bab 18

6 2 0
                                    

Angga mengantar cinta sampai dengan selamat. Cinta menawarkan Anggara untuk ikut masuk ke dalam rumah, sekalian bertemu mama meminta restu agar Sang mama merestui hubungan mereka berdua.

Anggara pun menyetujuinya, dan masuk ke dalam bersama cinta.

Mama cinta yang sedang menonton tv di ruang tamu saat melihat Anggara ia langsung syok bahwa cinta berani membawa Anggara masuk ke dalam rumah mereka.

"CINTA!" Ucap mama cinta dengan nada bicara yang keras.

"Ma dengerin dulu... Pls mama maafin Anggara"

"Maksud kamu apa cinta?!!!!" Tanya mama cinta.

"Aku... Sayang ma sama Anggara, aku sama Anggara pacaran.." jawab cinta.

Mama benar benar marah ke cinta karena sudah mencintai orang yang hampir membunuh mama nya sendiri.

"AJAK ANAK COWO INI PERGI DARI RUMAH KITA, MAMA GAK MAU LIHAT DIA ADA DISINI! DENGERIN MAMA CINTA!" mama cinta emosi karna cinta bilang begitu.

Cinta membawa Angga pergi keluar dan meminta maaf atas perilaku mamanya kepada dia. Anggara memaklumi semua itu dan Anggara pamit pulang.

Saat tengah malam cinta berpikir bagaimana caranya agar mama bisa sembuh. Cinta harus meluangkan banyak waktunya untuk bekerja paruh agar uang operasi mama nya bisa terkumpulkan.

Keesokan harinya saat disekolah cinta bercerita ke angga, ia mau meminta maaf kalau nanti cinta bakal lebih sibuk karena akan bekerja paruh.

Angga bertanya "untuk apa kamu bekerja paruh?"

Cinta menjawab Angga kalau ia ingin mengumpulkan uang untuk mamanya operasi. Angga mau meminjamkan uang ke cinta untuk mamanya berobat, tapi cinta menolak Angga.

Ucap cinta "gak gak gak, apaan sih, aku gamau ngerepotin kamu."

"Plss, ini untuk mama kamu, and mungkin aja nanti mama kamu mau ngerestuin hubungan kita.. ya ini juga salah saya kenapa harus balapan sampai tidak mikir orang lain akan kena akibatnya, jadi saya wajib bertanggung jawab."

"T-tapi... huft.." menghela nafas
"Baiklah, kamu bisa bantu aku, aku janji bakal ganti uang kamu"

"Gausah ada niatan buat ganti, aku ikhlas" jawab angga.

Sesudah pulang sekolah cinta mengajak mamanya untuk segera operasi agar mamanya bisa jalan seperti semula.

Mama cinta bertanya kepada cinta "dari mana uang ini nak?"

Cinta menjawab "mama gak perlu tahu cinta dapet dari mana, yang penting pengobatan mama berjalan dengan lancar"

Mama pun menyetujui cinta. Cinta dan mamanya pergi kerumah sakit dibantu dengan tetangga nya.

Saat operasi segera dimulai cinta berdoa terlebih dahulu sembari ditemani Angga. Sesudah operasi dokter keluar dari ruangan. Cinta menanyakan bagaimana kelancaran operasinya, dokter itu menjawab bahwa operasi berjalan dengan lancar.

Cinta masuk keruangan tersebut, Angga disuruh cinta tunggu diluar sebentar saja. Mama cinta membuka mata dan mencoba menggerakkan kakinya, ia sangat bahagia karna sudah tidak lumpuh lagi. Mama nya langsung mencium kening Cinta dan mengucapkan terimakasih

Cinta menjawab "noo, mama jangan berterimakasih sama cinta, tapi sama dia.. Angga"

Angga menarik pintu ruangan itu dan masuk ke dalam nya. Mama cinta kaget ternyata yang telah membayar operasinya adalah Anggara

"Ma.. mama mau kan maafin Anggara? Dia udah banyak berkorban agar mama maafin dia" sahut Cinta

Cinta membantu mamanya yang ingin duduk. Ucap mama cinta kearah Anggara "terimakasih nak... Maafin Tante karna selama ini Tante sudah jahat sama kamu, Tante akan merestui hubungan kalian berdua sebagai ucapan terima kasih Tante"

Angga dan cinta tersenyum bahagia. Anggara melompat lompat karna terlalu kegirangan sambil mengucapkan terimakasih banyak kepada Tante Wati, karna sudah mau merestui hubungan mereka

Saat beberapa hari mama cinta pulang kerumah. Selepas sampai dirumah, Anggara ingin mengenalkan orang tua dia kepada mama cinta.

"Tante, saya benar benar serius ke Cinta, selesai lulus SMA saya mempunyai niat untuk menikahi cinta" ucap Angga

"Tapi kalian masih kelas 11, masih cukup lama perjalanan kalian berdua, dan harusnya kalian memikirkan sekolah dulu, jangan cinta cintaan, tapi jika ini keputusan kalian berdua, mama akan dukung" jawab mama

"Benar kata mama, sebaiknya kita fokus untuk sekolah, selesai lulus sma kamu langsung lamar aku, setelah itu kita menikah, jangan buru buru mengenalkan orang tua kita" sahut cinta

"Oke, baiklah, saya setuju" balas Anggara

Karna malam mau tiba Anggara pamit pulang kepada Tante Wati dan Cinta. Keesokan harinya mereka melakukan hari hari seperti biasa. Askan sekarang sudah mengikhlaskan Cinta untuk kakaknya, ia berusaha mencintai wanita lain selain cinta.

Bagaimana dengan Asyinta? Apakah masih mengganggu mereka berdua? Jawabannya tentu tidak, Asyinta disuruh paksa oleh ayahnya untuk belajar dengan rajin agar putrinya lulus SMA.

Cinta dan Anggara tetap saling bersama satu sama lain tanpa ada yang mengganggu hubungan mereka berdua. Saat kenaikan kelas sayangnya kelas mereka berdua terpisah, tapi jika berbeda kelas bukan berarti akan menjadi canggung bukan? Mereka malah semakin dekat dan menunjukkan ke romantisan yang sangat uwu.

Cinta, Rahel, dan Jay ternyata satu kelas yang sama, sedangkan di kelas Angga ia sekelas dengan Pina dan Askan. Untung saja Asyinta sudah tamat sekolah, jika tidak dia pasti akan merecokkan hubungan antara cinta dan anggara.

Walau mereka berpacaran tentu tidak mengganggu nilai mereka berdua, malah nilai mereka semakin meningkat, saat hari libur Anggara & Cinta suka menghabiskan waktunya dengan belajar bisa dibilang juga suka keliling keliling komplek/jalan².

Karna kegiatan mereka yang membuat diri mereka menjadi lebih semangat, mama Cinta sangat mendukung mereka masuk ke dalam hubungan rumah tangga.

Tengah semester telah berlalu, Angga berkata kepada cinta "berapa bulan lagi kita tunangan, saya benar benar tidak sabar"

"Haha, aku jugaaa, tidak sangka ya, hubungan kita sudah 2 tahun" ucap cinta.

"Semoga tidak ada masalah apapun diantara kita berdua.." balas Angga.

Cinta dan Angga tersenyum lebar sembari berpegangan tangan. Tinggal beberapa bulan lagi mereka lulus dan menikah.

****

Cinta Anggara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang