"hyyyuuuuuuuunngggg aku lapar."
Taeyong tersenyum, "bayi hyung ini lapar hmmm?"
Haechan mengangguk dengan polosnya. Jungwoo yang baru saja keluar dari kamar mandi memekik gemas, mencubit kedua sisi pipi bulat Haechan.
"kiyowooook." ucap Jungwoo yang masih sibuk menguyel uyel pipi mochi Haechan.
"singkirkan tanganmu dari pipiku hyung."
Jungwoo tak mengubris, tanganya semakin kuat menarik pipi gembul Haechan berlawanan arah.
"yak bocah, jauhkan tanganmu." Johnny ikut bergabung setelah selesai menjemur handuk basahnya dipagar balkon.
Jungwoo menatap Johnny kesal, tangannya ia bawa mengepal seakan akan tengah meninju Johnny.
"sudah jangan bertengkar, baby kemarilah hyung akan menyuapimu."
"tidak mau, aku sudah besar, aku bisa makan sendiri hyung."
Yuta melongo mendengar pengakuan Haechan yang mengatakan bahwa dia sudah besar. tak sadarkah bocah gembul itu bahwa selama ini ia sendiri lah yang selalu minta disuapi ketika makan.
"apa aku tidak salah dengar?."
"diamlah Yuta hyung, aku malas sekali berdebat denganmu."
"bukan malas haechan, kau hanya takut kalah karena tidak bisa membantah ucapanku."
"HYUNG." Haechan berteriak keras. bahkan otot otot dilehernya sedikit timbul.
Mark yang kebetulan lewat segera mendekati sumber keributan disana, "jangan berteriak, tenggorokanmu akan sakit." ucap Mark mengingatkan.
"salahkan saja Yuta pabo ini yang selalu menganggu ku."
"yak kemana sopan santunmu itu bocah." Yuta sudah ingin mengapit leher Haechan jika saja bocah itu tak melompat ke dalam gendongan Johnny lalu memintanya untuk segera berlari menjauhi dirinya.
Yuta mendengus kesal.
"ya tuhan anak itu membuatku stress."
.....
"hyung aku ada janji temu dengan teman temanku."
"benarkah? kalau begitu hyung akan meminta Jisung untuk menjagamu dan melaporkan apa saja kegiatanmu bersama mereka."
"bukan anak dream."
"lalu?."
"aku akan berkumpul dengan Hyunjin, Soobin dan Sanha."
"Soobin anak txt itu?."
Haechan mengangguk semangat. ia memiliki feeling akan diperbolehkan main dengan mereka. karena Haechan tahu bahwa Taeyong mengenal Sanha, pasti Taeyong akan mempercayakan Sanha untuk menjaga dirinya.
"tidak." ucap Taeyong datar.
"AAAAHHHH YAK HYUNG BERHENTILAH MENGURUNGKU DI DORM." teriak Haechan, ia melirik jam dinding yang ada dibelakang tubuh Taeyong. sebentar lagi jam menunjukkan pukul 09.00 ia harus segera keluar dari sini.
"aku mengizinkanmu jika salah satu member dream ikut." Doyoung ikut menimpali.
"ohh ayolah hyung, aku memiliki lingkaran pertemanan sendiri dan member dream tidak ada didalamnya."
"dan aku yakin 3 orang yang kau sebut itu belum termasuk separuh dari geng mu. mereka semua sedang menunggu ditempat yang sudah dijanjikan bukan?." tebak taeil.
'bagaimana bisa hyung tertuannya ini mengetahuinya.'
"diam berarti aku benar."
"jangan asal berbicara jika tidak tahu kepastiannya."
![](https://img.wattpad.com/cover/303135129-288-k952807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan pudu
Novela Juvenil❌❌❌NO BXB❌❌❌ 💛 BROTHERSHIP 💛 Tentang keseharian maknae 127 dan Hyung posesif nya "Tetap ditempat mu" "Jangan kemana mana" "siapa dia" "Baby kau mulai nakal" "Kemarikan handphone mu" "Masuk kamar" "Tidak boleh keluar dorm" "Jangan membantah" Muak...