Lauren menyipitkan matanya ketika tak sengaja melihat Nevan bersama Alika.
Lauren yang emang pada dasarnya kepo pun memilih untuk bersembunyi di balik tembok.
"Ini Van laporan kerja osis yang lo minta." Alika menyerahkan map berwarna biru itu.
"Thanks."
Baru ingin melangkahkan kakinya, Alika memanggil namanya lagi.
"Emm, Van?"
Nevan hanya menoleh tanpa menjawab.
"Rumor lo pacaran sama Lauren itu...gak bener kan?"
Nevan mempertahankan wajah datarnya. "Bener atau engga urusannya sama lo apa?"
Alika terkekeh canggung. "Berarti gak bener kan? Emang gak ada urusannya sama gue tapi...."
Nevan mengangkat sebelah alisnya.
"Tapi aneh aja gitu tiba-tiba ada rumor gak jelas, sedangkan gue liat lo pernah deket sama Lauren aja engga."
"Ada lagi?" Tanya Nevan.
Alika tampak ragu, Nevan tetap menunggu.
Lauren membalikkan badannya tak lagi menguping, "Alika suka sama Nevan?" Gumamnya pada diri sendiri.
Baru ingin mengintip kembali kepalanya menabrak dada bidang seseorang, Lauren mendongak daaann...
"Hehe." Cengirnya.
Nevan menopang tangannya pada dinding, "ngapain?"
"Abis cuci tangan." Lauren mengangkat tangannya yang sudah tidak terlalu basah.
"Udah gak basah."
"Udah kering."
"Nguping ya?"
"Engga...enak aja!" Padahal mah iya ^______^
"Terus? Ngintip?"
Lauren menggaruk tengkuknya. "Dikit."
Nevan memajukan wajahnya. "Dikit nya seberapa?"
Lauren mengerjap kemudian membuat gesture dengan jari telunjuk serta ibu jarinya. "Dikit kok."
"Hm? Dikit?" Nevan semakin memajukan wajahnya menatap Lauren intens.
"Iya dikit." Lauren mengalihkan pandangannya menatap sepatunya.
"Beneran dikit?" Nevan mengangkat dagu Lauren agar menatapnya, masih dengan tatapan mengintimidasi.
Lauren menelan saliva gugup. "Iya dikit, tapi dikitnya banyak." Cengirnya.
Nevan menjauhkan wajahnya, kemudian mengacak surai Lauren dan terkekeh.
Lauren mencebik.
Kenapa dia gak pernah bisa bohong kalo sama Nevan? Padahal kalo sama temennya dia penipu handal.
"Nanti latihan?"
Lauren menggeleng. "Harusnya latihan, tapi Zea nya gak bisa karna ada urusan."
"Yaudah nanti temenin gua."
"Ngapain?"
"Sparing."
"Ih males pasti berisik."
"Terus lo rela kalo ada cewek lain yang ngasih minuman ke gua?"
Lauren mengernyit dengan tatapan sewotnya. "Gak."
"Makanya temenin."
"Dapet apa?" Tanyanya menantang.
"Nanti gua traktir Baskin Robbins."
Lauren menatap Nevan dengan binar di matanya, siapa juga yang bisa nolak baskin?
KAMU SEDANG MEMBACA
STICKY NOTE [COMPLETE] ✔️
Short Story[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Ini siapa sih ngirimin gua sticky note mulu"