Dua

105 33 14
                                    

" fahra, gue titip gayung yah. pokonya gue habis lo " kata alma sembari meletakan gayung yang barisi keperluan mandi itu dekat fahra

" hm " katanya malas.

pasalnya sudah hampir sekitar 3 orang yang berbicara seperti itu. hanya menitipkan gayung pada fahra dan mereka entah  pergi kemana..fyuh mungkin inilah yang di sebut gayung berjalan.

mungkin alasannya karna malas untuk menunggu antrian , jadi lebih baik waktunya digunakan untuk keperluan yang lain.

Tapi lain dengan fahra, ia tetap mengantri walau harus menunggu lama sekalipun. katanya kasian orang yang dari tadi menunggu antri. soalnya pasti nanti pas masuk malah ada yang bilang

"aku dulu ya soalnya dari tadi udah ngantri"

begitu terus alasannya. padahal jelas jelas orang itu tidak mengantri. tadi ia hanya menyimpan  gayungnya saja. tidak adil bukan.

Dan Yap, setelah pulang dari belanjanya dengan Asma. Fahra langsung menuju tempat ini dan mengantri untuk mandi, beginilah kehidupan santri.











Suara anak santriwati yang tengah bersholawat di waktu ngaji malam sangat menenangkan hati fahra, dan juga suara ketukan darbuka yang dimainkan oleh anak santriwati membuat suasana menjadi lebih seru.

Ditengah riuhnya anak santri bersolawat, seseorang memanggil namanya membuat fahra menoleh.

"Fahra!"

"Apa?!"tanya fahra sedikit meninggikan suaranya agar terdengar oleh halwa.

"Gw denger denger katanya bakalan ada Muhadorohan lagi. Lo udah tau belum?"

"Muhadoroh? Muhadorohan itu apa?"

"Demi! Lo gak tau muhadoroh?"

Fahra berekspresi bingung.

"Muhadoroh itu kaya latihan dakwah atau melatih keberanian santri biar jadi kaya udah biasa kalo ada suatu acara yang ngedadak . dan muhadorohnya itu biasa dilakuin 1 bulan sekali"

fahra mengangguk mengerti.

"dan, bulan depan tuh bagiannya santriwati yang mimpin acaranya. Terus juga ya.. nanti tuh bakalan digabungin sama Santri Putra!"histeris halwa

"Tempatnya bakalan dimana?"

"Di masjid Gede (besar)"

"Loh bukannya itu baru dibangun ya?"

"Oh iya lupa, lo baru 6 bulan disini ya. Pantesan aja gak tau. Jadi masjid ini itu sebenernya bukan baru dibangun. Tapi masjid itu di renovasi gitu loh, soalnya sebelumnya masjidnya banyak yang roboh jadi sekalian aja di rubah biar makin bagus"ucap halwa menjelaskan.

"Hm, ok ngerti. Thank you penjelasannya"

"Hahaha sama sama"

"Tapi acaranya kapan dimulai? "

"hmm acaranya minggu depan"

"Lo tau dari mana?"

"Dari para senior disini mwehehe, gw kan orang dari segala sumber informasi di tempat ini Bwahahaha"halwa tertawa puas dengan kenarsisannya.

Fahra menggelengkan kepalanya melihat kenarsisan dari seorang halwa.

"Wa"panggilnya

"Hm, napa fahra cantiq"

"Jangan lupa minum obat ya, kasian otak lo harus dapat pencerahan. Bye"

"ANJ- Lo.."halwa mengumpat tertahan, untung saja keadaanya masih riuh. Jadi kemungkinan tak ada yang mendengar umpatannya.

===

Seorang lelaki tengah mengisap sebatang rokok di sebuah balkon kamar dengan santai menikmati terpaan angin malam.

Suara berisik yang berasal dari dalam kamar membuat arel tak tahan untuk segera memasuki kamarnya dan menatap teman temannya yang dengan laknatnya mem berantakan kamarnya.

" Di kasih info maszehhhh,anjayyyy " teriak seorang laki laki sembari menjadikan hpnya sebagai mik.

" Heh utramen berisik goblog "tegur arel pada temannya dengan tatapan tajamnya.

"Nama gue Ranger bukan ultramen bang hey " kata laki laki yang mengaku bernama ranger itu ngegas.

"ehh... gomong ngomong bang roman kemana nich " tanya ranger lagi dengan nada lebay sembari duduk di sebelah galih yang tengah asik bermain game.


" mana gue tau. Akhir akhir ini dia jarang banget kumpul gini" kata galih masih fokus pada gamenya.

" lah palingan juga lagi sholat tahajud " rega segera merebut minuman milik ranger dengan laknatnya.

"Sebenernya gw tuh iri sama bang roman,  dia itu udah cakep, rajin ibadah, pokoknya sholeh lah ya.. Tapi kenapa bisa bisanya setan yang ada di diri gw kagak ngikut dia, Susah banget diajak badami bray!"

"Makanya banyak istikhfar luh!"kata rega.

"Istighfar nyet"typo galih.

"Lu pada gak mau pulang gitu ke rumah masing masing"sindir arel jengah dengan teman temannya.

"Yeee ya kali ada cowo balik ke rumah jam 1 pagi. Gimana kalo nanti gw di culik mbak mbak kunti karna kelewat ganteng!" ranger mengibaskan rambutnya menampilkan kegantengan anak dakjal.

"Bwahaha mana ada mbak mbak kunti mau ama lo, yang ada lo di senyumin karna nggak waras"nista galih, namun matanya masih tetap fokus pada game.

"Nih kopi apaan sih, pait banget huekk. Mana dingin lagi"ucap rega menyerahkan kopinya kembali pada ranger.

"Gak ikhlas kali dia diminum lo hahaha"

Suara pintu terbuka menampilkan seorang malaikat berpeci dengan cahaya terpancar dibelakangnya dan alunan "ya nabi salam 'alaika ya rasul salam 'alaika" yang diduga berasal dari ponsel arel.

"Anjir pas passan bener so'und nya pas mas roman dateng. Gimana pak ustad sudah solat tahajud nya. Tadi ngedo'ain gw gak brother" ucap galih heboh sendiri.

"Hm"

"Man, gw mau nanya. Lo kok mau mau aja gitu ya temenan ama kita yang ekhem... Ganteng ini"

"Huek, najis"roman berekspresi jijik saat ranger berucap.

Arel berdecih. Memang temannya yang satu ini terlalu narsis tingkat tinggi.

" maksudnya kenapa lo mau temenan sama kita yang sifatnya berbalikan sama lo " rega menambahkan.memperjelas ucapan temennya.

"Ohh berbalikan sama kaya para setan gitu"jawab roman dengan tak berdosanya

Seketika mereka berempat melebarkan matanya.

"ANJIM LO SET-!"

Teriak mereka tertahan tak terima, dikatai setan oleh roman yang masi polos kek bayi yang berojol dari got.













Note : author nggak ngasih sifat dan kepribadian mereka itu gimana. Nanti kalian juga akan tahu sesuai berjalannya part. Hehe
Juga, Ranger dibacanya Renjer ya bestieeee..

Mas Santri PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang