CHAPTER 7

1.5K 261 80
                                    

Pagi ini, Ryuusei menuju meja makan sembari melemparkan rentengan yang dibawanya itu pada Shuu.

"Heee?? Jumlahnya masih sama! " Seru Shuu.

"Belum dibutuhkan"ujar Ryuusei

" K.. Kau tahu?! "Seru Kai

" Tahu "ujar Ryuusei

" Kau pura-pura tidak tahu!!"seru Kaisei

" jika aku mengatakannya , Kai pasti tidak akan tidur dengan begitu nyenyaknya semalam "ujar Ryuusei

"Aku... dibohongi... Aku??? Aku??! Di..bohongi..oleh si Idiot ini..." Pikir Kaisei yang kini malu setengah mati.

"Jangan melihatku" Ujar Kaisei sembari menutup wajahnya

"Haha... Tenang, aku buta" Ujar Shuu

Kai pun kini mengikuti Sei menuju ke meja makan dan duduk manis di kursinya.

"Waaah.. Selamat pagi anak-anak Ibu! Bagaimana tidur kalian semalam, menyenangkan??? " Tanya sang Ibu

"Aku tidur nyenyak" Ujar Ryuusei sembari mengigit rotinya.

"Sudah kuduga, aku butuh nasi" Ujar Ryuusei lagi

"Segera ibu siapkan" Ujar Yuuya sembari berusaha merapikan bed hair Ryuusei.

Setelah rambut Ryuusei rapi, sang Ibu kembali menuju ke dapur.

"Oi, apakah baik-baik saja kita makan tanpa yang lain? " Bisikan Kaisei

"Hn... Contohnya, Shuu nii... Ia sudah selesai" Ujar Ryuusei

"Uwah!! Ia sarapan jam berapa? " Gumam Kaisei

"Ia harus mengurusi Mii nii-san... Jadi, harus bangun pagi dan mengurus perutnya lebih dahulu"

"Hmm... Ia... Suami yang baik" Ujar Kaisei

"Mm... Mm.. Sei pasti akan jadi suami yang baik juga" Ujar Yuuya tiba-tiba menanggapi calon menantunya itu

"Aku khawatir... " Pikir Kaisei sembari tersenyum canggung.

"Ibu sudah tidak sabar menanti pernikahan kalian... Kalian akan segera bersama, dan Sei akan mencium Kai.. Kyaaaa!! "

"Cium? " Tanya Kai

"Cium. Pernikahan yang romantis bukan?? Ibu juga melakukannya dulu" Ujar Yuuya bahagia

"Haha... Ha.. " Ujar Kaisei yang kini bahkan tidak ada nafsu makan lagi

"Aku tidak mau!!! " Pikir Kaisei sembari sesekali melirik ke arah Ryuusei yang masih sibuk mengunyah makanannya.

"Kai, Kau harus profesional" Ujar Ryuusei

"Hm? "

"Jika kau terlanjur jadi pendosa, jadilah pendosa profesional." Ujar Ryuusei

"Mendengarnya darimu... Membuatku semakin kesal"Ujar Kaisei

"Aku membacanya di buku yang baru kubeli kemarin"ujar Ryuusei

"Apa-apaan dengan semua novel aneh itu... " Ujar Kaisei

"Buku adalah sumber pengetahuan"ujar Ryuusei

"Ya dan Jendela dunia" Sambung Kaisei sembari menikmati sarapannya

"Kau tahu, jangan pura-pura tidak tahu"ujar Ryuusei

"Harusnya aku yang bilang begitu! Bisa-bisanya kau menipuku! "Seru Kaisei

"Karena aku menganalisa perilakumu...Emosi yang terdeteksi adalah emosi takut..mungkin" Ujar Ryuusei

"Kau aneh... " Ujar Kaisei lagi.
.

PRIDE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang