinya aku mengira kamu akan menolaknya"gus zain pun melepas pelukannya.

"Gus tapi bagaimana dengan mereka??"tanya zahra, ia tidak marah kepada mereka atas perlakuan nya kepada Zahra.

"Mereka sudah di hukum oleh keamanan pondok, dan satu lagi kan sudah kubilang, jangan memanggilku dengan sebutan Gus aku ini suami kamu zahra" kata gus zain sambil mencubit gemas pipi zahra.

"maaf, kan aku lupa dan belum terbiasa hehehe"kata zahra sambil menggaruk pipi nya yang tidak gatal, gus zain yang melihatnya merasa gemas, karena tingkah laku zahra, apalagi dengan pipi Zahra yang bisa dibilang sedikit berisi.

Zahra beralih melipat sajadahnya dan mukenanya, Zahra duduk di tepi ranjang, dia tidak tau akan melakukan apalagi, karena dia tidak membawa handphone nya.

"Aa" panggil zahra kepada suaminya itu, gus zain yang merasa di panggil pun membalikan badannya agar menghadap zahra, pasalnya gus zain sedang berkutat dengan laptopnya.

"Ya sayang, kenapa hm"jawab Gus zain

"Aku boleh pinjam handphone? aku mau telfon bunda"kata zahra

"Owhh boleh dong "kata Gus zain sambil memberikan handphonnya kepada zahra, zahra pun mengambil hp gus zain dan membukanya "Password nya?" tanya zahra kepada gus zain.

"Tanggal lahir kamu"jawab gus zain, zahra membuka aplikasi tlfn dan mencari nomor bundanya, dan ketemu.

"Hallo assalamualaikum zain, Ada apa tumben telfon bunda"

"Waallaikumsallam, hallo bunda ini zahra, bunda sama ayah apa kabar??"tanya zahra kepada bundanya.

"Alhamdulillah baik, kamu gimana kabarnya?? disana sayang,"

"Alhamdulillah zahra baik" aja kok Bun"

"Zahra apakah Zain udah cerita ke kamu??"tanya bundanya

"Udah ko bund"jawab Zahra

"Zahra, bunda minta maaf, bunda ngga kasih tau kamu, bunda tadinya tidak setuju dengan keputusan ayah, tapi bunda yakin kalau Zain itu anak baik, dan bunda yakin Zain yang terbaik untuk kamu, kamu disana bahagia kan? " kata bunda di sebrang telfn sana dengan suara sedikit nangis.

"Gpph kok bund, aku bahagia bahagia banget malah, yaudah deh bund, aku tutup dulu ya telfn nya, bunda sama ayah jaga kesehatan ya, insyaallah Minggu depan aku sama gus Zain kesana, Assalamualaikum bunda"

"Waallaikumsallam"

Tut.

Zahra pun mengembalikan handphon Zain, "Makasih a" setelah memberikan hp Zain ,Zahra duduk di tepi ranjang , Zain pun menghampiri Zahra

"Hei ko nangis, kamu kangen bunda ya" kata Gus zain sambil mengusap air mata yang membasahi pipi Zahra, memang tangisan zahra tidak bersuara, karena dia takut mengganggu Zain.

"Cup cup cup, sini Sini" Kata Gus Zain sambil merentangkan kedua tangannya, zahra pun masuk kedalam pelukannya, gus Zain mengusap kepala zahra.

"Zar daripada kamu nangis mendingan kita keluar yuk, atau pergi kemana gitu?" Tawar gus zain kepada zahra. "Boleh ayok, aku mau beli es krim" zahra menarik tangan gus zain untuk keluar kamar.

Sampai di ruang tamu Zahra melihat umi dan Abi nya Gus zain, zahra pun menghampiri umi dan Abi , dan mencium telapak tangan mereka,
"zar kalian mau kemana?"tanya umi

"Kita mau keluar sebentar umi, zahra pengin es krim katanya"jawab gus Zain.

"Ouhh yasudah Sanah hati-hati, pulangnya jangan larut malam ya gus"kata umi.

"Yaudah umi bi kita berangkat dulu, assalamualaikum" kata Gus Zain dan sambil mencium telapak tangan umi dan Abi begitupun Zahra.

"Waallaikumsallam"jawab umi dan Abi, zahra dan zain pun sudah keluar dari Ndalem.

"Ternyata kita ngga salah pilih ya mi" kali ini yang berbicara adalah Abi. "Iya umi juga tadinya berfikir zahra akan menolaknya"

Zahra dan gus Zain sedang berjalan-jalan disekitar pesantren dengan tangan gus yang menggandeng tangan zahra, banyak santri-santri yang melihat mereka, entah ada yang patah hati karena orang yang disukai telah menikah, ada juga yang iri dengan kedekatan mereka.

"a Kita diliatin sama mereka" ucap zahra, dia sebenarnya agak risih dengan situasi seperti ini

"Yaudah gapapah gausah di tanggapi" kata gus zain

Mereka sudah berada di depan gerbang pesantren , karena di kantin pesantren tidak ada es krim, jadilah mereka keluar pesantren untuk membeli es krim.

"Eh gus mau kemana?"tanya mang Sunandar, dia adalah penjaga gerbang pesantren.

"Mau ke warung Depan pesantren mang,"jawab Gus Zain , mang Sunandar pun hanya mengangguk dan membukakan gerbang nya , "makasih mang" kata Gus Zain "sama sama Gus"

Zahra dan Gus Zain sudah di luar pesantren, dan Zahra dapat melihat warung es krim itu, Zahra sangat senang karena bisa memakan es krim setelah sekian lama tinggal di pesantren.

Gus zain yang melihat wajah Zahra yang sangat antusias saat melihat toko es krim "Zar kamu senang?"tanya Gus Zain kepada Zahra, "seneng dong aku udah lama ngga makan es krim"jawab Zahra, dia begitu antusias, "yaudah ayok kita kesana"ucap dan di balas anggukan oleh zahra.

Saat zahra ingin menyeberang ia tidak melihat kanan dan kiri tiba-tiba ada sebuah mobil kencang,

"ZAHRA AWASS!!"

22 Januari 2022
Tangerang.

@cberwitttt
@adzkiyya.kyaaa










Gus Ku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang