Unknown
|Mau aku bawain makan siang?|Garen
|Sp Lo, lncng bngt mau bwin gw mkn sng Gw msh mmp bwt bl mknn, lg pun gw dah pny istri. Jng gtl Lo jd cewk|*Artinya: siapa Lo,lancang banget mau bawain gue makan siang. Gue masih mampu buat beli makanan, lagipula gue udah punya istri. Jangan gatel Lo jadi cewek*
Unknown
|Ini aku Garen. Istri kamu🗿|Garen
|Oh|Garen segera menyimpan nomor Irene.
Irene si bacot
|Yaudah, ini mau di bawain makanan. Atau nggak?|Garen
|Trsrh|Irene si bacot
|Ok|"Untung Tuhan kasih aku kelebihan, biar bisa paham bahasa aliennya Garen." Ucap Irene mengelus dadanya, menyabarkan dirinya.
Ia pun pergi ke dapur, dan mulai membuat makanan untuk suaminya.
Setelah selesai, ia menata makanan itu ke kotak bekal. Dan segera bersiap-siap ke kantor milik keluarga suaminya.Saat ini Garen sedang belajar kepemimpinan di Perusahaan Alkano,sembari kuliah. Secara ia anak cowok tunggal di keluarganya. Otomatis dia adalah pewaris utama kekayaan keluarga Alkano.
------
Kantor
(Ruangan Garen)
Tok..tok..tok"Masuk." ucap Garen yang masih fokus mempelajari berkas-berkas.
"Pak suami lagi ngapain." Ucap Irene lalu duduk di sofa.
"Lagi tidur gue." Ketus Garen.
"Lagian..,udah liat masih aja nanya." Sambungnya."Hehehe, pak suami ketus amat sih. Basa basi doang." Irene menyengir.
"Yaudah, mana makanannya." Ucap Garen, lalu menuju sofa, dimana tempat Irene duduk.
Irene segera membuka kotak yang ia bawa dari rumah.
Ada nasi, perkedel jagung, martabak telor, tumis kangkung dan salad buah.Garen menatap makanan di depannya itu.
"Ini Lo yang masak?" Ucapnya lalu menatap Irene."Iya."
Garen hendak mengambil makanan itu, tetapi di tahan Irene.
"Cuci tangan dulu Garen."ujar Irene
"Gue pakai sendok." Celetuk Garen
"Pakai sendok masih ada kemungkinan buat pegang lauknya."
"Abis itu doa dulu, baru boleh makan.""Ck" decak Garen lalu segera mencuci tangan, berdoa. Dan menyantap makanan buatan istirnya.
Saat memakan makanan
"Gila, enak bener nih makanan." Batin Garen.Selesai makan.
"Duh, pasti enak banget ya." Celetuk Irene.
"Sampai bersih gitu, gak ada sisa." Sambungnya."Gak tuh, B aja. Enakan juga masakan di restoran bintang lima." Ucap Garen yang gengsi untuk mengakui masakan istrinya yang sangat enak.
"Yaudah, lain kali nggak aku bawain makan siang. Pesan aja dari restoran bintang lima." Ucap Irene. "Gengsi sih, rasain tuh."
"Ehh, jangan gitu dong." Ucap Garen tanpa sadar.
"Tuh....kan. pasti masakan aku enak. Kamunya aja yang gengsi buat sekedar muji istri." Ledek Irene.
"Udahlah, mending loe pulang. Gue masih ada banyak kerjaan. Nanti nggak selesai-selesai kalau ada Lo." Usir Garen.
"Nggak selesai-selesai karena kamu nggak fokus kan. Saking senengnya aku berkunjung ke kantor." Ucap Irene dengan Pd-nya.
"Iya,iya. Ini juga mau pulang." Ucap Irene sambil membereskan kotak makan. Ia tak lagi menjahili pria itu, setelah mendapat tatapan tajam dari sang suami.
"Dah suami sayang, semangat ya belajar dan kerjanya." Irene terburu-buru keluar. Takut jika Garen mengamuk.
********
Di sebuah kamar yang minim pencahayaan terdapat seorang wanita dengan pandangan yang ditujukan pada sebuah lukisan besar.
Dan di sebelahnya terdapat banyak foto wanita. Dengan tatapan tajam, menyiratkan aura kebencian ia menancapkan pisau di foto wanita tersebut.
"Lo rebut apa yang gue punya."
****
"Nak, kamu tahu nggak. Kakak kamu tuh kayanya lagi kasmaran deh." Celetuk Meinel Agris. Ibu dari Delon Agris& Dean Agris.
"Oh iya, emang Abang udah punya pacar?" Tanya Delon pada Dean.
"Ck, enggak." Dean berdecak.
"Ah, masa sih. Mama tuh liat kamu kalau di kamar senyum-senyum mulu. Bisa jadi ada foto cewek di handphone kamu. Pacar kamu pasti?" Tuding sang ibu.
"Waduh,kenalin ke kita dong bang." ucap Delon.
"Gue bilang enggak. Mama tuh ya, tiap abang senyum-senyum pastinya dikira lagi kasmaran, padahal mah enggak." Bantah Dean.
"Kalau gitu, kayaknya mama harus turun tangan cariin kamu calon istri. Mau mama jodohin nggak?"
"Big no. Mama apa-apaan sih. Kayanya gencar banget cariin Dean calon istri. Dean kan masih muda, baru juga 24 tahun." ucap Dean kesal.
"Ya nggak apa-apa sih. Lebih cepat lebih baik malahan. Biar bisa kasih mama cucu. Marsi aja yang anaknya 19 tahun udah nikah malahan."
"Terserah." Kesal Dean lalu pergi.
"Kalau kamu, mau nggak mama cariin jodoh?" Tanya Meinel pada putra bungsunya, Delon.
"Enggak ya ma. Delon bisa sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKAY [short Story]
Genel KurguTakdir mempermainkan kehidupan kita Rasa sakit dan bahagia menjadi bumbu pelengkap dari takdir Bertahan atau lepaskan... Membuat pilihan adalah hal yang paling sulit, tepat memilih SYUKUR. Salah memilih SEMOGA TUHAN MENOLONG MU Pengharapan yang menj...