20. Selamanya, selalu dirimu.

1.2K 150 10
                                    

Enjoy!

Sang hawa melihat dirinya sendiri dalam cermin, polesan make up tipis dan gaun simpel memberi kesan sederhana tetapi tetap elegan.

Ah, ternyata sudah sejauh ini dia melangkah.

"Mama cantik!" Puji Isaac di sofa terdekat.

"Isaac tampan!"

Baiklah, selangkah lagi hidup barunya akan dimulai.

"Pengantin? Upacara akan segera dimulai, ayo ikut saya." Ucap salah satu bodyguard wanita.

"Baiklah, ayo Isaac." Balas [Name].

Isaac beranjak dan mengenggam tangan ibunya. Isaac diberi satu bantal yang berisi dua cincin.

"Siap?" Ucap sang bodyguard.

"Ya."

Krieett..

Pintu terbuka, semua atensi tamu beralih kearah sang pengantin. [Name] berjalan perlahan sembari membawa bucket kecil berisi bunga lily of the valley.

Isaac berjalan perlahan mengikuti ibunya dadi samping sembari membawa bantal berisi cincin itu. Senyumnya tak tertahankan.

Mempelai pria menunggu disana, senyum bahagia tercetak jelas di wajahnya.

[Name] sudah tepat didepan Koko, Sang pendeta pun mulai mengucapkan sumpah pernikahan. Lalu diikuti Koko, dan [Name].

Koko menunduk dan meminta kepada Isaac untuk memberikan bantal yang berisi cincin, Koko mengenakannya kepada [Name], dan sebaliknya. Setelah memberi cincin, Isaac pun kembali ke kursinya diantara para tamu tamu.

"Pengantin wanita dan mempelai pria diperbolehkan berciuman atau berpelukan." Ucap sang pendeta.

Deg.. Deg.. Deg..

Degup jantung [Name] saat ini menggila, dia sangat gugup sekarang. Sementara para tamu tamu sudah bersorak sorai untuk segera berciuman.

Wajah Koko dan wajah [Name] saat ini sudah dipastikan memerah, perlahan wajah Koko mendekati [Name]. Menyisakan beberapa inchi saja sampai bibir mereka saling bertemu.

Cuph!

Benda tak bertulang menyatu, saling memberi kasih satu sama lain.

Suara teriakan bahasa para tamu mulai memenuhi gereja. Tetapi Isaac bingung kenapa matanya ditutup oleh salah satu pria dengan luka bakar yang duduk disampingnya itu. Ada apa memangnya?

"Paman kenapa menutup mataku.."

"Anak kecil tidak boleh melihat." Ucapnya.

"Ih.. Tapikan mereka orang tuaku.." Ucap Isaac lirih.

Inui hanya diam, setelah ciuman itu berakhir Inui lalu berhenti menutup mata Isaac.

Sekarang Koko hanya tertawa terbahak bahak melihat respon [Name] yang gelagapan karena dicium didepan banyak orang saat ini.

==

Setelah upacara selesai, saat ini adalah sesi makan makan. Koko menghampiri meja yang berisikan teman temannya. Sementara [Name] sekarang sedang sibuk mengambil oksigen banyak banyak karena pelukan Shizuki yang erat sekali.

"Shizuki tenang sedikit!"

"Tidak bisa! Aku terlalu senang sampai sampai aku ingin memeluk erat kamu sekarang!!" Ucap Shizuki antusias.

"[Name]! Aku ingin memperkenalkan kamu dengan teman temanku." Ucap Koko, [Name] yang mendengar itu langsung menghampiri Koko dan gerombolannya.

"Halo." Sapa [Name].

Setelah disapa seperti itu, para penting bonten langsung menyapa balik [Name]. Tetapi tidak dengan salah satu pria berambut putih dan berkantung mata hitam, dia sedari tadi hanya meminjm whiskeynya.

Mereka pun mulai berbincang bincang, Koko sedari tadi mengenggam tangan [Name] erat seakan takut kehilangan.

Pesta pernikahan selesai, saat ini [Name], Koko, dan Isaac akan segera pulang ke Penthouse.

Kriett!

Pintu terbuka, menampilkan pemandangan anjing dan kucing yang sedang memberi kehangatan satu sama lain dengan berpelukan.

[Name] ingat anjing dan kucing itu, itu Love dan Louis. Tubuh mereka sekarang sudah membesar. Isaac yang melihat itu langsung berlari menuju anjing dan kucing itu dengan gemas. [Name] pun juga ikut berlari menuju Louis dan Love.

Koko yang melihat interaksi kedua orang kesayangannya itu hanya tertawa gemas.

Semuanya sudah selesai, keluarganya yang dulu sudah bersatu kembali. Tidak ada lagi bayang bayang Akane disamping Koko, sekarang hanya ada [Name] dan Isaac. Koko tidak perlu tinggal lebih lama lagi di masa lalunya; sekarang adalah sekarang.

Tuhan telah memberi kesempatan untuk Koko memulai kehidupan barunya dengan [Name], oleh karena itu Koko tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan terakhir. [Name] miliknya, akan selalu miliknya; tidak ada yang akan bisa memisahkan Koko dan keluarganya, hanya maut yang bisa.

END.








Terima kasih sudah membaca! Terima kasih untung pada readers ku tersayang dan Tuhan yang selalu menemani saya. Terima kasih untuk diriku juga karena berhasil menamatkan fanfic ini. Jangan lupa votenya! See u~

Money or Honey? [Kokonoi Hajime x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang