Chapter 11

7.2K 219 11
                                    

Jaehyun keluar dari kamarnya setelah selesai membersihkan tubuhnya. Ia melirik sekilas ke arah kamar Yoojung yang tertutup dan kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur. Ya, ia harus membuatkan makanan untuk mereka makan siang.

Sebenarnya Jaehyun merasa bersalah dengan perkataannya tadi pada Yoojung. Ia tau kata katanya sangat kasar dengan mengatakan wanita itu sebagai pemuas nafsunya. Hanya saja Jaehyun tidak tau kenapa kata kata itu keluar dari mulutnya begitu saja. Hati dan mulutnya selalu tidak bisa berkerja sama dengan baik jika menyangkut Yoojung.

Mulutnya akan selalu mengusir Yoojung jika wanita itu mendekatinya tapi sebenarnya hatinya sangat menyukai jika Yoojung mendekat dan bahkan bersikap manja padanya.

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit bergulat dengan peralatan dapur, Jaehyun melepas apron yang dirinya pakai dan menghidangkan makanan yang telah ia masak ke atas meja.

Ia melirik ke atas tangga menunggu Yoojung karna selama wanita itu berada disini mereka selalu makan bersama dan biasanya Yoojung tidak selambat ini bahkan bisa dibilang gadis itu sudah berada di dapur sebelum Jaehyun keluar dari kamarnya.

Walaupun Yoojung tidak membantunya sama sekali tetapi Yoojung terus mendekatinya hanya untuk bercerita beberapa hal random padanya walau tidak Jaehyun tanggapi. Tapi pada dasarnya Jaehyun mendengar semua yang Yoojung katakan.

Jaehyun mengetuk jarinya di atas meja dengan mata yang tidak henti hentinya melirik ke arah tangga menunggu seseorang untuk segera turun. Sudah sepuluh menit berlalu tapi Jaehyun tidak melihat tanda tanda orang yang ditunggunya akan datang.

Menghela nafas pelan pada akhirnya Jaehyun memutuskan untuk melihat ia juga takut jika terjadi sesuatu yang diluar dugaan secara Yoojung adalah bocah dengan sifat abstrud tidak tertolong. Bisa jadi wanita itu melakukan hal hal aneh atau tiba tiba terjatuh dan tidak bisa berjalan.

Sesampainya di depan pintu kamar Yoojung Jaehyun mengetuk pintu itu beberapa kali namun tidak ada jawaban dari sang pemilik membuatnya mau tidak mau memutuskan untuk langsung masuk kedalam.

Ia melihat kamar Yoojung yang terkesan rapi walau tidak serapi kamarnya dan bisa ia lihat satu gundukan kecil dibalik selimut tebal itu. Jadi Yoojung tertidur? Pantas saja.

Jaehyun duduk terdiam di sisi ranjang menatap sekeliling kamar Yoojung, matanya berhenti pada isi tas sekolah Yoojung yang sedikit terbuka dan dapat Jaehyun lihat terdapat coklat yang cukup besar.

Ia menyeryitkan dahinya melihat sebuah kertas kecil yang terselip disana. Wajahnya berubah tak suka begitu membaca rentetan kata yang tertera disana.

Coklat untuk wanita manis sepertimu - J

"J?" Gumam Jaehyun kembali menaruh coklat ditangannya dan meremas kesal kertas kecil itu. Matanya kembali melihat ke atas meja rias Yoojung yang menyimpan begitu banyak benda lucu seperti aksesoris atau boneka kecil dan gantungan. Tapi yang semakin membuatnya kesal adalah semua benda itu memiliki kertas dengan kata kata manis dan inisial J di akhir.

"Apa J ini penggemar rahasianya?" Gumam Jaehyun pelan

Ia melirik sekilas ke arah Yoojung yang masih tertidur di balik selimut tebalnya. Entahlah Jaehyun tidak menyukai fakta jika Yoojung menyimpan semua barang yang orang itu berikan dan bahkan tidak pernah membuang satupun kertas yang tertulis kata kata manis disana.

Dengan perasaan kesal Jaehyun keluar dari kamar Yoojung memutuskan untuk makan siang seorang diri, masa bodoh dengan Yoojung Jaehyun tidak peduli. Lagipula wanita itu bukan siapa siapa Jaehyun. Hanya anak yang kebetulan tinggal bersamanya.

...

"Kenapa kau terus tersenyum, seperti orang gila saja."

"Hei ada apa dengannya? Dia tidak sedang kesurupan sesuatu kan?" Tanya pria tampan itu pada pria berkulit tan yang duduk disampingnya

Dally With You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang