PUDU

20.7K 1.2K 105
                                    

"AAAAAAAAAAA"

teriakan nyaring itu berasal dari kamar si bungsu. Haechan, ia menjerit keras saat tiba tiba tubuhnya digulingkan hingga jatuh mencium lantai.

siapa lagi kalau bukan Jungwoo pelakunya.

mungkin jika lantainya terbuat dari busa Haechan tidak akan menjerit. masalahnya lantai ini terbuat dari keramik. dapat ia rasakan pantatnya berdenyut nyeri.

"sayang ada apa?." tanya Taeyong menghampiri bayi mungilnya ini dengan nafas tersendat sendat.

"Jungwoo hyung menjahili ku lagi hyung. aku tidak suka."

sosok yang masih menggunakan apron itu menggeleng pelan. hal ini sudah menjadi pemandangan tiap pagi di drom mereka.

biasanya Yuta dan Doyoung akan ikut menjahili Haechan. entah mengapa kedua pria itu belum juga keluar dari kamarnya.

mungkin Taeyong sedikit senang karena musuh pagi harinya berkurang dua.

"berhenti menjahilinya Jungwoo. aku pusing sekali mendengar keributan akibat ulahmu." dan setelahnya Taeyong menggetok kepala Jungwoo menggunakan spatula yang ada di tangan kanannya.

"salahkan dia hyung karena susah sekali dibangunkan." jawab Jungwoo tak mau kalah.

"sudah. mari kita turun, sebentar lagi makanannya matang."

mereka bertiga turun ke dapur dengan langkah yang pelan. sesampainya disana mereka sudah disuguhi oleh kehadiran para member yang siap menyantap jatah makan mereka.

Haechan menarik kursi yang berada ditengah tengah antara Johnny dan Taeyong.

hihihi mereka terlihat seperti keluarga kecil.

Taeyong sebagi mama

Johnny sebagai papa

dan Haechan sebagai anak.

oke lupakan saja imajinasi aneh anak manis ini.

"baby mau ayam atau ikan?" tanya Taeil saat ia melihat piring Haechan yang masih kosong. hanya terisi nasi disana.

"ayam." jawab Haechan singkat. Taeil hanya menggangguk lalu menaruh sepotong ayam dipiring Haechan.

"Mark, apakah jadwal kalian penuh hari ini?." tanya Doyoung sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"tidak hyung. jadwal ku dan Haechan hanya latihan saja." jawab Mark. setelahnya Doyoung hanya mengangguk paham.

"aaahhhh aku malas sekali latihan. aku hanya ingin memeluk guling tersayangku saja."

"cih dasar pemalas." ucap Yuta dengan mulut gamblangnya. saat sadar ada yang memperhatikannya, yuta mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.

Haechan. anak itu tengah menatapnya dengan tajam. Yuta meringis.

"becanda sayang."

perlu digaris bawahi, Haechan yang marah bukanlah hal yang baik. anak itu akan berubah menjadi sangat agresif dan itu merepotkan bagi mereka.

Haechan mengerlingkan matanya malas. hyung nya yang satu ini selalu menganggu ketenangannya.

"Jaehyun hyung dimana?." tanya Haechan.

tidak biasanya. karena setiap haechan bangun pasti ia akan disuguhi badan kekar jaehyun yang baru selesai berolahraga. namun pagi ini Haechan tidak melihatnya.

"dia sudah berangkat lebih dulu ke agensi baby."

Haechan hanya mendengarkannya. ia sebenarnya tidak peduli. ini hanya formalitas saja agar ia terlihat seperti maknae yang perhatian.

Haechan pudu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang