ANTUSIAS

10.6K 864 86
                                    

"meel kau tahu? hyung ku akan kesini besok." ucap Haechan dengan nada kelewat bahagia.

(Ga tau bener apa enggak tulisannya begitu)

bagaimana tidak, ia dengan hyungnya itu sudah tidak pernah bertemu sekitar 1 tahun. itu pun dikarenakan hyung nya bersekolah diluar negeri dan jadwal keartisannya yang sangat padat.

Mark hanya menatap Haechan sekilas. jujur saja ia tak terlalu menyukai hyungnya Haechan itu. karena jika mereka berdua sudah bersama maka Haechan akan lupa dengan orang orang di sekitarnya. berasa dunia hanya milik berdua.

dan Mark benci dilupakan.

"yak kenapa kau biasa biasa saja huh?." Haechan kesal. Ia sudah sangat menggebu gebu menceritakan kedatangan hyung nya. Tapi Mark seperti tak merespon apa apa.

"trus aku harus bagaimana? mengadakan pesta? merayakannya? atau menggelar karpet merah saat ia datang." jawab Mark ketus.

"kau itu kenapa? nada bicara mu sangat tidak enak didengar." Haechan malas sekali dengan respon Mark yang tidak ada antusiasnya seperti dirinya.

kalau pun tidak senang. Mark bisa berpura pura sedikit bahagia untuk menyenangkan suasana hatinya.

ah hancur sudah mood Haechan pagi ini.

Haechan berjalan meninggalkan Mark yang sepertinya merasa bersalah kepadanya.

Haechan tidak peduli.

"hai kenapa dengan muka mu itu?." tanya Johnny yang kebetulan lewat disamping Haechan.

"tidak apa apa." Haechan berjalan kembali. kini langkahnya ia bawa menuju kamar salah satu member yang memiliki wajah seperti yakuza.

yap betul. KAMAR YUTA.

"hyung." panggil Haechan sembari menyembulkan kepalanya dari balik pintu sedangkan separuh badannya masih bersembunyi dibelakang.

"ada apa? tumben kau mendatangiku."

"Boleh aku masuk?."

"masuk saja. lagian kenapa minta izin? biasnya kau langsung nyelonong masuk."

Haechan terkekeh pelan lalu masuk kekamar Yuta. sejujurnya Haechan sangat betah berlama lama dikamar ini. tapi Yuta selalu mengusirnya.

kamar Yuta sangat rapi dan wangi.

"hyung aku bosan."

"kalau begitu pergilah melakukan aktifitas yang kau suka."

"contohnya?."

"bermain game mungkin? ."

"tidak bisa. ponselku disita Taeil hyung."

"kau pasti bermain game hingga larut malam, jangan mentang mentang Jaehyun tidak ada kau bisa jadi seenaknya. dasar anak nakal." Yuta menjitak pelan kepala adik manisnya.

Yuta heran dengan Haechan, kenapa bocah ini sangat terobsesi dengan game yang ada diponselnya.

pernah waktu itu Yuta sengaja menghapus salah satu game yang sangat disukainya. jangan tanya bagaimana reaksi Haechan. bocah mungil itu mengamuk dan tidak menyapanya hingga 2 minggu lamanya. untuk berbaikan dengan Haechan, Yuta harus bersedia mengkosongkan store guci di Seoul. anak itu berbelanja layaknya orang kesetanan.

"isshh hyung aku kan hanya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan."

"ya ya ya terserahmu saja." balas Yuta yang tidak ingin berdebat lebih lama dengan Haechan.

"hyung sedang apa?" Haechan mendekat kearah Yuta yang sedang duduk dimeja belajarnya sedangkan ia masih berada di ranjang.

"hyung kau tahu. besok hyungku akan mengunjungiku." ucap Haechan melupakan pertanyaan pertama yang ia lontarkan untuk Yuta.

Haechan pudu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang