[Jaehyun X NCT 00L]

13.7K 265 24
                                    

"Yak yak! Beruang madu, kau apakan putraku?!"

"Siapa yang kau panggil beruang madu, siluman domba?!"

"Kalian berdua memang seperti binatang."

"Tutup mulutmu anjing thanos!!"

Brak!

Kebisingan di pagi hari yang cerah itu pun terhenti ketika sebuah spatula berminyak terbang dan mendarat diatas meja, hampir mengenai salah seorang yang berada di ruang tamu itu.

Pelaku penyerangan hanya mendengus kesal karena bidikan spatulanya meleset dan tidak mengenai salah satu suaminya.

Kejadian berawal dari seorang pria yang dipanggil beruang madu (Haechan) tengah mengikat dua rambut seorang anak laki-laki yang tengah asik bermain, keributan pun dimulai ketika seorang pria berinisial siluman domba (Yangyang) melayangkan protes atas tindakan melenceng yang dilakukan pada anaknya, keadaan diperburuk oleh pihak lain bernama anjing thanos (Jeno) yang ikut menyuraikan pendapat.

Sekian penjelasan dari saya. Kembali ke cerita.

"Hampir saja spatula itu menghantam kepalaku." Ucap Yangyang, ia harus bersyukur kepada Tuhan karena ini pertama kalinya bidikan benda sang istri meleset.

"Kau akan jadi semakin bodoh jika kepalamu terbentur sesuatu." Nah yang menjawab agak pedas ini adalah si anakan rubah atau Renjun yang baru saja turun dari lantai atas.

Yangyang ingin melayangkan protes namun urung ketika melihat wajah datar Renjun yang terlihat kurang bersahabat, ia takut kalau vas bunga keramik yang ada diatas meja akan Renjun banting ke kepalanya jika Ia salah bicara sedikit saja.

"Ada apa dengan wajahmu? Jaehyun habis memarahimu ya..."

Dari seluruh pria yang ada disini, hanya seorang Haechan yang berani menantang maut. Entah apa yang membuat pria itu bisa hidup sampai kini padahal sering kali memancing amarah Renjun.

Dan benar saja, sebuah vas bunga hampir saja menghantam kepala Haechan jika Jeno tak menahan tangan Renjun.

"Jangan lakukan, kita masih memerlukan dirinya." Ucap Jeno sambil mengusap punggung sang teman.

Renjun mengatur nafasnya, mencoba menekan emosinya yang siap meledak. Awas saja beruang madu itu, Renjun akan memusnahkan nya lain kali.

"Oh ya, dimana Jaemin dan Shotaro?" Tanya Yangyang, pria itu tengah fokus untuk merapikan kembali rambut putranya.

"Mereka sedang memandikan Minjeong." Balas Renjun, sedikit informasi, Minjeong adalah putri mereka.

"Hei, kau menyuruh bayi untuk memandikan bayi?" Celetuk Haechan, Keempatnya pria itu kemudian tertawa.

Mereka memang sering memanggil dua orang pria yang paling kekanakan diantara mereka dengan sebutan bayi, itu karena kedua pria itu selalu bertingkah imut dan manja pada siapapun, terlebih pada Jaehyun.

"Jeno~~" Seorang pria dengan rambut merah muda muncul diantara keempat pria itu, ia langsung memeluk Jeno dari belakang dan tersenyum lebar pada yang lainnya.

"Jaemin." Jeno mengelus rambut merah muda Jaemin lalu menarik pria itu agar duduk disebelahnya.

Haechan menatap geli kearah Jeno dan Jaemin. "Kalian terlihat seperti sepasang kekasih." Haechan menumpu kedua sikunya diatas meja tamu dan menopang dagunya dengan kedua tangan.

Jaemin melemparkan sandal berbulunya pada Haechan, tepat mengenai bibir pria itu. "Diam kau."

"Oh ya Jaem, dimana Shotaro?" Tanya Yangyang, ia sudah selesai merapikan rambut putranya. Oh nama putra mereka Jisung.

"Shotaro membantu Jaehyun menata meja makan." Jaemin menjawab tanpa melihat Yangyang, ia terlalu fokus menekan otot bisep Jeno yang terumbar karena pria itu memakai kaus tanpa lengan.

Haechan semakin yakin kalau Jeno dan Jaemin punya hubungan dibelakang mereka.

Tuan Haechan, simpan opinimu. Ini bukan lapak Nomin.

"Lalu Minjeong?" Kini giliran Renjun yang bertanya.

"Sudah di meja makan."

"Kalau begitu, kita harus ke ruang makan. Sepertinya Jaehyun sudah selesai memasak." Ucap Jeno.

Renjun, Haechan, Jeno dan Jaemin langsung pergi menuju ruang makan. Sementara Yangyang mengangkat tubuh Jisung dan menggendongnya menuju meja makan.

Dan benar saja, meja makan sudah penuh dengan berbagai macam lauk yang masih panas. Juga tiga piring kecil yang berisi makanan yang tidak terlalu pedas untuk anak-anak mereka.

Yangyang mendudukkan Jisung disebelah Minjeong yang asik menikmati buah persik, bayi cantik yang baru berumur 2 tahun menyodorkan potongan buah berair itu pada sang kakak. Jisung menerima pemberian sang adik lalu mengunyahnya.

Jaemin memekik melihat tingkah imut kedua bayinya, pria itu menarik-narik pipi Jisung yang hanya terdiam diperlakukan apapun oleh sang ayah.

Jisung ini anaknya terlalu cuek, masa bodo dengan tingkah ajaib ayah-ayahnya yang penting uang jajannya terpenuhi.

"Kalian duduklah, aku akan menyiapkan minumannya dulu." Ucap Jaehyun yang baru datang dari dapur dengan membawa teko berisi susu hangat. Di belakangnya ada Shotaro yang membawa segelas jeruk peras hangat untuk Jaemin, pria berambut gula kapas itu tak menyukai susu.

Semuanya duduk ditempat masing-masing. Haechan, Jaemin, Yangyang dan Shotaro duduk disebelah kanan meja. Jaehyun, Renjun dan ketiga anak mereka duduk di sebelah kiri meja. Sedangkan Jeno duduk di ujung meja.

Meskipun Renjun merupakan yang paling tua, tapi Jeno lah yang merupakan kepala keluarga yang sebenarnya disini. Singkatnya, Jeno yang memimpin keluarga ini. Jeno juga merupakan suami pertama Jaehyun.

Jadi sudah paham? Kalau sudah kalian pasti tau siapa ayah biologis Jisung.

Setelah menuangkan susu disetiap gelas suaminya, kecuali Jaemin. Jaehyun kembali duduk dikursi nya, ia mengangguk pada Jeno agar memulai acara sarapan mereka pagi hari ini.

"Karena kemarin Minjeong sudah memimpin doa, sekarang giliran Ryujin. Ryujin pimpin-"

"Tunggu dimana Ryujin?" Shotaro menyela ucapan Jaehyun, ia menatap kursi bayi dihadapannya yang kosong.

Para pria dewasa di meja makan itu langsung menatap ke kursi Ryujin yang kosong, kembaran Minjeong itu tak ada di ruang makan.

Brak!

"KALIAN KENAPA MASIH DIAM SAJA?! CARI RYUJIN!!"

Keenam pria itu langsung lari dengan kecepatan cahaya untuk mencari kembaran Minjeong itu setelah Jaehyun memukul meja makan dengan kuat.

Sedangkan si bayi yang dicari tengah tertidur pulas di tumpukan selimut dan bantal, sepertinya Jaemin dan Shotaro tak sengaja mengubur Ryujin dibawah selimut ketika membangunkan Minjeong.












End!

Ngantuk beb.

ONESHOOT JAEHYUN! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang