Blue Soul

20

Cerita ini hanyalah cerita karangan dari imajinasi Arda sendiri. Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata!

WARNING!
Ini adalah lapak BXB. Jangan salah lapak!

HAPPY READING!

.

.

.

"Baiklah. Sebelum aku melepaskan mu. ada satu hal lagi yang ingin ku tanyakan." Lelaki itu menatap Junkyu dengan tatapan lega. Namun tatapan itu kembali hilang dan diganti dengan tatapan panik miliknya.

"Junkyu. Itu namaku. Dan aku yakin kau tadi mendengar nama itu disebut, kan?"

Keheningan melanda ruang utama Bank terbesar di eropa itu. Walaupun Junkyu tidak mendapat jawaban secara verbal, dia sudah mendapatkannya dari tatapan yang sekarang dilemparkan lawan bicaranya itu. Kepanikan. Dan itu sudah cukup untuk menjawab pertanyaan nya. Junkyu kembali menghela nafasnya panjang. Entah kenapa dia bisa melihat kebaikkan dalam manik lelaki didepanya ini.

"Maafkan aku. Sebagai sesama orang yang bersembunyi dibalik topeng. Kau pasti mengerti betapa pentingnya identitas kita... Ada permohonan terakhir?" Junkyu menggarahkan Kusarigama miliknya tepat didepan lelaki yang sekarang mengaluarkan tatapan pasrah. Jika sudah seperti ini, tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. Dia hanya bisa pasrah menunggu kusarigama milik Junkyu mengambil nyawanya. 

Junkyu mengerutkan dahinya dan memandang waswas saat melihat lelaki didepanya ini secara perlahan mengambil sesuatu dalam kantong jasnya. Tenang saja, bukan senjata kok. Karena sebelumnya Junkyu sudah mengambil semua senjata yang ada ditubuh ketiga orang yang menjadi tawanannya itu. Lalu? Apa yang akan dia ambil? Apa dia masih memiliki senjata tersembunyi? 

Namun rasa waswas nya diganti dengan kebingungan saat lelaki itu mengeluarkan sebuah amplop yang sudah tidak bisa dibilang rapi dan menyerahkannya kepada Junkyu.

"Blue Soul. Aku memiliki 2 permintaan. Dari awal aku tidak pernah mau bergabung dengan Black Koala. Aku mengizinkanmu untuk membuka topengku, jadi tolong berikan ini kepada keluargaku. Maaf merepotkanmu." Lelaki itu menundukan kepalanya dalam, memohon agar Junkyu dapat menyetujui keinginan nya. Lama dia menunduk sebelum mengangkatnya kembali saat merasakan amplop dalam genggamannya telah diambil dan sekarang berada ditangan Junkyu.

"Apa permintaan mu yang kedua?" Tanya Junkyu dengan nada datar. Berusaha menyembunyikan amarah yang tiba-tiba membara liar dalam dirinya.

"Hilangkan jasad kami" Mendengarnya Junkyu sedikit tertegun dan kaget disaat yang bersamaan. Kenapa?

Seakan mengetahui pertanyaan yang ada dibenak Junkyu. Lelaki itu tersenyum sedih dibalik topengnya.

"Pernah mendengar rumor menghilangnya para remaja secara misterius 3 tahun belakangan ini?" Junkyu menganggukan kepalanya. ya, dia memang pernah membahas rumor ini bersama Haechan dan teman-temanya. Namun, apa hubungannya? 

"Sebagian besar dari kami dipaksa untuk menjadi bagian dari Black Koala dengan ancaman jika kami tidak mau atau memberontak, keluarga kamilah yang akan menjadi korban." Junkyu membelalakan matanya kaget.

"Berarti kalian lah..." Lelaki itu mengangguk lemah

"Itu kami. Maka dari itu aku mohon kepadamu, Blue Soul. Hilangkan jasad kami, tolong lindungi identitas kami dari dunia. Jangan sampai keluarga kami mendapat kabar bahwa anaknya yang hilang telah terbunuh karena menjadi anggota mafia tanpa mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Kami tidak pernah mau untuk bergabung. Kami terpaksa, dipaksa. Maka dari itu, Blue Soul. Apa kau mau mengabulkan keinginan kami ini? Kami akan sangat berterimakasih jika kau mau mengabulkannya."