CHAPTER 32

1.4K 270 25
                                    

Menjelang siang, halaman sebuah rumah sakit yang tak jauh dari taman kanak-kanak itu dipenuhi dengan begitu banyak mobil mewah.

Satu per satu orang-orang yang pernah tampil di televisi itu masuk ke dalam rumah sakit itu.

"Apa.. Kai sudah melahirkan? " Tanya Ichiya yang baru saja tiba bersama kedua putranya yang lain.

"Ia baru saja masuk Ichiya-san" Ujar Yuuya pelan

Beberapa saat kemudian, Kise pun nampaknya mendekati ruangan operasi itu dan diikuti oleh beberapa anggota keluarga Yanagisawa lainnya.

"Kai nii-san sudah melahirkan?! "Tanya seorang pemuda sembari mendekati Kise

" Aku juga baru tiba, Shoukei-kun"ujar Kise

" Ia baru saja masuk "ujar Ichiya cemas.

Beberapa saat kemudian, seorang wanita yang sangat cantik dengan wajah yang mirip dengan Ichiya pun mendekati mereka.

" Nee-san..

" Aku berada di sekitar sini saat ibu bilang Kai-kun akan segera melahirkan..."

" Ya... Ia sudah masuk ke ruang operasi" ujar Ichiya

" Kai yang akan melahirkan, aku yang cemas "ujar wanita itu lagi.

" Kita semua berusaha menghormati keputusannya nee-san, aku paham mengapa kita semua cemas "

Tak lama kemudian, anggota keluarga Kaminaga lainnya pun berdatangan. Tak terkecuali ayah dan Ibu Tsukasa. Walaupun keduanya sudah sangat tua , tetap saja mereka tidak ingin melewatkan kelahiran anak Ryuusei yang mana secara darah anak itu akan menjadi cicit pertama mereka.

Namun tentu saja mereka tidak akan mengatakannya, karena Yuzuru lah yang sulung saat ini.

Sementara itu di dalam sana. Sepertinya semua persiapan baru saja selesai. Walaupun Ryuusei menemani Kai di dalam, ia juga nampaknya ketakutan setengah mati.

"Apa mereka sudah mulai memotong perutku? "

"Aku tidak tahu, jangan tanya padaku" Ujar Ryuusei

"Sei, kau penakut. Harusnya tadi Ibu saja yang masuk" Ujar Kai pelan

"Kau pikir dokter akan menyuruhku menonton sampai selesai? Mengapa di saat seperti ini kau menanyakan sesuatu yang tidak masuk akal? " Tanya Ryuusei

"Aku takut"

"Aku juga takut" Ujar Ryuusei membuat sang dokter yang tengah membedah Kai itu tersenyum lebar

"Sei... Kau akan jadi seorang papa lagi. Jika tahu begini aku tidak mau menikah denganmu"ujar Kai

"Aku akan memaksamu" Ujar Ryuusei

"Memaksa dengan membuat surat lamaran ke Blue Moon? Aku... Dengar dari Misaki-san. Kau bahkan menulis surat lamaran untuk melamar ku"ujar Kai sambil tersenyum

"Itu ide Yoko" Ujar Ryuusei

"Namun kau tetap menulisnya" Tawa Kaisei pelan

"Jangan mengungkitnya lagi"ujar Ryuusei yang nampaknya malu sendiri saat ini

"Saat Kana Remaja aku akan menceritakan hal itu padanya"ujar Kaisei

"Kai... Hentikan" Gerutu Ryuusei

"Kau senang menikah denganku? " Tanya Kaisei

"Apakah kau harus bertanya?

Ryuusei terperanjat ketika mendengar tangis bayi. Walaupun ia tidak berani menoleh,  kebahagiaan terukir jelas di wajahnya.

PRIDE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang