Arel memakai tasnya dan bersiap untuk ke sekolah dengan motor ninja kesayangnya."Bye mpus, gw berangkat dulu ya. Awas lu jan caper ke kucing tetangga nanti gw rebus mau lu!"ancamnya pada mpus.
Sedangkan si empu malah asik menjilati bulunya, alias mandi ala kucing.
Arel tersenyum kecil dan segera berangkat.
Sesampainya di sekolah, bukannya menuju kelas. Arel malah menuju rumah kosong yang tempatnya berada agak jauh dari lingkungan sekolah.
"Lama bener lo datengnya nyet, bawa rokok kaga lo"tanya rega.
"Hm, nih bagi ma yang lain juga ya" arel melempar sekitar 2 bungkus rokok pada rega.
"Waseek, si abang baik banget. Nih bang ya ,kalo gw jadi cewe lo, kayanya gw bakalan makin se luv luv pokonya ama lo."ucap ranger dilebay lebay kan .
"Najis anjir, cuman di kasih rokok aja kek dikasih mobil sport"ejek galih dengan mode julidnya.
"Heh jan salah bang, kita itu harus selalu bersyukur bahkan dengan hal kecil kek gini ya gak bang roman"
Roman menatap ranger datar dan menghembuskan nafas kasarnya.
"Gw cabut ya.. bentar lagi masuk kek nya"cabut roman
"Hm. Sekalian bawain tas gw dong man, maaf"ucap arel sembari menyodorkan tasnya.
Roman menerima tas arel tanpa basa basi dan segera pergi.
Suasana hening.
Rega melirik arel dan ranger yang sedang menikmati hisapan rokok.
"Gal, lo ngerasa gak sih? "bisik rega
"Ngerasa apaan?"
"Si roman kek jarang banget ngumpul ama kita"
"Dia juga sekarang jarang ngerokok dah perasaan " kata galih menambahkan.
"Heem, kan dia anak sholeh bang. Masa lu lupa"timbrung ranger. ternyata yang sedari tadi juga mendengarkan.
"langsung ajah tanya ke orangnya.. ribet bener " kata arel acuh tak acuh.
Yang Membuat rega terdiam.
Namun dikejauhan ia dapat melihat seseorang yang tak asing berjalan mendekati tempat ini.
"Rel"
"Paan"
"Lo masih berhubungan ama si buntut"tanya rega dengan mata yang fokus pada orang tadi.
"Saha buntut?"bingung ranger
"Hm, masih"jawab arel datar
"SAAYAANGG!"
Teriakan menggelegar itu membuat atensi ke empat mata lelaki yang tengah merokok itu berbalik menatap Glo.
Arel menatap glo dengan senyuman tipis
"Ngapain kesini, banyak asap. Jangan disini"larang arel
"Iiiihhh aku kan pengen ketemu kamu"
"Ya jangan disini, di sana aja"ajak arel sambil merangkul glo menjauhi tempat merokok tadi
"Kenapa?"tanya arel lembut.
"Ihh yang~ aku kan kemaren beli botol minuman yang bisa berubah warna botolnya! Lucu tau!"ucapnya sumringah.
"Beli pake uang siapa?"
"Pake uang mama"
"Jangan pake uang mama lo, pake uang gw aja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Santri Pilihan
RandomGimana rasanya ketika lo dipanggil sama ustadzah besar dipesantren lo! Dan ustadzahnya itu terkenal jarang berkomunikasi dengan santri lain. Dan orang yang bisa berkomunikasi dengan beliau biasanya yang sudah senior atau bisa di bilang paling diperc...