"hyungie tolong kupaskan." ujar Haechan sembari tangan mungilnya menyodorkan satu apel ke arah Yuta.
"sudah besar tidak bisa mengupas sendiri eoh?"
"bukan tidak bisa tapi malas."
"malas itu harus dilawan sayang."
Haechan cemberut lalu merampas kembali apel yang sudah siap dikupas oleh Yuta, "tidak usah, aku bisa minta tolong kepada Doyoung hyung saja."
Haechan pergi meninggalkan Yuta yang masih terbengong ditempatnya, merutuki diri karena membuat mood bayi mungilnya buruk. bisa kacau kalau seperti ini.
CEKLEK
"hyungieee sibuk?" tanya Haechan. menyembulkan kepala jamurnya dipintu sedangkan badannya masih bersembunyi dibalik dinding.
selain Doyoung ternyata juga ada Taeil didalam kamar itu.
"ada apa bayi tumben sekali kau kesini."
"tolong kupaskan aku apel hyung, hyung bilang aku tidak boleh memegang benda tajam bukan?"
Doyoung tertawa melihat kelakuan manis dongsaeng nya ini, "aigooo kenapa kau imut sekali huh? tunggu disini hyung akan mengambil pisau sebentar."
Haechan menurut lalu mendudukan dirinya di ranjang Doyoung, matanya tak sengaja matanya melirik ke arah meja Doyoung yang terdapat pigura foto laki laki itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan merengut tak suka, segera ia berlari ke kemarnya dan kembali dengan satu lembar foto dirinya bersama Doyoung dan memasangnya dipigura yang tadi.
"mau kau apakan foto Doyoung, sayang." ucap Taeil saat melihat tangan bayi mungil ini melepas foto Doyoung yang terpasang di pigura.
"menggantinya dengan foto kami berdua hyung." sahut Haechan masih fokus dengan pigura ditangannya.
"perfect." pekik nya senang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan melakukan itu bukan tanpa alasan.
hampir seluruh member memasang fotonya dikamar masing masing oleh karena itu Haechan berinisiatif untuk memasang fotonya juga dikamar Doyoung.
