APPART CHANYEOL

6.3K 556 51
                                    

Bangun tidur dapet notif suruh up

Ya udahlah mumpung weekend kan yaaaa

Selamat menikmati sayang
.
.
.
.

terdengar suara pintu dari arah depan. semua member dengan cepat menoleh ke arah sumber suara.

disana terdapat Haechan yang bergandengan tangan dengan Hanbin dan Taehyung. sesekali mereka bercanda tawa, menukar joke yang menggelitik perut ketigannya.

mata member terpacu pada banyaknya paper bag yang berada ditangan Hanbin dan Taehyung.

"halo semuanya." sapa Taehyung, tangan kanannya tidak lepas menganggenggam tangan Haechan dengan tangan kiri yang terdapat barang belanjaan Haechan.

"baby, mau ditaruh dimana ini?" tanya Hanbin, laki laki tampan ini sama sekali tidak nyaman dengan tatapan para member yang tengah menatapnya.

"dikamarku, ayo ikut aku."

Taehyung dan Hanbin berjalan dengan Haechan yang menuntun mereka menaiki tangga.

"letakkan disini saja hyung, biar besok aku saja yang merapikannya."

"baiklah, sekarang cepat kemasi pakaian mu, Chanyeol hyung sedang menunggumu disana."

Haechan mengangguk paham, segera ia meraih tas hitam bermerek Prada yang dibelikan Suga yang terletak di atas lemari lalu mengemasi semaunya keperluannya kedalan tas.

Haechan berencana akan menginap di dorm Chanyeol ditemani Taehyung dan Hanbin juga.

"Sudah selesai." Pekik Haechan girang.

"Ya sudah ayo keluar, hyung akan mengizinkan mu pada member mu."

Haechan mengangguk, Hanbin yang melihat semuanya beres segera meraih tangan mungil Haechan untuk di genggam.

"Biarkan Haechan tidur bersama kami malam ini." Kata Taehyung, tak lupa memasang wajah seram nya.

"Ti-tidak boleh." Cicit Mark pelan. Ingin sekali membantah perkataan Taehyung dengan lantang, namun nyalinya ciut saat melihat tatapan tajam yang Taehyung berikan.

"Kenapa?" Tanya Taehyung datar, Haechan hanya bis menyandarkan kepalanya dibahu kekar Taehyung sesekali mengelus lengan hyung kesayangannya berusaha menenangkan.

"Kau bukan siapa siapa untuk nya, kau tak memiliki hak untuk membawa Haechan begitu saja. Haechan adalah tanggung jawab kami karena dia berada di satu grup yang sama dengan kami." Gertak Johnny.

Tangan Taehyung terkepal kuat, Hanbin yang melihatnya langsung menyela.

"Terlepas dari boleh atau tidaknya, aku akan tetap membawa Haechan." Sahut Hanbin.

Sejujurnya ia takut Taehyung akan lepas kendali, ingatkan bahwa Taehyung ini orang yang memiliki tingkat emosi diatas batas normal.

Bisa meluap kapan saja, Hanbin tidak ingin ada berita yang menggengerkan dunia.

"Ayolah hyung, kenapa kalian berbicara seolah kalian peduli? Tadi saja mendiami ku." Ucap Haechan sinis.

Ini yang Haechan benci. Mereka suka melupakannya dan mendiaminya tanpa sebab namun saat Haechan bertindak sebaliknya mereka akan marah dan menghukumnya. Haechan merasa tidak adil.

"Hei bukankah kita sudah minta maaf?

Haechan merotasikan matanya malas, "ya memang."

"Lalu kenapa kau masih marah?" Kata Taeil tak terima.

Haechan pudu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang