SICK

9.7K 820 60
                                    

"aaakkhh appo."

Jisung yang mendengar erangan kecil dari bibir pucat milik Haechan segera menolehkan kepalanya ke Haechan.

"mana yang sakit baby?." tanya Jisung. mengelap kening yang berkeringat Haechan menggunakan telapak tangannya.

Haechan memegag kepalanya. Jisung yang mengertipun memberikan pijatan pelan agar anak ini kembali tertidur.

"sebentar ya sayang kita tunggu Jaemin hyung selesai memasak dan setelah itu minum obatmu agar tidak sakit lagi."

Haechan mengangguk lemah.

oohhh ini baru pertama kalinya Jisung merawat Haechan sakit. sebelumnya yang selalu merawatnya adalah Jaemin, Renjun, dan Chenle.

Jisung tidak pernah tega melihat beruangnya kesakitan. Haechan adalah kelemahan Jisung.

lihat saja bahkan sekarang Jisung tampak mengeluarkan air matanya saat dihadapkan langsung dengan wajah pucat Haechan.

awalnya Jisung menolak keras untuk menjaga Haechan, tetapi Jaemin memaksanya dikarenakan member dream yang lain pergi ke dorm 127 untuk memberitahu keadaan Haechan.

kenapa tidak memberitahunya lewat telfon?

ini sudah menjadi peraturan sejak awal trainee. jika Haechan sakit maka mereka harus segera memberitahunya secara langsung lewat tatap muka bukan lewat suara ataupun pesan teks.

ya. segitu protektifnya mereka.

"Jisungiieee sakit sekali, kepalaku rasanya ingin meledak, dan kenapa tubuhku semakin panas? hiks."

pecah sudah tangisan yang ditahan Jisung. pria kebanyakan kalsium itu ikut menangis disamping kepala Haechan. memegang kuat tangan Haechan untuk menguatkannya.

"yak mengapa kau ikut menangis? yang sakit itu aku bukan kau." ucap Haechan lirih.

CEKLEK

"anak ini. yak kau kenapa malah ikut tidur tengkurap disamping Haechan?."

Jaemin menarik pundak Jisung untuk segera bangun agar ia bisa dengan leluasa menyuapi Haechan makanan.

setelah badan Jisung terangkat, betapa kagetnya Jaemin yang melihat wajah sembab Jisung, "kenapa kau menangis huh?."

"aku hanya tidak tega melihat Haechan hyung sakit. tadi dia mengeluh kepalanya pusing."

"yak pabo. kalau dia mengeluh sakit seharusnya kau pijit kepalanya bukan malah ikut tengkurap sambil menangis seperti ini, jika hyungdeul melihat sikapmu aku yakin kepalamu akan dipenggal oleh mereka."

perdebatan kecil antara Jaemin dengan Jisung cukup membuat Haechan terhibur.

tak memperdulikan Jisung yang sedang cemberut. Jaemin dengan sigap membantu Haechan duduk bersandar dan menyuapi beruang itu pelan pelan.

"dihabiskan nee, kau tidak mau di cekcoki hyung mu dengan banyak sayuran bukan?." Haechan mengangguk.

"anak pintar. sekarang waktunya minum obat."

Haechan menurut pada semua perkataan Jaemin, lagi pula Haechan tidak punya cukup tenaga untuk menolaknya.

"aku akan semakin menyayangimu jika kau patuh seperti ini hyung." ujar Jisung yang sukses mendapatkan geplakan dari Jaemin.

"mari tidur kembali. jangan hiraukan perkataan Jisung tadi, anak iitu memang sudah gila."

Jaemin membantu haehyan untuk tidur kembali, menepuk pelan pantat Haechan agar anak itu terlelap.

aaaahhhh lihat lah cepat sekali anak ini menutup mata.

"Jisung temani bayiku sebentar. aku akan mengembalikan piring ini ke dapur."

Haechan pudu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang