[Seo Family : Johnny, Mark and Haechan]
•••••
"Papa jangan terlalu cepat mengirisnya!"
"Apinya terlalu besar Papa!"
"Jangan angkat itu sayang, itu berat. Biar aku saja."
"Papa—!"
"Sayang—!"
Perempatan siku imajiner timbul diatas dahi mulus milik seorang pria manis bernama Jaehyun itu. Bukan tanpa alasan, teriakan kekhawatiran yang sejak tadi diucapkan oleh sang suami dan kedua putranya sungguh menganggu kegiatan memasak sarapannya.
Demi Tuhan Jaehyun hanya sedang membuat sarapan, bukan menyerang Negara tetangga dengan tangan kosong.
"Sayang—"
"Apa?! Diam ditempat mu Seo Johnny!"
Jaehyun mengancungkan sebuah spatula yang masih berlumuran minyak itu kearah suaminya yang hendak mendekatinya. Johnny terdiam ditempatnya dengan kedua tangan yang diangkat keatas, tanda menyerah.
Nafas Jaehyun terengah karena baru saja berteriak, dan itu membuat Johnny panik.
"Sayang, kau kelelahan. Biar bibi Shim saja yang melanjutkannya." Ucap Johnny, tangannya perlahan turun namun kembali ia angkat keatas ketika Jaehyun semakin mendekatkan spatulanya.
"Aku tidak lelah! Kembali ke meja makan!" Jaehyun melangkah mendekat dan otomatis membuat Johnny melangkah mundur hingga sampai ke meja makan.
"Duduk!" Perintah Jaehyun lagi. Johnny mengangguk patuh lalu mendudukkan tubuh tinggi dikursi.
"Jangan ada yang berbicara lagi selagi Papa memasak!" Jaehyun menunjuk satu persatu lelaki yang berada dimeja makan tersebut dengan spatulanya.
Ketiganya mengangguk kaku, takut spatula panas itu akan melayang kewajah mereka jika membantah.
Jaehyun melangkah menuju dapur sambil menghentakan kakinya. Johnny tersenyum melihat tingkah menggemaskan istrinya itu.
"Papa benar-benar menyeramkan." Ucap si bungsu yang kini tengah mengusap keringat yang membasahi lehernya.
Sedangkan si sulung hanya menganggukkan kepalanya setuju.
"Papamu asilnya tak seperti itu. Papamu orang yang pemalu dulu." Ucap Johnny. Ia tersenyum geli melihat raut terkejut yang ditunjukkan oleh kedua putranya.
Johnny menyandarkan punggungnya pada kursi. "Tapi sayangnya pertemuan pertama kami tidak terlalu bagus. Daddy hampir saja dihajar masal oleh warga komplek karena Papa kalian mengira kalau Daddy adalah penculik."
Johnny menatap tajam kedua putranya yang tertawa kencang, si sulung bahkan hampir tersungkur dari kursinya.
"Lalu bagaimana Daddy dan Papa bisa menjadi kekasih?" Tanya si bungsu.
Sebuah memori melintas dikepala Johnny dan sukses membuat pria dewasa itu tertawa.
"Papamu tak sengaja tidur dengan Daddy."
Si sulung dengan cepat menutup mulut adiknya yang hendak berteriak karena terkejut. Adiknya itu memang suka berekspresi berlebihan. Katakan itu pada seseorang yang tadi sempat hampir tersungkur dari kursi hanya karena tertawa.
"Jadi, Mark hyung itu anak haram?" Celetuk si bungsu setelah berhasil melepaskan tangan sang kakak dari mulutnya.
Mark menatap tajam kearah sang adik. "Apa-apaan?!"
"Hei tenanglah. Haechan, hyungmu bukan anak haram. Pada saat itu Papamu mabuk, dia terlalu banyak minum dipesta kelulusan. Dan Daddy sebagai pengagumnya membawa Papa kalian pulang karena takut kalau Papa kalian diapa-apakan oleh pria tak bertanggung jawab—"
"Pulang kemana?" Sela Mark.
Johnny menggaruk tengkuknya, canggung. "Apartement Daddy."
Mark beserta adiknya menatap malas kearah sang Daddy. "Daddy terdengar seperti memanfaatkan Papa yang sedang mabuk." Ucap Haechan.
"Itu tak benar! Daddy memang hanya ingin menolong Papamu, tidak lebih."
"Lalu kenapa Papa bisa berakhir tidur bersama Daddy?"
"Daddy lepas kendali ketika Papamu tiba-tiba menyerang Daddy dan —ekhem! Hal itu tak sengaja terjadi."
"Lalu apa alasan kalau Mark hyung bukan anak haram?"
"Daddy masih sadar pada saat itu dan Daddy tidak mengeluarkannya didalam. Setelah kejadian itu, Daddy meminta Papamu untuk menjadi kekasih Daddy dan Papa kalian menerimanya."
Pasangan kakak beradik itu mengangguk paham. Johnny meraih segelas air lalu menenguknya, tenggorokannya terasa kering karena banyak bercerita.
"Ohh jadi itu kebenarannya."
Johnny sontak langsung menyemburkan air yang baru saja ditenguknya, semburannya mengenai wajah Mark dan Haechan. Turut berduka atas wajah tampan Mark dan Haechan.
"S-sayang?" Johnny berbalik dan menemukan Jaehyun berdiri dibelakang kursinya dengan keranjang buah ditangannya. Jaehyun tersenyum lebar, biasanya terlihat manis namun sekarang terlihat mengerikan.
Johnny bangkit dari kursinya diikuti oleh kedua putranya, kakak beradik itu berlindung dibelakang punggung Johnny. Sepertinya Papa mereka akan meledak sebentar lagi.
"Cerita yang bagus, Daddy. Tapi kau menceritakan hal yang berbeda padaku." Jaehyun menatap Johnny dengan senyuman mengerikan dibibirnya. Johnny rasanya ingin pingsan saja sekarang.
"S-sayang, dengarkan—"
"Kau cerita kalau aku harus menerima ajakanmu untuk menjadi sepasang kekasih karena kau tak sengaja mengeluarkannya didalam. Dan kau juga mengatakan kalau kau dalam kondisi mabuk pada saat itu, bukan begitu Daddy?" Jaehyun bertanya dengan suara lembutnya.
Ketiga lelaki itu menenguk ludah mereka dengan kasar. Lelaki yang berdiri didepan merasa seperti berada diambang kematian.
"Kau berbohong? Jahat sekali." Jaehyun menunjukkan raut wajah sedihnya. "Tapi tak ada gunanya kecewa bukan? Kita sudah menikah sekarang."
Johnny menghembuskan nafasnya lega. "Sayang, aku sangat—"
"Kerjakan pekerjaan rumah selama seminggu."
Johnny terbelalak terkejut. "T-tapi sayang—"
"Lakukan sekarang, atau—"
Jaehyun meraih sebuah pisang yang ada dikeranjang buahnya. Jemari tangannya mencengkeram bauh besar dan panjang itu dengan kuat hingga hancur.
Johnny langsung meringis dan menutup selangkangannya.
"SEKARANG JOHNNY!!"
"I-iya sayang." Johnny berlari terbirit-birit menuju ke gudang untuk mengambil alat kebersihan.
"Dan kalian—" Jaehyun menunjuk kearah kedua putranya yang masih setia berdiri diruang makan.
"Bantu Daddy kalian."
Keduanya mengangguk tanpa bantahan, mereka segera berlari menyusul sang Daddy.
Jaehyun meniup ujung poninya, menatap kesal kearah sang suami dan kedua putranya yang berlari ke ruang tamu dengan segala peralatan kebersihan yang mereka bawa.
"Benar-benar menyebalkan!"
End.
Pengen bikin cerita Johnjae family, tapi gk tau mau bikin alurnya kyk gimana wkwkwk. Jadi bikin oneshoot nya aja dulu.
Saranin wp nct ship yg humor dongggg
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT JAEHYUN!
Fanfiction[JAEHYUN X ALL] [LAPAK JAEHYUN UKE!] Salpak gw gebukin! Jadilah pembaca yang bijak. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan real life, ini cuma cerita fiksi. Mau request? Komen aja ya. •••• #1 in Jaehyunuke #1 in Jaehyunbottom