CHAPTER 28

1.5K 272 32
                                    

Hari berikutnya, Kaisei nampaknya masih dilanda rasa lapar yang luar biasa.

Bahkan dimalam hari pun ia masih mengendap-endap ke dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan.

"Aku.. Benar-benar akan gemuk" Pikir Kai sembari menatap di dinding cermin di ruang tamu sebelum kembali ke kamarnya membawa sejumlah makanan.

"Lihatlah pipiku bahkan sudah mulai membengkak" Pikir Kai lagi

"Kai-kun? "

Kaisei nampaknya terkejut dan kini menjatuhkan makanan ringan yang dibawanya itu.

"I.. Ibu..

" Hm? Kai masih merasa lapar? "Tanya Yuuya

" Maafkan aku... Aku tidak tahu mengapa mulutku begitu berair dan ingin sekali memakan sesuatu"Ujar Kaisei pelan

"Kau bisa memakannya.. Jangan khawatir" Tawa Yuuya pelan

"Haha.. "

Kaisei pun kini duduk di meja makan sembari menikmati makanan ringannya.

"Ingin ibu buatkan sesuatu? " Tanya Yuuya

"Katsudon" Ujar Kai begitu saja.

"M.. Maksudku.. Tidak" Ujar Kaisei

"Katsudon? Kita masih membunyai beberapa bahan disini" Ujar Yuuya

"Ti.. Tidak bu, jangan dengarkan aku... " Tawa Kaisei

"Mm? Ibu juga ingin makan... " Ujar Yuuya sembari mengedipkan matanya

"Ibu... " Ujar Kai berbinar-binar.

Yuuya pun akhirnya mulai memasak ditengah malam karena menantunya itu.

.

.

.

Keesokan harinya pun demikian, namun nampaknya Kai agak pemilih hari ini hingga membuat Ryuusei beberapa kali bolak-balik hanya untuk membeli beberapa bahan makanan.

"Kau... Serius akan memakan semuanya? " Tanya Ryuusei

"Tidak, aku hanya ingin melihatnya" Ujar Kai . Kali ini Ryuusei hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah.

"Haha... Tumben Kai sangat usil hari ini" Pikir Misaki yang kini hanya bisa tertawa melihat kedua orang itu.

"Aku merasa ingin makan sushi" Ujar Kaisei

"Tidak lagi Kai.. Aku harus bekerja" Ujar Ryuusei sembari kembali ke ruang kerjanya di lantai dua

"Seeei!! " Seru Kai kesal

"Papa!! Mama panggil.. " Ujar Kana.

"Tidak.. Tidak.. Kau jangan ikut-ikutan ibumu" Ujar Ryuusei sembari memberi Kana uang 500 yen dan membuat bocah itu tak bersuara.

"Ugh.. Haaah... Aku akan keluar dan membelinya" Ujar Kaisei membuat langkah kaki Ryuusei terhenti dan langsung saja berbalik menatapnya.

Ia bahkan mengerutkan keningnya kesal karena ia bolak-balik membeli bahan makanan pagi ini, namun ujung-ujungnya tak dimakan oleh Kai.

" Hahaha.. Kai seperti orang ngidam"tawa Misaki lagi.

Semua anggota keluarga Kaminaga kini sontak membeku dan menatap Misaki.

"Eh? Jangan-jangan... " Ujar Misaki lagi

"Haha.. Tidak mungkin , aku sama sekali tidak merasa mual" Tawa Kai .

"Panggilkan dokter" Ujar sang ayah mertua

Saat ini suasana nampaknya suasana semakin menegang. Walaupun beberapa kali Kai tertawa melihat mereka semua, namun nampaknya anggota keluarga Kaminaga tidak melihat ini sebagai sebuah candaan.

PRIDE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang