Minhyung sekarang tengah berada di taman belakang mansion itu dan diapun melihat jaehyun menghampirinya dan berdiri di sebelahnya dengan wajah tenang yang sebenarnya sangat ketakutan itu.
"Pergi dari sini secepatnya." Minhyung sontak melihat kearahnya dengan tatapan benci dan jijik miliknya. Tapi, dia bukan anak umur 10 tahun yang akan takut jika diancam oleh orang seperti jaehyun. Dia sudah berjanji pada pamannya untuk membawa adiknya pulang bukan malah kembali dengan tangan kosong dia sudah menunggu saat ini dengan sangat lama.
"Kenapa? Kau takut?" Ucap minhyung datar.
"Tidak. Sejak kapan aku takut? Dan kenapa aku harus takut dengan anak kecil sepertimu." Ucap jaehyun datar.
"Kalau begitu jangan harap aku pergi tanpa adikku dari sini. Kau ingat ini Jung Jaehyun, kau adalah pembunuh. Kau membunuh banyak orang untuk kebahagiaan istrimu itu." Ucap minhyung datar.
"Terserah apa katamu. Tapi jangan harap adikmu akan ikut denganmu. Karena kau tidak memiliki bukti apapun." Ucap jaehyun. Mendengar hal itu, minhyung langsung menarik kerah baju jaehyun dan menatapnya dengan penuh amarah.
"Ingat ini Jung Jaehyun, aku akan kembali dengan adikku. Itu adalah sumpahku pada kakek dan ayah juga ibuku. Ingat satu hal lainnya. Kalau kau tidak tau siapa aku, lihat saja siapa yang menang pada akhirnya Jung Jaehyun." Ucap minhyung. Dan tepat saat itu, taeyong mendekat hingga minhyung langsung melepaskan cengkraman tangannya itu.
"Disini kalian ternyata." Ucap taeyong.
"Iya mom. Masalahnya Daddy sangat merindukanmu dan malu mengatakan pada semua orang." Ucap minhyung datar.
"Kau ini aneh-aneh aja jae." Ucap taeyong tersenyum dan jaehyun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Oh iya minhyung, mommy tadi melewati kamarmu. Sepertinya ponselmu berbunyi." Ucap taeyong.
"Aaa, baiklah mom. Aku akan melihatnya dulu kalau begitu." Ucap minhyung lalu pergi meninggalkan jaeyong.
"Aku senang jae. Akhirnya anak-anak kita ada bersama dengan kita." Ucap taeyong tersenyum.
"Aku juga." Ucap jaehyun berbohong.
Dikamar minhyung....
Benar saja saat melihat layar ponselnya diapun melihat nama adik sepupunya yang tertera di ponselnya lalu diapun menghubungi kembali.
"Gege! Kau kemana saja?" Kesal seorang wanita diseberang sana.
"Aku tadi sedang bicara dengan adikku. Aku melupakan ponselku."
"Jadi bagaimana? Kapan kau akan membawa Gege ku itu kembali?"
"Secepatnya. Mungkin sekitar beberapa hari lagi. Karena aku tidak mungkin menghancurkan hari ulangtahun pernikahan adikku tiga hari lagi."
"Benarkah? Jadi jaemin Gege akan merayakan ulangtahun pernikahannya? Bagaimana dengan istrinya?"
"Iya. Itu ulangtahun pernikahan mereka yang ke-19 tahun dan istrinya sangat cantik untuk ukuran pria. Bahkan anaknya sangat cantik dan tampan juga menggemaskan."
"Aku tidak sabar ingin bertemu dengan mereka."
"Kau bersabarlah sedikit. Sampaikan pada Paman, aku pasti akan membawa adikku. Aku sudahi dulu."
Dikamar jaemren.
Renjun melihat jaemin yang tengah bermain dengan anak bungsu mereka lalu diapun mengelus perutnya yang berisi janin 8 Minggu itu dan tersenyum. Jaemin menyadari hal itu, dan melihat istri mungilnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Family END!✔
FanfictionSequel of " My Sweetty" Agar paham, dimaklumi baca cerita sebelumnya terdahulu. bxb homopobic mpreg! hanya fiksi belaka Start: 31 Agustus 2021 End:~