PROLOG

3.3K 255 6
                                    

Suasana dingin sedang melanda pagi kota Seoul, jam baru menunjukan pukul 06.45, tetapi jalan dikota tersebut telah dibanjiri lautan orang berjas rapi maupun berbaju berseragam. Sesekali mereka menggosok-gosokan kedua tangan mereka dan meniupnya, mencoba mencari kehangatan dari suasana dingin pagi ini. Kita tinggalkan kesibukan ibu kota korea selatan itu dan beralih ke sebuah mension besar dengan lahan berhektar-hektar dipinggir Seoul yang tengah dipenuhi oleh maid-maid perempuan maupun laki-laki yang mengerjakan tugas pagi mereka sebaik mungkin, tidak ingin membuat sekecil apapun kesalahan. Atau nyawa akan sebagai taruhannya. Tempat itu dikerumuni hutan lebat yang membuatnya tidak terlihat dari keramaian. 

Disebuah ruangan dalam mension utama, terdapat 9 remaja  laki-laki yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah ruangan dalam mension utama, terdapat 9 remaja  laki-laki yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang duduk sembari memaikan ponsel keluaran terbarunya, menyantap sarapannya, berguling-guling diatas karpet, berdiri disamping jendela  sembari meminum cairan hitam dalam cangkirnya, mengotak-atik laptop harga fantastisnya, dan bahkan ada yang sedang tertidur disofa panjang dipinggir ruangan. Ruangan itu terasa tenang walau ada beberapa perdebatan sana sini, sebelum

BRAK!

Kegiatan mereka terganggu saat seseorang membuka pintu besar diruangan itu dengan kasar.

"Hyung?"

"Meeting. Sekarang." Ucap orang yang membanting pintu itu tegas, sebelum melangkah pergi tanpa menutup kembali pintu tersebut menuju ruangan besar dengan meja panjang ditengah ruangan, dilengkapi 11 kursi yang mengitari meja. 

Ke 9 laki-laki yang mengerti langsung meninggalkan kegiatan mereka, bahkan yang tertidurpun langsung bangun dan berjalan dengan sedikit sempoyongan bersama yang lain menuju ruang meeting. Sesampainya disana mereka disambut dengan ke 2 hyung mereka yang mendapatkan gelar Leader, terduduk memandang mereka dengan aura dingin. Mereka menduduki kursi  masing-masing dan mengarahkan semua perhatian mereka pada laki-laki berambut coklat muda.

"Ada apa hyung?" Tanya yoshi mewakili adek-adeknya.

"kalian tau kan, sedang ada kapal pemasok miras kita dari jepang?" Semua mengangguk. Tanpa melepaskan pandangan mereka dari jihoon.

"Kapal kita dirampas" Ucap hyunsuk yang membuat semua mata adek-adeknya terbelalak kaget.

"APA?! DIRAMPAS?!" Hyunsuk mengangguk sembari mengngusap wajahnya kasar. Pasalnya kapal pemasok miras mereka kali ini merupakan miras dengan kualitas terbaik yang sudah sangat lama mereka cari. Miras dengan harga yang sangat fantastis hanya dengan satu botolnya. Dan dengan perampasan kapal miras mereka ini, mereka akan kehilangan uang bertriliunan-triliun banyaknya!

"Biar ku tebak, Blacko?" semua mata mengarah kearah Asahi sebelum kembali melihat ke kedua leader mereka.

"Cih! Siapa lagi kalau bukan mereka?!" Jihoon tersenyum kesal, melipat kedua tangannya didepan dada.

Hening ~

Ruangan meeting mereka sekarang terasa sangat berat dikarenakan aura gelap yang dikeluarkan setiap orang didalam ruangan itu. Mata mereka mengkilap siap membunuh. Salah satu dari mereka mencoba meredam rasa marahnya dan mulai membuka pembicaraan kembali.

"Lalu? Apa yang akan kita lakukan? Kapal itu adalah salah satu infestasi terbesar kita tahun ini" Jihoon melirik kearah doyoung sekilas sebelum menatap hyunsuk yang mendapat anggukan kecil.

"Aku dan hyunsuk hyung sudah meminta orang bayaran untuk menangani kapal kita" Semua mengerutkan dahi mereka.

"Orang, bayaran? Maksud hyung kelompok bayaran?" Tanya Jeongwoo memastikan. Jihoon dan hyunsuk menggeleng.

"Tidak, bukan kelompok. Tetapi orang bayaran" jawab Hyunsuk

"Hanya satu orang?" Tanya Masiho menatap jihoon dan hyunsuk penuh keraguan.

"iya, hanya satu orang" Mereka, kecuali hyunsuk dan jihoon terhentak kaget.

"Hanya satu orang? Hyung! Apa kau yakin?! bagaimana bisa satu orang dapat mengambil kembali kapal kita. Apa lagi kapal kita sekarang ada ditangan Blacko!" Protes Jaehyuk yang disetujui oleh yang lain. Hanya satu orang? Yang benar saja! Mana mungkin bisa menang melawan anggota Blacko yang memiliki anak buah yang sangat banyak. Sangat mustahil untuk mereka! Apa yang kedua hyung nya itu pikirkan?! jihoon hanya tersenyum kecil melihat reaksi saudara-saudaranya.

"Kalian tau solo assasian, Blue Soul?"

.

.

.


Hai Semua! Ini adalah cerita pertama yang berani aku publish. Kuharap kalian suka  ><

NEXT >>

Blue SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang