[ ennéa ] - T͟Hē Léschi

2.5K 243 16
                                    

•••

Merupakan hal yang langka jika suasana cluster Chamomile penuh ketenangan seperti pagi ini. Tak ada suara Vera yang bising, tak ada suara teriakan Jonathan yang membangunkan putranya, dan juga tak ada suara pertengkaran antara putra Pambudi dan putra Agung. Sungguh, pagi yang langka.

"HAIKAAAAAL~"

Ternyata ketenangan cluster Chamomile hanya bertahan sementara. Jevan sudah berada di depan kediaman Haikal dan meneriaki nama sahabatnya tersebut. Tenang, kali ini Jevan tidak berniat merusak pagar, dia berdiri dengan tenang meskipun berkali-kali menekan bel rumah tidak sabaran. Haikal pun muncul dari balik jendela kamar yang langsung menghadap ke pekarangan depan. "Berisik Satya. Lo sekali gak ngerusak pager malah mau ngerusak bel rumah gue". Yang dimarahi hanya tersenyum manis seperti ini : (.◜◡◝)

Sebelum bertandang ke rumah, Jevan sempat mengirimkan pesan singkat pada Haikal, menanyakan jadwal kuliah offline sahabatnya siang ini. Keberuntungan tengah berada dipihak bungsu Agung tersebut, saat tau Haikal pun akan pergi ke kampus, Jevan langsung berlari menuju rumah Haikal untuk mengajaknya pergi bersama. "Gue nebeng lagi ke kampus ya Kal" pinta Jevan yang kini sudah berada di atas kasur besar milik Haikal. Sang empunya rumah hanya mengangguk sambil bermain ponsel. Dia tak berniat menolak pinta Jevan karena itu semua percuma, kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Terakhir kali dia menolak, Jevan hampir merusak kasurnya dan mengancam tidak akan pergi dari sana. Hebat bukan?

"Gue mandi bentar, lo tolong panasin si Vera dulu Sat. Tapi lo jangan emosi ya anjir, emang lagi agak rewel aja si doi" Dilemparkannya kunci motor Haikal sembari berjalan menuju kamar mandi. Tanpa protes, Jevan menuruti perintah Haikal dan berjalan keluar kamar. Jangan dianggap remeh peringatan yang dilontarkan Haikal barusan, karena sering kali Haikal mendapati Jevan tengah menendang-nendang Vera kesal berusaha membuat mesin Vera menyala. Berhubung kali ini Jevan tengah membutuhkan bantuan Vera, alhasil Jevan memilih untuk tetap tersenyum dan bersabar.

Sungguh malang nasib Jevan, sudah hampir 30 menit mesin motor Haikal enggan juga menyala. Berbagai cara Jevan lakukan hingga memeriksa mesin bagian dalamnya, tetap saja Vera tak memberikan tanda-tandw dapat digunakan. "KAL! GUE EMOSI! SI VERA PUNDUNG LAGI NIH ELAH! CEPET TURUN ATAU GUE PERETELIN MOTOR BUTUT LO!!"

Teriakan Jevan berhasil membuat Haikal segera merapikan diri dan turun menyusul karena dia takut Jevan benar-benar akan menyakiti Vera. Setelah memastikan keadaan motornya, Haikal ikut menyerah ditambah waktu yang sudah semakin mepet dengan jadwal kelas keduanya. "Lo berangkat sendiri sana, gue juga mau mesen ojol". Haikal mengambil ponselnya dan mulai membuka aplikasi ojek online. Namun belum sempat Haikal memesannya, Jevan sudah berhasil merebut gawai Haikal dalam sekali gerakan cepat. "Kadang gue lupa punya temen goblok kaya lo Kal". Yang dihina hanya mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Lo punya Tesla Haikaaaal. Ngapain lo pesen ojol????" Gemas sekali Jevan dengan tingkah Haikal. Kadang dia pun bertanya-tanya sebenarnya apa isi dari kepala Haikal ini. Ada kalanya Jevan dibuat kagum dengan kecerdasan Haikal namun ada kalanya pula dia dibuat pusing dengan kebodohan Haikal. Sungguh Tuhan memang Maha Adil pikir Jevan.

Pemuda berkulit madu tersebut mengerjapkan mata sebelum akhirnya tersenyum polos. "Oh iya lupa. Bentar gue ambil kunci dulu" ucapnya sembari bergegas mencari kunci mobil. Sebenernya Haikal malas membawa kendaraan beroda empat, tapi dia jauh lebih malas harus berdebat dengan Jevan terlebih sepertinya sahabat kecil Haikal tersebut memang butuh tumpangan yang cepat menuju kampus.

Haikal mengunci kembali pintu utama rumahnya. Sembari berjalan menuju Jevan, dia melemparkan kunci mobil tersebut dan langsung ditangkap Jevan spontan. "Lo yang bawa, parkirnya juga di FAE aja. Biar gue naik odong-odong ke Commdi" tanpa meminta persetujuan Jevan, Haikal langsung masuk ke pintu penumpang. Oh ya, odong-odong adalah sebutan transportasi umum di Acme University. Para mahasiswa sana lebih suka menyebutnya dengan sebutan odong-odong agar lebih mudah saja.

That Sun, is My Son [johnny & haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang