•••
Rasa puas menggantikan rasa amarah sosok pemimpin Tychi Coorporate ini. Melihat berkas yang baru saja dilaporkan oleh sang sekretaris membuat Jonathan merasa sedikit lega. Jangan harap mereka yang menyentuh putranya dapat hidup dengan tenang.
•••
Malam itu Haikal dan Mahen memutuskan untuk mampir ke warung pecel lele sebagai pilihan santap malam mereka. Karena Mahen yang enggan pulang sebelum matanya kembali normal barang sedikit, alhasil mereka melewatkan jam makan malam. Untung saja sebelum bertemu Mahen, Haikal sudah mengabari Jonathan bahwa sang ayah tak perlu menunggunya pulang. Jika tidak, mungkin Jonathan benar-benar akan kelaparan menunggu putranya tersebut.
Tak langsung berpisah, Haikal mengajak Mahen untuk mampir ke rumahnya karena Jevan masih ada di sana. Sembari menenangkan sang abang, Haikal juga berbagi kabar dengan Jonathan bagaimana kondisi Jevan di kediaman Pambudi. Syukurlah sebangun tidur Jevan mulai tenang dan bermain bersama Jonathan. Ketika Haikal dan Mahen sampai pun keduanya masih sibuk bermain playstation sembari menyantap camilan Haikal. Benar, camilan yang Haikal jaga karena stocknya tinggal sedikit itu.
"Ko jajanan aku dimakaaaan?!" Teriakan Haikal menggema seluruh ruangan dan membuat kedua laki-laki di tengah sana terlonjak kaget. Jonathan dan Jevan menoleh hampir bersamaan, "Kan tinggal dikit lagi Yaaaah!" rengek Haikal sembari melangkah kesal mendekati mereka berdua.
Berbeda dengan Jevan yang tersenyum tanpa dosa, Jonathan memilih menghiraukan putranya dan kembali menatap televisi. "Nanti kita jajan lagi saja Dek" jawabnya tenang. Haikal mendengus kesal, duduk di atas sofa dan menekuk wajahnya. "Giliran Patha yang ngabisin di tengah bulan santai banget bilang, ninti tinggil bili ligi iji. Giliran aku yang ngabisin malah ngomel gaboleh jajan, wuuuu." Tawa Jonathan, Mahen, dan juga Jevan memenuhi ruangan sebagai respon protesnya Haikal. Satu usakan mendarat di kepala Haikal oleh Mahen. "Ntar jajannya sama gue aja Kal, emang kadang repot sih punya adek gatau diri" jawab Mahen dan langsung mendapatkan lemparan bantal dari Jevan. "Sialan lo Bang" protes sang muda.
Jonathan tersenyum mendengar keramaian ketiga pemuda yang ada di rumahnya ini, "Adek sama Mara udah pada makan malem?" tanya Jonathan tanpa mengalihkan pandangnya dari permainan. "Udah Om tadi ke pecel lele depan" jelas Mahen. "Patha sama Jevan makan malem apaan?" Kini Haikal penasaran, baru pertama kali sepertinya Jonathan hanya makan berdua dengan Jevan, kalau dengan Mahen sudah pernah beberapa kali. "Tadi Om Jo masak steak enaaaak banget banget banget!" Ungkap Jevan semangat sembari mengingat kembali rasa masakan Jonathan yang begitu lezat. Namun seketika itu juga Jonathan menyikut Jevan sedikit keras. Karena ternyata itu adalah daging milik Haikal yang akan dia pakai dalam mencoba resep terbaru.
Mendadak aura di ruang keluarga kediaman Pambudi mendingin. Tidak perduli lagi dengan permainan di hadapan Jonathan dan Jevan, keduanya kini tengah mematung. Mahen tak mau ikut campur, dia menggeser duduknya, memilih mundur tak mau berdekatan dengan Haikal. "Apa lo bilang Jev?" Ucap Haikal dengan muka menahan gemas mengetahui apa yang dilakukan sang ayah.
Dalam hitungan detik Jonathan memutarkan tubuhnya dan bersimpuh berlutut di hadapan Haikal yang duduk di sofa. "Ampun baginda saya bersalah" ucap Jonathan dengan menangkupkan kedua tangannya meminta ampun. Wajah jengkel Haikal sudah tidak tertahankan lagi, dia ambil tangan Jonathan dan langsung menggigitnya kuat-kuat.
"AAAAAAAARGH AMPUN DEK AMPUN IYA PATHA GANTI SEKARANG AYO BELANJA!!"
Puas membuat sang ayah kesakitan, Haikal mendengus dengan bibir cemberut khas-nya. "Ayah mah kebiasaan ah! Adek ngambek nih!" kesal Haikal langsung menopangkan kedua tangannya di depan dada. Jika sudah seperti ini, Jonathan tak bisa menolak apapun yang diminta Haikal. "Iya maafin Patha ya Dek, ayo ayo nih Patha siap-siap, sekarang kita jajan sepuasnya yang Adek mau pokoknya boleh semua."
![](https://img.wattpad.com/cover/302608121-288-k460958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That Sun, is My Son [johnny & haechan]
Fanfiction🏠🐻 Perjalanan klasik seorang ayah dan jagoannya dalam melengkapi satu sama lain. Menyempurnakan bagian yang kosong, Mengisi bagian yang hampa, Mewarnai bagian yang kelam. Bersama, Berdua. character inspired by : Johnny Suh - NCT Lee Haechan - NCT...