"MEMASAK SEPERTI INI SAJA KAU TIDAK BISA!!" Seorang pria berteriak keras pada seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.
Sedangkan si wanita hanya bisa diam dan merutuki sang suami didalam hatinya.
"DASAR TAK BERGUNA!!" Pria itu melempar gelasnya ke meja hingga pecah. Tanpa banyak kata langsung meraih tak kerjanya dan keluar dari rumahnya.
Si wanita menatap tajam masakannya yang tersaji diatas meja makan, tatapannya beralih pada seorang pemuda yang melangkah keluar dari dapur.
"Mama—"
"JANGAN PANGGIL AKU MAMA!!" Wanita itu menyela ucapan si pemuda cantik dengan teriakan keras.
Pemuda itu menunduk, tak berani menatap mata tajam milik sang ibu.
"Kau pasti memberiku resep yang salah hingga masakanku menjadi tidak enak!!" Ucap Wanita itu.
Pemuda cantik itu menggeleng. "T-tidak, N-nyonya. Jeje memberikan resep yang biasa Jeje masak."
Wanita itu meraih gelas minumnya lalu melemparkannya kearah pemuda itu dan mengenai dahinya. Pemuda itu memegangi dahinya yang mulai mengeluarkan darah itu, air matanya kini menetes dengan perlahan.
"Bilang saja kau ingin mempermalukan aku didepan suamiku!" Wanita itu meraih rambut hitam pemuda cantik itu lalu merematnya.
"Ingat ini, Jung Jaehyun. Jaga batasanmu karena kau hanya anak pungut disini!" Wanita itu lantas menampar pipi pemuda manis bernama Jaehyun itu.
Jaehyun menggeleng pelan, ia tetap menunduk sambil mengelus permukaan pipinya yang terasa panas.
"Dasar beban!!" Wanita itu mendorong tubuh Jaehyun lalu pergi keluar dari rumah.
Jaehyun mengusap air matanya lalu membersihkan darah yang keluar dari dahinya dengan lengan bajunya, pemuda cantik itu tak sempat pergi kekamarnya untuk mengambil kotak obat karena harus membersihkan semua kekacauan yang dibuat oleh ibunya —ibu angkatnya.
Jaehyun meraih sebuah tempat sampah yang berada dibawah meja makan. Tubuhnya berlutut diatas lantai, tangan mungil Jaehyun mulai memungut satu persatu pecahan kaca yang berserakan dilantai dan membuangnya ke tempat sampah.
Tubuh Jaehyun tiba-tiba saja jatuh kedepan ketika seseorang menendang bokongnya dibelakang sana. Jaehyun meringis kecil karena lengan kirinya tergores pecehan kaca.
"Wah wah kau membuat kekacauan lagi ya?" Jaehyun menghembuskan nafasnya ketika mendengar suara itu, suara berat milik adiknya.
Jaehyun bangkit dari lantai, berniat pergi dari ruang makan. Masa bodo dengan kekacauan yang terjadi, Jaehyun lebih baik menghindari adiknya yang nakal itu.
"Hei, kau mau kemana cantik?" Pemuda tampan itu menghadang langkah Jaehyun, mata tajam miliknya menatap penuh minat pada Jaehyun.
"Jaga bicaramu, Haruto. Aku lebih tua darimu." Ucap Jaehyun. Hendak melangkah pergi namun tangannya ditahan oleh Haruto.
"Kenapa buru-buru hm? Kau bisa menemaniku lebih dulu." Haruto menarik tangan Jaehyun kearah kamar mandi yang berada didekat ruang makan.
Jaehyun memberontak namun tenaga Haruto lebih kuat darinya.
Haruto mendorong tubuh Jaehyun agar masuk kedalam kamar mandi, Haruto lalu ikut masuk kedalam dan mengunci pintunya dari dalam.
"Haruto biarkan aku keluar!!" Jaehyun berteriak didepan wajah Haruto, tangannya menahan dada sang adik agar menjauh darinya.
"Tentu, setelah aku menikmati lubangmu." Haruto meremas bokong Jaehyun yang masih terbungkus celana.
Jaehyun mengangkat tangannya hendak menampar Haruto, namun pemuda tampan itu lebih dulu menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT JAEHYUN!
Fanfiction[JAEHYUN X ALL] [LAPAK JAEHYUN UKE!] Salpak gw gebukin! Jadilah pembaca yang bijak. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan real life, ini cuma cerita fiksi. Mau request? Komen aja ya. •••• #1 in Jaehyunuke #1 in Jaehyunbottom