@30

26.4K 719 99
                                    

Hey hey hey author kembali lagi...
Demi kalian deh pokoknya cuma demi lalian author sempatkan waktu untuk update hehehe
Yaudab langsung aja yukk n abaikan kalau ada typo yaaa...

*****

"Mah, mamah baik-baik aja kan ya ?"

Aku merasa hawatir dengan keadaan mama, karena semenjak di perjalanan sampai rumah, mamah hanya terdiam, bahkan aku bertanya saja, mamah tak menjawab.

"Mah, mamah jangan mikir yang gimna-gimana dulu ya, kan mamah sendiri yang bilang sama aku, kalau kita gak boleh salah paham sama pasanagn kita apalagi berfikiran jelek sama pasangan kita sebelum kita tanya langsung dengan pasangan kita"

"Mamah ke kamar dulu ya, ann"

Aku hanya menganggukan kepala, hemmm aku gak bisa nyalahin papah juga, karena aku juga gak tau kebenarannya, tapi tadi nyata dan benar-benar terjadi di hadapan aku, jujur saja, aku pun kecewa melihat nya karena sebelumnya aku tak pernah melihat papah seperti itu, apa aku nya saja ya yang tidak tau ?
Astaga kenapa sekarang aku ikutan berfikirn jelek sama papah, aku tau papah dan papah gak mungkin berbuat yang macem-macem yang bisa nyakitin perasaan mamah.

"Sayang, kamu mikirin apa ?"

"Enggak kok kak, aku masih gak percaya sama yang aku liat tadi"

"Sayang, kamu inget yaa, kita gak boleh berfikiran negatif dulu sama papah, kan kita belum tau kebenarannya, nanti kalau papah pulang, kita tanya papah ya"

"Iya kak, aku juga berusaha untuk tidak berfikiran negatif sama papah, tapi hati kecil aku juga gak bisa dibihongin, aku juga takut kak kalau.."

"Kalau apa, kamu seharusnya lebih yakin dong dibandingkan kakak, kan kamu yang lebih kenal dengan papah dibandingkan kakak"

"Iya kak maafin aku, aku cuma gak bisa terima kenyataan kalau hal buruk terjadi"

"Yasudah lebih baik kita berdoa semoga gak terjadi sesuatu ya buruk"

Aku mengaminkan dalam hati, aku merasa gelisah sekali, bagaimana dengan mamah, hemmm Tuhan jangan biarkan hal buruk menimpa keluarga kami, jauhkan lah Tuhan...

Aku menunggu waktu jam pulang papah kerja, terasa lama sekali, sebenarnya aku ingin bertanya langsung lewat tlpon tapi mamah melarangnya, karena mamah yang lebih berhak untuk pertama kali bertanya pada papah.

Aku duduk di samping mamah karena kebetulan sudah sore, jadi kemungkinan papah sebentar lagi pulang.

"Mah, mamah mau aku buatkan sesuatu ?". Mamah tidak mennawab melainkan hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan.

"Sabar ya mah, sebentar lagi kita akan mengetagui kebenarnnya"

Tak lama ponsel mamah berbunyi, entah dari siapa yang jelas mamah hanya meneteskan air mata.

"Mamah, mamah kenapa ?". Aku merasa sangat hawatir sekali.

"Ini pesan dari papah, dan papah mengabarjan tidak akan pulang malam ini, apakah papah dengan wanita tadi ?"

"Gak mungkin mah, pasti itu papah lagi ada kerjaan banyak sekali, jadi mamah jangan khawatir ya"

"Mamah juga mau nya begitu, tapi susah, mamah gak tenang sebelum dengar siapa perempuan itu dari mulut papah sendiri"

"Yaudah mah, gimna kalau telpon papah saja, dan mamah minta papah buat jelasin"

"Gak sayang, menyelesaikan masalah melalui telpon itu bukan cara yang bagus, nanti akan timbul masalah yang baru bahkan emosi kita lebih besar nantinya"

"Iya juga ya mah, hemm yasudah mah, selama mamah tidak tau kejelasannya, mamah jangang mikir yang macam-macam, karena sebelumnya mamah kan sangat percaya sama papah, dan papah juga gak mungkin berbuat sesuatu yang membuat mamah sakit"

"Mamah juga sangat ingin membuang fikiran jelek tentang papah, tapi ini sangat berkaitan, untuk apa papah tiba-tiba ke bali dengan alasan kerjaan tapi ternyata dengan wanita lain, sekarang papah tidak pulang, nanti apa lagi Ann ?"

"Aku gak bisa jawab mah, yang jelas aku percaya dan sangat yakin dengan ketulusan cinta papah sama mamah"

"Mungkin dulu papah sangat cinta dengan mamah, tapi kan sekarang mamah sudah tidak muda lagi"

"Mamah, jangan ngomong gitu, aku gak suka sama mamah yang tiba-tiba pesimis begini". Sambil mendekati mamah dan memeluk mamah.

"Benar kata Anna, mah, mamah jangn pesimis seperti itu, mamah tenang saja, mamah gak sendiri, ada reno dan anna disini" kak reno ikut menyaut dari belakang dan mendekat ke arah aku dan mamah duduk.

"Mamah bersyukur memiliki kalian, mamah hanya bisa berdoa yang terbaik saja untuk keluarga kita, kalau seandainya yang kita lihat itu benar, mamah hanya berharap semua itu terbongkar secepatnya, karena mamah tidak ingin di bohongi lebih jauh lagi tapi kalau seandainya ini hanya salah paham, semoga cepat selesi"

"Aminn" jawab aku dan kak reno.

Ternyata cobaan tidak mengenal dari seberapa lama kita memiliki hubungan, tak mengenal seberapa dalam kita memiliki kepercayaan terhadap pasangan, karena cobaan bisa datang dari mana saja, cobaan juga bisa datang tanpa kita bisa menduganya.

"Sayang, malam ini kamu tidur di kamar mamah saja, kamu temani mamah ya"

"Iya kak, yasudh aku ke kamar dulu ya, yaoo mah". Sambil merangkul mamah dan membawa mamah ke kamar.

"Mamah, mamah makan dulu ya, mau dibuatin apa sama Anna, mamah kan belum makan dri tdi"

"Gak usah ann, mamah gak lapar kok, mamah cuma pengen diem aja"

"Seridaknya mamah makan buat perut mamah sendiri, nanati mamah sakit"

"Gak sayang, mamah gak mau"

"Hemmm oke dehh okeee kalau mamah gak mau makan gak apa-apa, tapi mamah harus mau minum susu"

"Anaaa mamah..."

"Anna tidak ingin mendengar penolakan, mamah tunggu sebentar ya"

Aku langsung beranjak dari tempat tidur, dan langsung ke dapur untuk membuatkan susu, tetapi aku masih melihat kak reno masih duduk sendiri di ruang makan.

"Kakak, kok belum ke kamar ?"

"Gak apa-apa, kakak lagi pengen duduk disini aja, kamu mau ngapain kok gak nemenin mamah ?"

"Owh gitu, aku lagi mau buatin susu buat mamah, abisnya mamah gak mau makan"

"Kakak juga sama gak mau makan nih, tolong susuin kakak dong bentar aja"

"Hemmm hemmmm kakak, ini bukan waktu yang tepat"

"Bagi kakak semua waktu untuk bercinta selalu tepat"

"Udh gak beres nih, yaudah aku mau buatin susu duku ya, sebentar kak". Langsung pergi meninggalkan kak reno.

Setelah selesi membuat susu, aku langsung ke kamar mamah, tapi aku tidak melihat kak reno, hemm mungkin kak reno sudah di kamar.

"Mah ini susunya, ayo minum dan habiskan"

Tanpa penolakan mamah pun meminumnya, syukurlah...

Aku masih menemani mamah, walaupun mamah hanya terdiam saja, sampai akhirnya mamah tertidur.

Dan tak lama aku mendapatkan pesan dari kak Reno yang membuat aku semakin kaget dan tak percayaaa.....

"Ini gak mungkinnnnn"

******

Berkat semangat dari kalian semua author berusaha update gece nih hehehe
Semoga sukaaa yaaa, dannn kira-kira kak reno ngirim pesan apaan ya sama anna ?

Tunggu kelanjutan kisahnya yaa guysss
Salam kiskisss 😘😘💋💋



Look at Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang