CHAPTER 43

1K 217 21
                                    

Malam ini semua orang dewasa nampaknya tidur lebih awal karena kelelahan menempuh perjalanan seharian menuju pulau. Kecuali beberapa bocah dengan energi extra. 

Saat ini, si kembar dan Yuka masih sibuk mengeksplor villa tersebut. Sementara Yuzu dan Kana kini masih duduk di ruang tamu dan sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. 

" Kana...

" Ssh, Yuzu-Niichan dilarang bicara " Ujar Kanata

" Kurasa kau harus mengatakannya pada ayah dan ibumu"Ujar Yuzuru

" Mama dan Papa tidak ada hubungannya dengan semua ini"Ujar Kanata

" Tentu saja ada. Karena mereka, semua orang membully mu"

"Tidak ada yang di bully ! Yuzu Nii-chan jahat!" Ujar Kanata sembari kembali ke kamarnya meninggalkannya

"Mengapa aku yang jahat?" pikir Yuzuru 

Beberapa saat kemudian ia terkejut ketika ia berbalik dan menatap tiga bocah di belakangnya sedang nyengir menatapnya.

"Pesan Yuzu-nii ada Love-Love nya"Bisik Kousei

"Nii-chan sudah besar"Ujar Yuka

"Hehehe... Yuzu-nii.. Love-Love "Ujar Kyoka

"Diam ! dan tidurlah !!" Seru Yuzu 

Kousei dan Kyoka kini langsung saja berlari ke kamar mereka tanpa menoleh ke belakang. 

Sementara Yuka masih sibuk memeluk sang kakak

"Selamat malam Nii-chan"Ujar Yuka

"Selamat malam Yuka"Ujar Yuzu sembari mengusap-usap rambutnya 

"Haah... saatnya istirahat"Pikir Yuzuru 

.

.

.

Keesokan harinya , pagi-pagi sekali Villa itu sudah riuh dengan suara anak-anak. 

"Villa ini...Rasanya semakin besar saja"ujar Misaki

"Bukankah ini menyenangkan ? pemandangannya membangkitkan mood untuk membuat anak"Ujar Shuu 

Misaki pun kini mencubitnya dan sembari melirik ke Yuzuru

"Ia sudah mengerti bagaimana caranya membuat bayi"Bisik Shuu

Misaki kini hanya bisa menepuk dahinya. 

"Tolong jadi orang tua yang lebih bertanggung jawab" Ujar Yuzu

"Kau bicara pada siapa ?"tanya Shuu

"Ayah dan ibu"

"Yuzu, biar ayah ajari sesuatu" ujar Shuu sembari duduk di samping putranya itu 

"Hm? " Tanya Yuzuru

"Yuzu..

" Ayah ingin bicara apa ? "

"Dulu, saat ayah seusiamu, ayah sudah —

" Shuuu!! "Teriak Misaki

" Ayah sudah berprestasi... Ayah punya banyak piagam dan medali"Ujar Shuu

" Hahahaha!! Hahaha!! Selamatkan aku! "Tawa Kaisei sembari memukuli meja makan

" Kai... Jangan memihaknya " gerutu Misaki yang lebih memilih bergabung dengan Kai daripada harus mendengarkan ajaran Shuu

" Shuu-nii benar-benar tidak tahu definisi menjadi orang tua"gerutu Ryuusei

" Anaknya selalu di jadikan lelucon, ckckck"ujar Tsumugu

PRIDE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang