WOUND [ZAYN MALIK] (COMPLETE)

D. KISAH KITA

D. KISAH KITA

    Hana terlihat berdiri berkacak pinggang didepan komplek apartemen dan mulai menyisir kasar rambutnya menggunakan jari.

Hell, sialan!!

Bisa-bisanya mereka melakukan hal itu saat Hana bahkan baru berbalik, belum keluar sama sekali dari dalam apartemen Marylin!

Huh,

Akhirnya, Hana mulai mengatur pelan nafasnya dan berakhir berjalan pelan menikmati angin malam. Hana, memilih untuk menembus angin malam dengan berjalan kaki.

Sisa gaji-nya bulan ini, habis..

Keperluan Hana untuk sebulan penuh, mengirimi sejumlah uang pada ayah dan ibunya dengan nominal yaa.. bisa dibilang lumayan banyak,

Ditambah Navarro dan Davira, kedua kakanya yang juga sempat mengirimkan pesan.

Navarro dengan alih, salah satu anaknya sakit dan masuk rumah sakit. Sementara Davira, kakak perempuannya itu mengatakan jika ia butuh uang untuk kehidupan sehari-hari.

Untungnya, walaupun hari ini diliputi kesulitan berkat pasangan mesum itu. Tapi berkat itu pula, Hana mendapatkan uang tambahan.

Tapi esok hari, entah akan ada kabar apa yang menanti dan Hana masih belum tahu akan terpakai untuk apa uang hasil kesulitannya hari ini.

Dan, besok weekend. Jadwal Hana kerja paruh waktu menjaga sebuah kedai kopi.

Hari libur? Haha, bagi Hana tiada hari tanpa bekerja. Tanggal merah itu hanya tanggal dengan warna yang mempercantik kalender bagi Hana.

Keluarganya terlilit hutang yang yaa.. bisa dibilang cukup besar. Ditambah, kedua orangtuanya yang sering sekali meminta dikirimi uang oleh Hana.

Oke, Pirata Pramudya. Entah ini disebut hobi atau pekerjaan.

Bagi Pirata, bermain judi itu adalah sebuah pekerjaan. Pirata selalu menaruh taruhan atas apapun. Entah itu taruhan kecil atau besar,

Pirata sendiri tidak pernah mau bekerja, dari awal menikah dengan Arawinda --Ibu Hana, Pirata hanya menjadi benalu. Selama ini, Arawinda yang berusaha bekerja keras untuk menghidupi keluarga.