11. Berat

1.1K 181 12
                                    

Enjoy!

Hari sudah berlalu sejak [Name] memutuskan kontrak dengan Koko. Ia tidak memblock nomor Koko, ia hanya berhenti memberi kabar kepada pria itu.

Setelah keluar dari Penthouse, [Name] memutuskan untuk tinggal di rumah milik kakaknya; sebuah rumah di pedesaan yang sejuk. Dan untuk bertahan hidup ia melamar untuk bekerja sebagai guru TK, mencoba mendekatkan diri dengan anak anak agar terbiasa jika anaknya akan lahir nanti.

Usia kandungannya masih terhitung kecil, jadi ia masih bisa bekerja dengan baik.

"[Name]-sensei!!" Pekik seorang anak kecil dengan kotak bekal digenggamannya.

"[Name]-sensei! Mama membuatkan ini untuk [Name]-sensei! Kemarin aku memberi tahu tentang sensei ke mama! Lalu mama membuat bekal ini khusus untuk sensei!!!"

"Wahh! Terima kasih Hotaru, pasti bekal ini enak! Ucapkan terima kasih pada mamamu juga ya.." Ucap [Name].

"Un!"

Anak kecil itu langsung berlari menuju rombongan teman temannya dengan gembira, [Name] yang melihat itu gemas sendiri.

"Pfft, lucunyaa"

[Name] mengusap pelan perutnya, belum terlihat seperti wanita mengandung memang, karena usia kandungannya masih kecil.

==

Krieettt

Jam pelajaran telah usai, [Name] membuka pelan pagar rumahnya. Setelah terbuka, ia memasuki halaman dan membuka sepatu hak pendeknya.

Hari yang cukup melelahkan. Entah kenapa selama mengandung ia jadi mudah lelah.

Tetapi demi menghidupi anaknya nanti, ia harus bekerja keras. Ia akan buktikan kalau ia bisa berdiri sendiri walaupun tanpa kehadiran laki laki dikehidupannya.

Ia hidup untuk anaknya, tidak ada alasan lain.

[Name] merebahkan tubuhnya, seluruh rasa lelahnya hilang begitu saja. Terima kasih Tuhan.

Wanita itu pun lama lama terlelap pada tidurnya, mengistirahatkan tubuhnya yang telah lelah.
Ia tidak merasakan kesepian sama sekali,  ia memiliki kakaknya, dan calon anaknya.

==

Wanita itu terbangun pada malam hari pukul 7.15. Ia terbangun karena lapar, ia belum menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri.

Untuk malam ini [Name] menyiapkan sup miso. Setelah makan malam, [Name] pun membersihkan diri dengan air hangat, mungkin akan sedikit meringankan bebannya hari ini.

Ping!

Suara notifikasi mengalihkan atensi sang hawa, penasaran karena siapa yang mengirim pesan teks ia pun mengambil ponselnya dan melihat siapa disitu.

Kokonoi Hajime

Bagaimana kabarmu?
7:45 PM

Ah, ternyata pesan teks dari Koko. [Name] yang melihat itu hanya diam saja, tidak mengirim pesan balasan, hanya diread. /sedih

==

Kokonoi's POV

'Dia sedang apa ya?' Batin Koko.

Koko rindu.

Rindu dengan pelukan dari sang wanita, ia ingin bertemu. Atau sekedar menanyai kabar. Tetapi Koko ragu apakah [Name] akan kembali padanya setelah pertengkaran waktu itu.

Koko bingung, untuk apa [Name] meninggalkan dirinya hanya untuk seorang bayi yang bahkan belum diketahui akan selamat lahir di dunia atau tidak?

Untuk apa [Name] meninggalkan uang hanya untuk seorang bayi?

Untuk apa [Name] sampai segitunya demi seorang bayi?

Bukankah kebanyakan lacur akan menggugurkan anaknya karena tidak ingin meninggalkan uang?

Semuanya jadi repot, sialnya Koko sudah jatuh hati kepada [Name]. Ia tidak ingin [Name] meninggalkan dirinya tetapi dia juga tidak ingin [Name] terluka lebih dalam karena ulahnya sendiri.

Koko pun mengambil gawainya, mencari cari kontak yang bernama [Name].

Ia mengetik sesuatu disana...

[Name]🐨

You
Bagaimana kabarmu?
7:45 PM

Hening, tidak ada notifikasi lagi dari gawainya. Koko sudah menebak kalau [Name] tidak akan membalas pesannya.

"Ha-hh.."

Koko menghela napas, frustasi bagaimana cara ia mengembalikan [Name] pada dirinya.















To be continued..
Jangan lupa votenya!

Money or Honey? [Kokonoi Hajime x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang