Johnny berlari kalang kabut menelusuri setiap sudut mansionnya bersama seluruh anak buahnya untuk menemukan seeorang bocah berusia 4 tahun yang sering Johnny sebut dengan nama bocah iblis. Pria dewasa itu nampak sangat prustasi karena kehilangan bocah itu, istrinya akan kembali dari salon kurang dari 30 menit lagi. Dan akan sangat berbahaya bagi kesenangan batinnya jika sang istri tau kalau Johnny kehilangan bocah iblis itu.
Ancaman tidur diluar pasti akan menampar selangkangannya.
Kaki panjangnya sampai pada ruang makan, ia menatap sekeliling dan hanya menemukan para pelayan yang tengah membersihkan ruangan tersebut. Mereka tentu saja langsung membungkuk ketika menyadari kehadiran Johnny.
Johnny memilih abai dan melanjutkan pencariannya.
Seorang anak buahnya menghampiri nya.
"Bos, Tuan Muda sudah kami temukan. Tuan Muda berada di ruangan bawah tanah." Ucap pria itu.
Johnny melangkah menuju ruangan perpustakaannya, masuk kedalam ruangan tersebut dan melangkah mendekati sebuah rak buku dengan aneka buku tentang bisnis yang tersusun rapi didalamnya.
Johnny meraih salah satu buku dengan sampul putih bertuliskan angka 1997, membuka buku tersebut dan menempelkan jari tengahnya pada halaman 2, tepat pada baris kalimat ke-14.
Rak buku itu secara otomatis bergeser sedikit hingga membuat sebuah celah yang lumayan besar. Johnny meletakan kembali buku itu ditempatnya lalu melangkah memasuki celah yang menjadi jalan menuju ruangan bawah tanah itu bersama seorang anak buahnya.
"Kenapa bocah iblis itu bisa berada disini?" Tanya Johnny. Matanya menatap setiap tahanan yang terkurung didalam sel yang berada diruangan bawah tanah ini.
Pria dibelakang sana sedikit terkejut karena mendengar suara berat sang tuan, namun dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut sebelum kepalanya menjadi salah satu hiasan dinding di lorong gelap yang tengah lalui ini.
"Tuan Muda membunuh seorang pengawal Bos dan menggunakan sidik jari pengawal itu untuk menggeser rak buku." Jawab si pengawal.
Johnny menghentikan langkahnya dihadapan sebuah pintu yang berada diujung lorong.
"Apa yang dia lakukan pada pengawal itu?"
"Menurut Dokter Shin, pria itu mendapatkan beberapa tembakan pada tubuhnya dan dua diantaranya tepat mengenai jantung." Jelas si pengawal.
Johnny membuka pintu hitam itu, menatap datar pada seorang bocah yang duduk dengan angkuh diatas sofa dengan lima orang pengawal yang menunduk dibelakang sofa.
"Haechan."
Bocah itu mengalihkan perhatiannya dari pistol mengkilap yang ada ditangannya, menatap kearah Johnny dengan senyuman secerah mentari. Hati Johnny menjadi sedikit luluh.
"Daddy~"
Bocah bersisi bernama Haechan itu turun dari sofa, melangkah mendekati Johnny.
"Diam ditempatmu."
Suara tegas Johnny membuat kaki gembul Haechan berhenti 2 meter dihadapan Johnny. Haechan menatap sang Daddy dengan mata cantiknya yang memancarkan kilauan indah, Johnny menahan dirinya agar tak terpengaruh wajah memelas putra bungsunya itu.
"Apa yang kau lakukan ditempat seperti ini, Seo Donghyuck?"
Haechan menundukkan kepalanya ketika sang Daddy menyebut nama aslinya, wajah bocah itu sudah memerah menahan tangis.
"Jawab pertanyaan Daddy dan jangan menangis." Johnny sedikit menaikkan nada suaranya membuat Haechan semakin takut.
Para pengawal yang berada didalam ruangan itu mengasihi Haechan yang dibentak oleh bos mereka, namun rasa kasihan mereka terbang begitu saja ketika mengingat perbuatan bocah yang bos mereka sebut 'bocah iblis' itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT JAEHYUN!
Fiksi Penggemar[JAEHYUN X ALL] [LAPAK JAEHYUN UKE!] Salpak gw gebukin! Jadilah pembaca yang bijak. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan real life, ini cuma cerita fiksi. Mau request? Komen aja ya. •••• #1 in Jaehyunuke #1 in Jaehyunbottom