6. Mimpi buruk

1.2K 195 0
                                    

Enjoy!

"HYATT!!!!"

Satu murid tumbang.

"Kerja bagus, [Name]!"

Sang puan melirik kearah gurunya yang mengajar *Judo.

*Judo adalah seni bela diri, olahraga, dan filosofi yang berakar dari Jepang.

"Terima kasih, Sensei."

Satu tahun lagi ia akan menginjak umur 18 tahun, umur dimana ia harus keluar dari panti asuhan dan memulai hidup barunya.

"Semoga perlombaan international mu lancar, [Name]." Ucap sang guru.

"Ha'i, Saya akan berusaha sebaik saya."

"Oh ya, bagaimana kabar kakakmu? Aku dengar dia membuka toko bunga dipinggiran Tokyo bukan? Keren sekali ya, padahal umurnya masih 22 tahun"

"Ya, dia baik baik saja. Dia masih menghubungiku melalui surat; Terima kasih karena sudah bertanya."

"Baiklah, sebentar lagi akan masuk jam makan malam, bersiaplah."

Sang guru pergi meninggalkan [Name] sendirian, dan oh jangan lupa Sang guru membawa murid yang tumbang itu ke UKS.

[Name] dengan segera pergi ke kamarnya untuk mengambil handuk, pakaian, dan alat mandi untuk membersihan dirinya dari keringat keringat yang menempel.

Zrashhhh!!!

"Ha-hhh..." Desahnya lelah, Sang puan sedang menguatkan dirinya sendiri. "Kak, aku kangen masakan kakak."

Tak.. Tak.. Tak..

Bunyi hentakan jalan kaki mengisi kamar yang didominasi kayu, tetesan air mulai jatuh meninggalkan jejak air diseluruh ruangan.

Tok tok tok!

"[Name]-san! Kamu mendapatkan surat dari kakakmu!"

"Ah, ya sebentar!" Dengan cepat [Name] mengenakan pakaiannya dan membuka pintu.

"Terima kasih, kau boleh kembali, Suzuki-san!"

"Sama-sama! Dadah~" Kedua gadis itu melambaikan tangannya.

[Name] membuka amplop kertas tersebut, dan membaca isinya.

Untuk adikku tersayang,

Halo! Apa kabar? Apa kau baik baik saja disana? Apakah bibi Wilson berhasil menurunkan berat badannya? Bagaimana kabar anak anak disana? Kuharap baik baik saja ya.

Besok aku akan mengunjungimu. Temui aku di gereja panti asuhan pukul 11.30. Kakak rindu denganmu, jadi kakak membuat janji dengan pihak panti asuhan untuk mengunjungimu. Kuharap kamu baik baik saja disana.

Kakak menyayangimu! ^^

                                             [Surname] Akiteru.

Tubuh [Name] membeku. Bulir bulir air mulai terlihat dipelupuk matanya. Sungguh, ia sangat lemah jika hal mengenai kakaknya sendiri.

"Kakak bego!"

Tokyo, 19 maret 20**

"Ah, Akiteru ya! Ada apa mengunjungi Gereja panti asuhan?" Tanya seseorang yang menjaga Panti asuhan.

"Oh, aku ada janji dengan [Name], kita akan bertemu di Gereja." Balas pria itu dengan senyuman manis.

Wanita yang menjaga perpustakaan sedikit tersipu melihat itu.

Money or Honey? [Kokonoi Hajime x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang