bab 23

12 2 0
                                    

Ardiyansah menangis dan mengatakan IYA EMANG SAYA YANG MEMITNAH ANDANI

"apa kau tau mengapa saya menjadi seperti itu? KARNA KALIAN MELUPAKAN SAYA! Kalian selalu berdua tanpa ada nya saya. Saya sakit hati Baswana!."

Ardiyansah tergusur ke tanah sambil memegang kaki Baswana maaf kan saya, andai pikiran ku tak seperti bocah ingusan mungkin pertemanan kita akan baik baik saja. Saya akan meminta maaf kepada Andani.

Baswana mengangkat bahu Ardiyansah.
"Apa kau tau? Andani sudah meninggal. Itu semua karna anda! Andai anda tidak memitnah nya, tak mungkin saya akan mengusir Andani dari perusahaan saya dan memberitahu semua orang bahwa tidak boleh ada yang menerima dia. Maka dia keluar negri mencari nafkah. Dia kecelakaan." Ujar Baswana.

Ardiyansah menangis sembari diiringi dengan teriakan nya "ARGHHHHH TIDAK MUNGKIN!" Kaki nya menghentak hentakkan tanah dan memukul kepala nya.

"Maaf kan saya. Walau anda sudah jujur kenapa kau melakukan itu semua. Saya akan tetap membawa anda ke api neraka." Ucap Baswana sambil menarik Ardiyansah pergi dari rumah nya.

Asyinta melihat ayah nya yang sedang di tarik tarik "STOPP! AYAHH!" Ia berlari menuju ayah nya.

"Haaa? Jadi Asyinta anak dia??" Tanya Askan.

Anggara mengangkat kedua bahu nya sambil bertanya tanya di otak nya.

Asyinta memeluk sang ayah "KALIAN APAIN AYAH SAYA! PERGI JANGAN BAWA AYAH SAYA!"

"oh, jadi ini anak kamu?" Tanya Baswana.

"Tuan... Saya mohon jangan libatkan anak saya, dia tak bersalah... Baswana setidak nya kau mewujudkan kata kata ku ini, lagi pula ini juga ada salah kau." Sahut Ardiyansah.

Baswana mengangguk dan kembali menarik ayah Asyinta masuk ke mobil.

"AYAHHH!!!!" teriak Asyinta begitu keras.

Pina dan Jay yang sedang jalan jalan bertemu dengan Askan dan Anggara di depan rumah Asyinta.

"Loh loh, kok kalian disini? Ini kan rumah Asyinta. Ngintip ya Lo?" Tanya Pina.

Mereka memiringkan kepala nya ke arah Jay dan Pina.

"Lah, kalian berdua ngapain? Pacaran? backstreet ya?" Sahut Askan.

"Anu... Eeee.. kami....."

"Apaan anu anu?"

"Yaudah deh iye iye kami emang pacaran." Jawab Pina.

Jay menanyakan kembali pertanyaan Pina ke mereka berdua.

"Kepo lu, sana sana pergi hus hus." jawab Anggara sambil mendorong mereka pergi.

Sementara itu Asyinta di tarik mama nya untuk masuk ke dalam rumah agar tidak terlibat ke masalah ayah nya.

"Gw bener bener gak nyangka kalau Asyinta anak dari manusia anj*** itu." ucap Anggara.

Askan mengajak Anggara untuk pulang ke rumah karna sudah larut malam.

........

Keesokkan hari nya Mommy and Daddy berdiri di depan kamar Anggara dengan pakaian yang rapi. Anggara membuka pintu sontak terkejut melihat mereka berdiri di depan kamar dia.

"Anggara... Maafin mommy sama Daddy. Mommy sama Daddy selalu menganggap kamu masih kecil, kami baru sadar bahwa anak kami sudah dewasa. Mommy dan Daddy merestui hubungan kalian berdua.." ujar mommy lirih ke depan Anggara.

Anggara memeluk mereka berdua sambil menangis. Ia dan kedua orang tua nya berjalan menuju rumah Cinta.

Toktoktok

Cinta Anggara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang