2

1.5K 228 17
                                    

Cerita ini hanyalah cerita karangan dari imajinasi Arda sendiri. Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata!

WARNING!
Ini adalah lapak BXB. Jangan salah lapak!


HAPPY READING!

.

.

.

"No No No. Aku yang akan menentukan jamnya. Aku akan datang hari ini jam 8 malam karena pagi dan siangnya aku memiliki mafia yang harus ku bumi hanguskan."

"Baiklah"

Tut Tut Tut

Sambungan terputus.

"Yak! Mashiho! Apa apaan kau ini?! Kenapa kau menyuruhnya datang ke mension kita?! kau mau pertahanan mension kita terbongkar, hah?!" Mahiho mengangkat kedua tangannya disamping kepalanya yang mendapat tatapan sengit dari kedua leadernya.

"Pertahanan mension kita tidak akan terbongkar jika kita bisa bekerja sama dengannya" ucap Mashiho santai masih dengan posisi menyerahnya.

"Hah?" Mashiho menghembuskan nafasnya panjang. Inilah alasan kenapa dia yang menjadi otak dalam kesebelas anggota inti.

"Aku sengaja membawanya kemension agar kita bisa berbincang dengannya. Ingat, kita pernah merencankan untuk mengajukan kerjasama dengan Blue Soul? Tetapi sangat susah untuk melacak keberadaannya? Kenapa tidak memanfaatkan moment ini? Kita tidak perlu bersusah payah mencarinya, biar dia sendiri yang datang kepada kita." Mashiho menurunkan kedua tangannya dan menatap saudara angkatnya yang masih diam mencerna perkataannya.

"Mashiho hyung benar! Kita memiliki keuntungan disini!" Sahut Doyoung setuju.

"ya, kau benar. Kita harus memanfaatkan moment ini. Suruh Anggota bawah kita membawa satu Box miras kita kemension, dan yang lainnya bisa mereka simpan kebar penyimpanan." Asahi mengangguk, mengambil ponsel nya dan melaksanakan apa yang disuruh hyunsuk tadi.

"Tunggu Tunggu!" Semua mata mengarah kearah saudara termuda mereka, tepatnya kepada haruto.

"jadi... Blue Soul akan mengambil miras itu dimension kita, kan?" Jeongwoo mendapat anggukan dari hyunsuk

"Yang berarti... dia akan ke mension kita, kan?"

"Seperti yang kalian dengar tadi, dia akan datang hari ini jam 8 malam" Jawab Yoshi pada pertanyaan junghwan.

"kenapa kalian bertan-"

"Aku perlu buku! Ya! Aku perlu menyiapkan pertanyaan!" Potong Junghwan sebelum lari keluar ruangan cepat.

"jangan ada yang kekamarku! Aku harus menyiapkan diri untuk memberanikan diri menanyakan tekhnik-tekhnik kusarigama yang dia kuasai!" Teriak Haruto mengikut berlari keluar ruangan menuju kamarnya.

"First impression itu penting.. First impression itu penting! AAAA!" Sekarang giliran Jeongwoo yang berteriak sembari mengacak-acak rambutnya dan mengikuti jejak kedua kembarannya pergi. Kesembilan saudarnya (selain Maknae line) hanya bisa menatap Junghwan, Haruto, dan Jeongwoo yang sekarang sudah berlari keluar ruang meeting dengan tatapan heran, bertanya, dan aneh bercampur menjadi satu. Untung dimension utama tidak ada maid yang bertugas. Mereka hanya boleh memasuki mension utama pada jam-jam tertentu saja.

"Ada apa dengan Triples?" Tanya yedam pada Jaehyuk yang hanya mengangkat bahunya tidak tau.

"Hah... Biarkan saja mereka. ayo kita diskusikan bagaimana cara agar Blue Soul mau bekerja sama dengan kita" Ujar Hyunsuk, semua adek-adeknya (kecuali Triples) mengangguk dan kembali duduk dikursi mereka masing-masing.

Blue SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang