GEMA WIRATAMA

63 46 11
                                    


Happy reading...

sebelum itu minta vote,komen,sama folownya dong .makasih





Setelah beberapa menit Gema dan Bulan berjalan akhirnya mereka sampai dibukit paling atas.

"Wah bagus banget langitnya Gema! " Seru Bulan dengan mata berbinar dan turun dari Gendongan kekasihnya.

"iyah,Bulan suka?"balas Gema sambil ikut menyuguhkan senyum manisnya.

"suka banget!"ucap Bulan sambil tersenyum lebar.

"bagus deh!"balas Gema sambil mengusap pucuk kepala Bulan lembut .

"iyah.makasih yah Gema!"

"sama sama cantik!"balas Gema dengan senyumnya.

" ayo Gema duduk.pasti cape banget kan tadi gendong Bulan sampe sini!"ucap Bulan sambil menarik tangan kekasihnya untuk duduk.

"iya cape banget. punggung sama leher Gema sakit nih,karena Bulan berat banget!"balas Gema lalu merebahkan dirinya ditanah sedikit menggoda Bulan.

"ihh mana ada!"ucap Bulan sambil memukul perut Gema dan membuang muka.

"awh!" keluh Gema dengan nada yang dibuat memelas hingga Bulan kembali menengok dan panik melihat ulahnya.

"aduhh maaf maaf sakit ya?aku pukulnya terlalu keras yah?mana yang sakit coba aku liat"tanya Bulan beruntun karena khawatir terjadi sesuatu pada Gema.

"ini yang sakit!"balas Gema sambil menunjuk pipinya.

"yang mana?"tanya Bulan sambil memeriksa perut Gema tanpa melihat arah tangan yang menunjuk kepipi Gema.

"ihh bukan disitu sayang!"

"tapi disini!"ujarnya lagi sambil mengarahkan tangan kekasihnya dipipi pria itu.

"ish serius Gema,aku udah panik juga masih aja bercanda!"balas Bulan dengan ekspresi marah sambil membuang muka, tapi menurut Gema menggemaskan.Lalu menarik tanganya dari pipi Gema.

"iya Gema juga serius . tapi kalo dicium kamu kayanya bakal langsung sembuh deh!"ucap Gema sambil mendudukan dirinya sambil terkekeh melihat wajah marah Bulan sudah berganti menjadi malu malu dengan semu merah dipipinya.

"bilang aja mau dicium sama Bulan!"

"emang!"

"dasar modus!"balas Bulan lalu mereka berdua pun tertawa.Dalam sela canda tawa mereka, terdapat dua orang dari kejauhan, dimana satu orang menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Gue selalu berdoa buat kebahagiaan lo Rembul, walaupun disamping lo itu bukan gue"-batin seseorang  sambil tersenyum menahan sesak didadanya. 

***

Arsyaka pov~

Dengan langkah besarnya ia berjalan menuju bukit atas untuk sejenak menenangkan fikiranya dari hiruk pikuk kehidupan.

"Ini gue bener gak sih jalannya?! " Tanya ia pada diri sendiri sambil berhenti dan melihat sekitar khawatir tersesat dijalan. Kasian Jones banget...

"Perasaan gue daritadi jalan. gak nyampe nyampe masa! " Keluhnya pada diri sendiri sambil mengacak rambutnya frustasi.

"WOY CURUT GOT! " suara teriakan terdengar jelas dari arah belakang, itu suara Adara yang kini tengah berlari menuju Arsyaka.

"Buset! " cicit Arsyaka yang kini sudah berbalik badan menghadap belakang saat mendengar suara orang tadi.

"Thung ghu ghuwe cafwe! "ucap Dara terbata bata sambil menormalkan deru nafasnya.

G E M A  W I R A T A M A  || Hwang Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang