4. Hawa dingin

835 201 12
                                    

"Bukan menakutkan, tapi mempesona." Ucap Sunghoon diiringi tawa kecil yang membuatmu langsung mendengus kesal.

Bugh!

Kamu memukul kepala Sunghoon agar laki-laki itu cepat sadar dan tidak berbicara melenceng seperti tadi. Tapi, sepertinya pukulanmu cukup keras hingga membuat Sunghoon langsung tertidur.

" tidur saja ya," ujarmu sembari mengusap rambut Sunghoon gemas.

Tapi ternyata perkiraanmu salah. Sunghoon langsung menarik tanganmu hingga tubuhmu ikut terjatuh di atas kasur tepat di samping dirinya.

"Kamu juga tidur," ucapnya dengan senyuman kecil. Tangannya bergerak mengusap kepalamu agar kamu cepat tertidur.

" aku belum ganti baju!" Keluhmu karena merasa tidak enak menggunakan baju pergi untuk tidur.

" ganti nanti saja, sekarang diam dulu. Aku hanya ingin menatapmu lebih lama," ucapnya yang masih sibuk mengusap kepalamu sedari tadi.

" apa rasa canggungmu sudah hilang?" Tanyamu yang melihat Sunghoon sudah kembali nyaman seperti dulu.

"Kabar baiknya, sudah."

Mendengar hal itu kamu langsung mengangguk kecil dan kembali menatap wajahnya yang ternyata juga tengah menatap wajahmu dengan gemas.

Melihat wajah Sunghoon yang terus memperhatikan dirimu membuatmu mengalihkan pandanganmu ke arah lain karena jika terus menatap mata Sunghoon akan membuatmu semakin-

Tidak karuan.

Hingga tak terasa tangan Sunghoon yang mengusap kepalamu perlahan berhenti. Laki-laki itu mulai diterpa hawa kantuknya hingga tertidur dengan pulas.

Kamu kembali menatap ke arahnya yang sudah memejamkan mata dan tertidur dengan pulas. Dengan perlahan kamu menurunkan tangannya dari kepalamu dan meletakannya di sampingnya.

Kamu mengambil bantal dan mengangkat sedikit kepala Sunghoon untuk memasukan bantal ke belakang kepalanya. Setelah misi itu berhasil, kamu langsung turun dari kasur dan membentangkan selimut untuknya.

Menutupi sebagian tubuh Sunghoon dengan selimut kecil agar suamimu itu tidak kedinginan saat malam hari.

Setelah semuanya beres. Kamu langsung kembali ke dapur untuk membereskan barang-barang tadi. Setelah membereskan sisa kekacauan tadi, kamu langsung beralih merapikan lemari dan memasukan baju yang dibawa oleh kalian dari kota.

Hingga tak terasa malam semakin larut. Keramaian yang ada di lapangan makin lama makin surut. Banyak warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat karena pestanya telah usai.

Begitupun dirimu yang akhirnya selesai membereskan baju. Kamu langsung mengambil piyamamu dan membawanya keluar rumah sekalian membersihkan diri di kamar mandi.

Di luar, suasana malam yang lumayan sepi disertai hawa dingin menerpa kulitmu. Membuat bulu kudukmu seketika merinding.

Entah kenapa malam ini terasa menyeramkan.

Tapi, kamu tidak ingin tidurmu terganggu karena tubuhmu masih kotor. Akhirnya kamu memberanikan diri untuk ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri.

Air yang sangat dingin membasahi seluruh tubuhmu. Tanganmu dengan cepat menggosokan sabun ke seluruh tubuhmu dan segera membilasnya.

Krik krik krik..

jangkrik yang tiba-tiba bersuara membuat dirimu langsung mempercepat kegiatanmu. Setelah sikat gigi kamu langsung bergegas mengeringkan badanmu dan memakai bajumu.

Kriett...

Kamu membuka pintu kamar mandi dengan perlahan dan mengeluarkan kepalamu dari celah pintu yang kamu buka. Sampai tak sengaja kamu melihat wajah hitam yang juga tengah menatap dirimu.

Autumn 2 (Park Sunghoon x You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang