@20

99.1K 2.5K 90
                                    

hay genk hehehe
author kembali, makasi sama yg udah votement dan yg masih setia menunggu certa author yg gaje ini hehehe.

cussss baca

enjoy all :*

sudah hampir satu minggu, aku dan kak Reno mencari jalan keluar untuk memperjuangkan hubungan kami, karena masalah orang tua kami, kenapa jadi kami yang jadi korban.

apakah ini pertanda kalau kak Reno tidak di taktdirkan dengan ku karena banyaknya cobaan yang datang ?

hemmm kak Reno di ajakin kawin lari malah gak mau, padahal aku rela hidup selamanya dengannya, palingan nanti keluarga ku murka hehe tapi lambat laun keluarga ku juga pasti mengerti dengan hubungan kami.

hari ini rencananya kak Reno akan menjemput ku di kosan karena aku gak menginap di apartemennya nanti buat dosa lagi hehe, tapi gak tau deh kak Reno mau ajak aku kemana, aku harus dandan yang cantik nih hehehe.

setelah beberapa lama menunggu akhirnya terdengar bunyi kelakson mobil yang dinyalakan, pasti itu kak Reno, aku langsnung menemuinya.

benar saja dugaan ku, kaca mobil di buka dan terlihat makhluk tampan kepunyaaannnn kuuu, gak boleh ada yang miliki dia kecuali aku, biarin aja di bilang egois juga, palingan yang bilang gitu, iri sama aku karena gak punya pacar kayak ka Reno hihihi.

aku langsung masuk kedalam mobil dan kak Reno langsung mendaratkan ciuman di dahi ku dan memberikan ku bunga, aduhhh gak biasanya deh so sweet banget sih.

"kamu udah siap sayang ?".

"siap untuk apa kak, kawin lari ?"

"dari kemarin fikiran kamu kawin lari terus, katanya gak mau langsung nikah, gimana sih ?"

"yaaa iya tapi kalau di tunda apalagi gak dapat restu dari papah, nanti kakak berpaling dari aku"

"ya enggak lah sayang, kakak akan selalu menjadi milik kamu seorang". kak Reno mencium dahi ku lagi dan kemudian menyalakan mesin mobil untuk tancap gas yang aku sendiri tak tau mau kemana.

"hari ini kita ke Bandung untuk ketemu papah"

"kakak yakin, bagaimana kalau papah malah makin gak setuju dengan hubungan kita ?"

"cinta kita lebih besar dibandingkan cobaan ini karena sebelumnya kita udah pernah melewatinya, kamu harus yakin ya sayang". sebelah tangannya mengusap kepala ku dan aku menyandarkan kepala ku di bahunya.

"gak sia-sia kakak makin tua jadi fikirannya makin dewasa"

"mulai deh resenya bilang kakak tua"

"hehehe, om beli ice krim dulu dong om sebelum ke bandung". rengek ku kepada kak Reno.

"aduh ade, jangan makan ice krim nanti sakit, lagian om gak punya uang". sambil memasng muka serius seakan-akan menghayati perannya sebagai om-om hahaha.

"dasar om pelit, awas nanti nununya gak bisa diri"

"udah akh, jangan panggil om, kalau kakak di panggil om berati kamu cabe-cabean ya haha, kamu nantangin nunu ya ?"

"enak aja di panggil cabe-cabean, kalau aku cabe-cabean berati aku masih kecil dan kakak itu pedofil dong, gak kok siapa yang nantangin"

"wahh makin menjdi nih anak ya, anak kecil yang tete nya gede ya sayang hahaha, kalo gak nantangin kenapa bilang kalau nununya gak bisa diri ?"

"iyaaa lah tete aku gede, emangnya kakak dari dulu sampai sekarang tetenya segitu aja hahaha, udah jangan ngomongin nunu akhh"

"yaaaaahhhh ngomongin tete terus bikin mauu kan kamu nih, pengen meganggg sayang pengennnn"

Look at Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang