B. TENTANG HANA

107 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[PART SEBELUMNYA]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[PART SEBELUMNYA]

Hana, terlihat melepas pelukan itu dan menatap manik mata caramel Zephyr dengan dalam, "... Mau aku ceritakan lebih detail tentangku, Zephyr?"

"Kau harus mendengar semuanya langsung dariku bukan hanya berpatok pada kertas yang kau sebut laporan resmi,"

Zephyr menatap Hana dengan dalam, "... Jangan, jika kau merasa sakit. Jangan Hana, aku tidak mau membuatmu merasakan sakit lagi"

Hana terlihat menghela nafas kasar dan menatap Zephyr dengan tulus, "... Ini pilihanku, Zephyr. Tidak apa. Kau berhak tahu langsung dariku"

"Hana~"

Hana tersenyum yakin, kemudian mulai menatap Zephyr dan membuka mulutnya siap untuk bercerita,

"Ini semua terjadi sekitar 20 tahun lalu, tepat saat aku baru berumur 7 tahun,"

B. TENTANG HANA

[20 TAHUN LALU]

"MAU SAMPAI KAPAN KAU TERUS BERJUDI, BAJINGAN!" Hana dan Flora kecil, hanya mampu menatap sang ibu dengan mata berkedip

Hana, baru menginjak usia 7 tahun sementara Flora baru menginjak usia 6 tahun.

Mereka sama-sama berada dikelas 1 sekolah dasar. Hana, terlambat masuk sekolah 1 tahun karna. Ya, ekonomi yang cukup sulit

Hingga akhirnya, Hana terpaksa mengalah dan terpaksa tinggal kelas. Lagipula, orangtua Hana sengaja melakukan hal itu agar biaya kedua putri bungsu mereka bisa mereka bayarkan sekaligus.

Hana, terlihat menatap Flora dengan mata berkedip. "... Kau mau bermain, Flora? Kurasa, kak Navarro pernah mengatakan jika kita harus bermain saat melihat Mama berteriak pada Papa," Ajak Hana kecil polos

Sementara Flora menatap Hana dengan mengangguk polos, "... Baiklah, jika kak Navarro mengatakan hal seperti itu. Maka kita harus melakukannya, ayo Hana!" Ajak Flora kecil sembari menuntun tangan kanan Hana lembut

Hana tertawa, kemudian mulai keluar dari kontrakan sepetak dan bermain diluar. Pintu kontrakan itu mereka biarkan terbuka dan tanpa sadar membuat keributan kedua orangtuanya menjadikan tontonan tetangga.

WOUND [ZAYN MALIK] (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang