BROTHER

10.2K 803 43
                                    

"hyuuuuuung" teriak Haechan sembari berlari kencang menubruk tubuh yang ia panggil hyung tadi.

"rindu hyung hmm?."

"rindu sekali, kenapa tak pernah mengunjungiku huh?."

"hey baby, kau tahu urusan hyung sangat banyak disana."

"tidak, kau berbohong. aku tahu kau berniat menjauhiku. tidak perlu repot repot membuat alasan yang tidak berguna."

Haechan merajuk dan Bright tahu itu, segera ia membawa tubuh mungil adiknya ini untuk ia peluk.

"jangan bicara macam macam, hyung hanya memilikimu sayang, tidak mungkin hyung manjauhimu. ada ada saja kau ini." Bright menoel noel pipi gembil Haechan. mengangkat tubuh anak itu untuk ia gendong.

"turunkan aku hyung. aku gendut, ini pasti berat."

"kau tidak gendut sayang, kau itu cuma berisi."

mendengar jawaban Bright, Haechan mengigit pundak Bright kencang.

"aaarrggghhhh. hei kenapa menggigitku huh? taring bawahmu itu sangat tajam asal kau tahu."

"gendut dengan berisi itu sama saja hyung. kau mengejeku dan aku tidak suka."

kenapa adiknya ini sangat sensitif? apa ia berbuat kesalahan, "hey ada apa sayang? kenapa hari ini kau galak sekali."

Haechan kembali menubrukkan badannya, "kau tahu hyung, sebelum kau datang, mereka membuatku kesal setegah mati."

Bright mengerutkan keningnya, "mereka?." Bright bertanya, sungguh ia tidak paham dengan arah pembicaraan adik manisnya ini.

"mereka. hyungku. member 127." Ucapnya penuh penekanan.

"memanganya kenapa dengan mereka?."

"tadi mereka menguncuki dikamar dan melarangku untuk keluar. mereka sengaja mengunciku agar aku tidak bisa bertemu denganmu hyung."

"waaah peletmu sangat kuat sayang."

"huuh lupakan. eh hyung sudah makan belum?."

Bright menggeleng. memang sejak berangkat tadi dia belum sempat mengisi perutnya karena tak sabar ingin segera bertemu Haechan.

"mau ku buatkan makanan?."

"kau sudah bisa memasak?."

"hehehe tentu tidak hyung. aku akan meminta tolong Doyoung hyung untuk membuatkannya."

Bright menggelengkan kepalanya. "uuuhhh lucunya. adek siapa sih ini hmmmm."

Haechan merenggut kesal. ia bingung mengapa semua orang gemar sekali mencubiti pipinya. andai mereka tahu bahwa yang mereka lakukan kadang menyakiti Haechan.

"ayo masuk hyung." Haechan menggandeng tangan kanan Bright untuk ia bawa kekamarnya.

KRIEEEETTT

"apa lihat lihat." Haechan mendelik tajam ke arah Jaehyun.

Jaehyun hanya terkekeh ketika melihatnya. aaah menggemaskan sekali.

"jangan melihatku seperti itu. aku sudah meminta maaf kepadamu tadi."  ujar Jaehyun

"aku tidak peduli."

Jaehyun mengabaikan Haechan dan beralih menatap Bright. "sampai kapan kau disini?." tanya Jaehyun tanpa basa basi.

Jaehyun memang sengaja tidak memakai embel embel 'hyung' karena umur mereka sepantaran. mereka lahir ditahun yang sama hanya saja bulan nya berbeda. Bright lahir dibulan desember sedangkan Jaehyun lahir dibulan february.

Haechan pudu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang