bab 21

15 3 0
                                    

"Dunia kejam! Ini tidak adil bagi saya dan Anggara.. kami saling suka tapi kenapa keluarga kami membenci satu sama lain, kenapa...?" Ucap cinta sambil menangis.

Askan mengasih saran ke Anggara untuk menelpon cinta dan mengajak Cinta bertemu esok hari. Angga menuruti perkataan Askan dan menyuruh Askan untuk tunggu diluar sebentar.

Tringrinringtring *bunyi ponsel

Cinta mengangkat telepon dari Angga

...............
👩: Anggaraaa...... Huhuhuuu *menangis
🧑: Cinta im sorry......
👩:No no no, kenapa kamu meminta maaf?
🧑: *Menangis
👩: Heyyy kenapa suara kamu seperti sedang menangis? Aku saja tidak menangis lagi, harus kuatt!!
🧑: Yaa, kita akan lewatin ini bersama sama. Besok kita ketemuan ditaman gradiya
👩: Baik lah. Sampai jumpa Angga... Aku mau tidur...
..............

Percakapan langsung dimatikan Cinta, Cinta lanjut menangisi nasib nya, begitu juga dengan Anggara. Askan mendengar Anggara menangis kembali, ia pun pergi ke kamarnya meninggalkan Anggara sendirian karna mungkin akan membuat Anggara menjadi lebih baik.

Keesokan harinya mommy Anggara menanyakan ia mau pergi kemana.
Gumam Anggara "saya yakin kalau saya jujur mommy pasti tidak akan mengizinkan"

Jawab Anggara ke mommy "anu... Eeeee...saya mau mencari udara fresh diluar, tenang saja anda tidak perlu khawatir, saya tidak akan bertemu cinta, and untuk apa anda khawatir kepada saya, anda saja tidak pernah peduli sama saya, selalu Askan yang di prioritaskan."

Anggara pergi tanpa berpamitan kepada mommy nya.

ucap mommy : Huft...*menghela nafas

Sesampai di taman gradiya. Angga menunggu cinta sambil membeli 2 es krim.
Cinta akhrinya datang dan menghampiri Anggara.

Ucap cinta "kamu mau bicarain apa? Kalau ketauan mommy sama Daddy kamu kita bakal bahaya"

"Kamu tenang aja, mereka gak bakal ikutin aku pergi, aku mau ngomong..." Sambil memegang tangan cinta

"Kita berdua harus mikirin gimana caranya agar hubungan kita direstui, aku benar benar sayang sama kamu." Jawab Anggara

"Salah satu cara agar hubungan kita direstui kita harus mencari bukti bahwa papa aku sama sekali gak bersalah, masalah mama aku biar aku yang bujuk jika semuanya sudah terbongkar" sahut cinta

"Aku akan bantu kamu untuk ngebongkar semua ini, serahin semuanya pada aku" -Anggara

Mereka pulang kerumah masing-masing, ia menyelinap masuk ke ruang kantor kerja daddy nya saat Daddy nya sedang keluar rumah. Untuk mencari tau siapa yang sudah memitnah papa Cinta.

Anggara mengecek-ngecek seluruh daftar yang pernah ayahnya angkat menjadi bodyguard. Dari satu persatu nomor bodyguard tersebut Anggara foto pakai ponsel nya.

Sesudah membereskan berkas berkas daddy nya. Anggara ke kamar askan dan meminta bantuan askan untuk kali ini saja.
Askan akan membantu Anggara mengumpulkan orang orang yang pernah menjadi mantan bodyguard Daddy nya.

Semua mantan bodyguard Daddy nya sudah terkumpulkan. Angga dan askan melihat mereka semua dari bawah sampai ke atas.

Tidak ada yang mencurigakan satu pun. Angga menyuruh mereka untuk pulang kerumah masing masing.

"ARGH! Gagal! Sial tidak ada yang mencurigakan" ucap Anggara

Askan menenangkan Anggara dan menyuruh Anggara untuk mencari tau apakah Daddy mereka mempunyai sahabat lain selain papa Cinta.

Anggara dan Askan pergi ke ruangan Daddy nya. Mereka mengacak acak foto masa lalu Daddy nya. Sayangnya tidak ada foto Daddy mereka bertiga atau berdua.

Karena sudah pantang menyerah Anggara mempunyai ide lain. Ia membisikkan kepada Askan untuk menanyakan kepada Daddy siapa saja orang terdekat Daddy semasa dulu. Karna ia yakin kalau dirinya yang menanyakan pasti Daddy nya bakal menanyakan hal aneh aneh ke dirinya.

Mereka membereskan semua yang sudah mereka recokkan. Malam hari tiba... Askan datang ke ruangan Daddy nya sambil membawa makanan agar tidak terlalu dicurigai.

"Good night dadd"

"Kenapa?" Tanya daddy

Askan duduk dikursi dan mendekati Daddy nya sambil berkata

"hm... Askan mau nanya nih dad, temen Deket Daddy dulu siapa aja sih selain papa cinta? Kali aja temen Daddy punya anak perempuan, kalo iya ada anak perempuan kenapa gak kita comblangin aja sama kak Anggara? Btw siapa dad temen deket Daddy?"

"Benar juga kata kamu, sebentar Daddy cari dulu, Daddy sudah agak lupa" -daddy

Daddy mencari list nama teman temannya. Ia menemukan nama teman dekat nya selain papa Cinta.

"Nah ini dia, nama nya.... ardiyansah" ucap Daddy

"Emm minta no nya dong dad, nanti askan bantu comblangin"

Daddy memberikan nomor tersebut kepada Askan. Askan keluar dari ruangan Daddy dan menghampiri kamar Anggara sambil membawa kertas yang berisi nomor pak ardiyansah.

"Ka, w masuk y." -askan

Askan memberikan kertas tersebut kepada Anggara. Anggara mengucapkan terimakasih kepada Askan sambil memeluk dia.

Angga menyalin nomor tersebut ke handphone nya. dia akan menelpon pak ardiyansah esok hari karna sudah larut malam, pasti tak bakal di angkat.

"Kau adalah adik paling berharga didunia ini, maafkan saya kalau dulu saya suka kasar ke kamu" ucap Anggara

Anggara memeluk Askan sambil menangis. Askan memeluk balik Anggara dan mengatakan

"Sama sama, kau adalah kakak ku, apa yang tidak untuk mu" -Askan

Angga menyuruh Askan untuk tidur karna besok mereka akan bertemu orang itu. Askan pergi meninggalkan kamar Anggara dan tidur.

...........

"Lama bener... Udah 30 menit" ucap Askan

Seseorang misterius memakai jaket menghampiri mereka sambil berjalan dengan lambat. Angga melihat orang itu saat ia sedang menggelengkan kepala.

"Apakah dia?" Tanya Anggara

Askan memutarkan kepalanya ke arah samping. Orang misterius membuka jaketnya. Ternyata ia adalah pak Ardiyansah

"Siapa kalian berdua?" Tanya pak ardiyansah

"Sebentar... Saya sepertinya pernah bertemu dengan anda, tapi dimana ya..... Huh lupakan saja. Kami anak dari Baswana" ujar Anggara sambil mengangkat jas nya.

Raut wajah pak ardiyansah seperti sangat gugup setelah mendengar nama Baswana.

"Sus.." berbisik Askan kepada Anggara

*Uhuk oHok* Angga berpura pura batuk untuk menghilangkan kecanggungan

"Jadi begini pak, boleh kami mampir kerumah bapak? Kami disuruh oleh daddy kami main ke rumah sahabatnya agar silahturahmi kalian tidak pernah putus" ujar Anggara lirih di depan pak ardiyansah

Pak ardiyansah curiga dari gerak gerik mereka. Sudah lama Baswana tidak menghubungi nya, kenapa sekarang ia malah menyuruh anak anak nya.

****

Cinta Anggara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang