(🕊️) Sparing ٭࣭

672 125 57
                                    

⚠️ WARNING CHAPTER INI DAPAT MEMBUAT ANDA MERASA SEPERTI MFBDBRVDBFCDVSFTDDSBY ⚠️








Sekarang Lauren lagi ngumpul di Kantin bareng cecenguk nya. Ada Riana sama pacarnya, Nathan. Ada juga Raga pacarnya Fanesa.

Aldev berlari menghampiri mereka dengan nafas yang terengah. "Ren, dipanggil sama Nevan."

Lauren mendongak. "Dimana?"

"Di ruang ganti anak basket."

Lauren mengangguk lantas melangkahkan kakinya.

*Tok! tok! tok!

Lauren mengetuk pintu ruang ganti, kan gak lucu kalo langsung masuk ternyata anak cowok lagi pada ganti baju.

Pintu terbuka, tapi bukan Nevan.

"Eh Lauren, masuk aja Nevan di dalam." Lauren mengangguk dan tersenyum tipis ke arah Rean.

"Ren jangan senyum gitu, nanti gua tikung berat di gua saingan gua Nevan."

"Ekhem." Deheman keras dari arah belakangnya membuat cowok itu menoleh.

"Eh, Van..bercanda Van sumpah. Biar gak canggung aja." Setelah itu Rean pergi meninggalkan Lauren dan Nevan.

Tanpa aba-aba Nevan menarik tangan Lauren memasuki ruangan dan menutup pintu menggunakan kakinya.

"Ngapain?"

"Ngantuk." Nevan memeluk Lauren dan menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Lauren.

Lauren menahan nafasnya ketika merasakan nafas hangat Nevan menyentuh kulit lehernya.

Jantung Lauren di uji mulu sejak jadi pacarnya Nevan.

Lima belas menit berlalu

"Van? Bangun. Katanya mau sparing."

"Hm?"

"Bangun."

"Iya." Nevan kembali menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Lauren.

Nevan kalo di diemin emang suka ngelunjak, Lauren mengambil botol aq*ua yang ada di meja kemudian menyiram Nevan.

"Cewek siapa sih lo?" Nevan murka.

"Cewek Bara." Jawab Lauren asal.

Nevan melotot ke arah Lauren. "Ngomong apa?!"

"Cewek Bar-hmmpphh."

Nevan melumat bibir Lauren sedikit kasar, membuat Lauren beberapa kali meringis.

"Makanya kalo pembagian akhlak jangan bolos." Omel Nevan.

Lauren menunjuk kaca di belakang Nevan tanpa menjawab.

"Gua ganteng."

Lauren membuat gesture ingin muntah!

"Ginting diing kili bikin ciwi iki intik ipi, vin jingin ginting ginting kili gik bisi dimiliki."

"Diem gak lo?" Lauren mengangkat sapu.

"Kalo gak?" Nevan mengangkat kemoceng.

Lauren memukul kaki Nevan menggunakan sapu, Nevan pun membalas mengusak ngusak wajah Lauren menggunakan kemoceng.

"HA-HAATCHIIII..."

Nevan yang melihat itu pun tertawa.

"Ada akhlak lo begitu junaedi?"

Lauren menatap Nevan sinis, terpikir ide gila untuk pembalasan dendamnya.

Lauren memeluk Nevan tiba-tiba, bahkan Nevan mungkin akan terjungkal kalo aja gak menjaga keseimbangan.

Lauren menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Nevan,

"Lauren Anggita, jangan macam-macam." Nevan dengan deepvoice nya memejamkan mata ketika merasakan lehernya di gigit.

"Ehmm."

Lauren hanya menjawabnya dengan lenguhan yang hampir saja membuat Nevan gila kalau saja Lauren tak segera menjauhkan tubuhnya.

Lauren menatap 'karya' nya kemudian menatap Nevan dengan seringai diwajahnya.

Tanpa sepatah kata, Lauren meninggalkan Nevan sendiri.

















"NEVAAANNN SUMPAH LO GANTENG BANGET."

"RAGA GILAAAA."

"YAALLAH JODOHKAN LAH HAMBA DENGAN NATHAN."

"ALDEV WALAUPUN LO AGAK GELAP TAPI LO GANTENG KOK."

"REAAANNN...LO JOMBLO KAN?"

"KIW ABANG YANG PAKE BAJU BASKET..."

"KOSONG DELAPAN BERAPA GANTENG???"

"GILA INI TIM."

"NGADI NGADI BANGET YANG BIKIN TIM. BISA BISANYA SATU TIM ISINYA SERBUK BERLIAN SEMUA."

"WOI ITU APAAN MERAH MERAH DILEHERNYA NEVAN."

"WOI SIAPA YANG CUPANG CUPANG NEVAN GUE?!!"

Lauren yang lagi minum otomatis menyemburkan minuman nya.

Lauren menatap Nevan dengan tatapan tak percaya nya, sedangkan Nevan menatap Lauren dengan tatapan mengejek.

Pembalasan dendam Lauren gagal!

Iya jadi niatnya Lauren mau bales dendam ke Nevan soal kejadian yang kemaren..

Lauren benar-benar tak habis pikir, ia kira Nevan akan memilih untuk memakai syal atau apapun yang bisa menutupi 'karya' nya.

Tapi ternyata?

Nevan dengan santainya berlarian kesana kemari sambil mendribble bola, membiarkan leher putih dengan bercak merah keunguan itu terekspos.

Belum lagi keringat yang mengucur dari dahinya, menambah kesan errrr......








































































LAUREN BENER BENER GAK HABIS THINKING...



















































Lauren bener-bener pengen lelang pacar detik itu juga, ada yang minat gak?

atau yang buka jasa ruqyah boleh kontak Lauren sekarang juga
























Gimana chapternya?

Udah fgtvdhrhevshtgsbg belum?

STICKY NOTE [COMPLETE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang