Gedung Laboratorium Alienus sudah ditinggalkan sejak puluhan tahun lalu. Tidak diketahui secara pasti alasan penutupan gedung ini. Namun beredar rumor bahwa ada salah satu ilmuwan gila yang melakukan percobaan secara sembunyi-sembunyi karena penelitian yang dilakukannya melanggar kode etik.
Hingga saat ini, tidak ada seorangpun yang dapat mengungkap kebenaran yang terjadi. Semua yang beredar di masyarakat hanyalah rumor yang pada akhirnya diyakini benar secara turun temurun.
Bagi Nam Jin yang menggilai hal misterius seperti ini, sudah pasti Alienus Lab adalah tempat yang sangat tepat untuk ia kunjungi. Gedung tersebut sudah disegel permanen dan akses masuk ditutup, walau begitu ini adalah hal yang menantang bagi pria itu. Semakin misterius keadaan suatu gedung, maka ia akan semakin penasaran dan mencari tau.
"Kak, kalau kita berhasil masuk, kita mungkin jadi orang pertama yang bisa lihat isi lab ini." Jin berkata dengan mata berbinar bak melihat pemandangan indah, "Kakak tau ga, sejak ditutup, ga ada seorangpun yang pernah berhasil masuk kesana." Lanjutnya.
Lalu untuk apa kita disini?
Sea ingin meneriaki Jin saat ini, namun keadaan terlalu sepi. Suaranya hanya akan membangunkan penunggu gedung. Namun jika harus jujur, sebenarnya Sea sangsi dengan hal seperti itu, ia tidak percaya pada semacam hantu atau makhluk apapun yang sering orang katakan.
"Akses masuk tutup total, tapi aku tau jalan rahasia agar kita bisa masuk kesana.
Jin memberi isyarat agar Sea mengikutinya. Dengan malas, wanita itu berjalan menuju 'jalan masuk ilegal' yang Jin katakan. Gadis itu merapatkan jaket yang ia kenakan, entah mengapa tiba-tiba malam itu hawa dingin terasa menusuk kulit.
Berbekal senter dan kamera, kedua manusia itu menyusuri medan jalanan yang sulit. Puluhan tahun tidak terawat, kini lokasi itu ditumbuhi semak belukar. Dan benar adanya, mereka melakukan hal tersebut hanya berdua, tidak ada tim sama sekali yang menemani. Entah ini disebut keberanian atau kebodohan.
"Tempat ini terlarang, jadi aku ga akan nyebutin dengan gamblang saat bikin vlog. Mungkin orang-orang akan menebak, tapi aku bisa aja ngasih tahu kalau ini bukan Alienus Lab. Yang penting kita jangan sampai ketahuan." Ucap Jin panjang lebar menjelaskan.
Sialan, kenapa Jin baru mengatakannya sekarang?
Sea pasti akan merutuki dirinya sendiri karena telah mengambil keputusan untuk mengikuti Jin. Gadis itu baru saja mengetahui fakta bahwasannya tempat ini terlarang. Bagaimana bisa ia tertipu oleh Nam Jin?
"What? Ngomong apa barusan?"
"Sssssst.....aku jelasin nanti, sekarang kita-"
"Ayo pulang sekarang! Jangan gila, Nam Jin!"
"Kita udah sejauh ini kak, calm down....Inget apa yang aku bilang kemarin?" Pria itu menaikkan satu alisnya, menggoda Sea.
Damn
Pantas saja Sea merasa ada sesuatu yang janggal. Ini terlalu nekat jika mereka hanya pergi berdua begini di malam hari.
Walau bagaimanapun, setelah dipikir-pikir, menyusuri gedung ini mungkin lebih baik daripada orang-orang tau rahasia Sea, tentang dirinya yang menyukai Sean Allegra.
Ya, benar. Awalnya Sea berpikir bahwa Jin adalah anak berandalan yang tidak peka dengan keadaan sekitar. Namun dugaannya salah, anak nakal itu tau semuanya. Ia tau jika Sea menyukai Sean dan menggunakan itu untuk mengancam Sea. Sialnya cara itu berhasil, dan disinilah Sea berada sekarang.
Dalam hati gadis itu merutuk berkali-kali. Apa keputusannya ini benar? Bukankah harusnya ia biarkan saja orang-orang tau kebenarannya? Mencintai seseorang bukan kesalahan kan? Tapi bagaimana jika Sean tau? Bagaimana jika pria itu semakin menjauh? Ia tidak mau persahabatan yang sekarang bahkan nyaris kandas itu semakin hancur. Sea tidak mau membayangkannya.
YOU ARE READING
[ON GOING] Butterfly
Fanfiction"Kau tau kan jika kupu-kupu itu rapuh saat kau sentuh." Gadis itu memandang ke langit luas, menatap bintang yang bertaburan bebas. Ia menyunggingkan sebuah senyuman penuh arti, kemudian melanjutkan kalimatnya, "Kau tau bagaimana caranya agar kupu-ku...