PART 28 : NONE OF THAT IS MY BUSSINESS

47 13 6
                                    


Kemungkinan akan selesai di episode 30. Ada beberapa judul yang lagi aku kerjakan dan sudah sampai chapter 10, kemungkinan aku akan upload satu hari setelah Crack the diamonds.

buat Yoongi dan BTS, makasih banget udah bikin aku sedikit produktif ya hahaha. Kalian liat ga sih? BTS yang sudah ada di puncak saja masih bekerja ekstra keras, aku yg masih merangkak masa malah males-malesan? ayo buat bangtan bangga!

Jangan lupa sambil dengerin Wine - Suran (prod by Suga) yang ada di media yaaa

---

Min Yoongi adalah manusia ekstra keras yang pernah ada di dunia. Dia tidak banyak memberikan komentar pada apapun, namun cukup peduli pada hal-hal yang ada di sekitarnya. Sifatnya yang tertutup adalah satu hal yang sulit sekali untuk dimengerti. Lelah untuk memberikan banyak komentar atas hidup orang lain tidak pernah dirasakan oleh seorang Yoongi.

Kulitnya yang pucat, wajahnya yang senantiasa dingin dan mulutnya yang terlalu tertutup rapat. Wajahnya bagi orang lain bukan hal yang disukai dunia jika mengatakan tentang standar ketampanan seorang pria. Rahang tegas? mata indah yang besar? kulit sedikit kecoklatan? tubuh besar? tidak ada yang dimiliki Yoongi. Rahangnya cukup tertutup kulitnya yang pucat. Matanya tertutup kelopak karena kedua netra miliknya lebih sipit dari orang lain. Tubuhnya kurus dan kecil.

Dia begitu menyukai musik sampai tidak peduli akan waktu yang dihabiskan di dalam studionya. Ada banyak kemarahan yang ada di dalam tubuh kecil itu, namun diubahnya menjadi lirik-lirik berapi. Laki-laki itu mengubah luka yang tertanam menjadi seni yang akan ada di dunia selamanya. Kopi akan ada di samping meja kerjanya dengan seluruh tombol, adiksi akan kafein mulai menggerogot tubuhnya.

Mata sipit dengan rambut hitam kelam yang sedikit menutupinya itu kini menatap lembut gadis yang duduk tak juga membalas memandangnya. Tangannya tak bergerak di atas paha, duduk di kursi satu-satunya di kamar itu dengan beberapa kali mengubah tatapan menjadi sebuah hembusan berat nafas.

"aku akan mengganti kerusakannya" mulut tipisnya mengemukakan pernyataan singkat, yang dijawab Yuna dengan anggukan ringan.

Tentu harus dia. Siapa lagi yang akan mengganti biaya kerusakan bangunan selain kakinya yang memaksa menendang.

"kenapa kau menghindariku? kita bisa membicarakan ini lebih santai. Dengar, kalau memang aku bersalah tentang ciuman itu, aku benar-benar meminta maaf. Tapi aku tidak ingin diam saja dan berpura-pura tak memiliki masalah apapun seperti yang kau lakukan sekarang, Yuna" Yoongi melanjutkan kalimatnya dengan mencoba menatap wajah Yuna yang tersembunyi di balik tangannya yang mengusap kasar.

"kau menganggapku menyukai Hoseok, tapi yang menempelkan bibir adalah kita, bukan aku dan Hoseok. Entah apa yang kau pikirkan sekarang tapi aku jelas bingung dengan diriku sendiri, Yoon" jawab Yuna akhirnya.

Selama beberapa menit, Yoongi tak banyak berhasil mencerna kalimat itu. Fokusnya hanya pada suara lembut yang akhirnya di dengarnya. Tangannya yang mengusap wajah manis Yuna dengan kasar seakan hal yang baru saja dikatakannya adalah hal yang begitu lama ada di perasaannya, tidak ada keberanian sampai dengan sengaja intonasi itu keluar dari mulut Yuna.

Tanpa diketahui Yuna, laki-laki yang sekarang memandang jari-jarinya malah tersenyum. Tersenyum sangat tipis mengerti akan sesuatu.

"kita berdua sangat payah akan hubungan, Bukan?" tanya Yoongi mengadahkan wajahnya. Menangkap wajah Yuna yang mengangkat alisnya menatapnya balik. "berciuman saja sampai membayar ganti rugi pintu. Yuna-ya" Yoongi memanggil nama gadis itu dengan lembut. Sangat lembut sampai telinga Yuna terbuai bagaimana indah sekali mulut Yoongi menuturkannya.

Crack the Diamond (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang